JADILAH PEMBACA YANG BIJAK! MEMBUAT CERITA TIDAK SEGAMPANG MEMBACANYA!
JIKA ADA TYPO HARAP BERI TAHU!
JIKA ADA KATA2 KURANG PAS SILAHKAN KOMEN!
MENERIMA KRITIK DAN SARAN!
TIDAK MENERIMA KOMENTAR JAHAT ATAU HUJATAN!TERIMAKASIH!
***
Terlihat 12 manusia sedang berkumpul di sebuah ruangan yang terlihat begitu luas dan nyaman, ruangan itu di lengkapi oleh beberapa alat elektronik yang sangat canggih. Apalagi meja bundar mereka yang terlihat begitu sangat canggih, terlihat dari setiap meja yang di lengkapi dengan sebuah komputer dengan bentuk transparan melayang di atas meja. Apalagi dengan layar monitor yang berada di titik tengah-tengah-tengah meja bundar tersebut, seperti sebuah layar besar namun transparan.
Seperti yang kalian ketahui jika Renjun dan kawan-kawannya akan kembali melakukan kegiatannya yaitu mencari Profesor Z dan juga saudara kandung Renjun yang mungkin sekarang sedang bersembunyi di suatu tempat. Tetapi sebelum itu, sepertinya mereka akan membuat sebuah kelompok baru untuk memulai aksinya lagi, yang bisa jadi ada penambahan anggota pada setiap tim yang sudah di rencanakan oleh Winwin.
Winwin yang masih terus berkutik dengan berkas-berkas yang sedang di cari untuk pembahasan soal kelompok Zombie Elit agar mereka ada sedikit gambaran tentang mereka. Renjun yang terlihat hanya diam saja dengan muka datarnya, membuat beberapa orang yang ada di ruangan tersebut merasakan aura yang aneh di dalam tubuh Huang Renjun.
"Lihatlah raut wajah si cabe rawit keturunan macan tutul?" Bisik Haechan kepada Lucas.
Lucas yang sejak tadi sibuk membenarkan rambutnya langsung menoleh ke arah Renjun yang duduk di samping Jeno juga Jaemin, "Woahhhhh sorot matanya yang tajam menandakan kalo dia sudah kembali meski wajahnya masih terlihat pucat." Ucap Lucas sambil berbisik.
Haechan menganggukkan kepalanya, "Tapi tetap saja mulutnya tidak bisa di saring terlebih dahulu jika akan berbicara, kenapa masih tetap pedas meski dia sudah sakit parah juga, harusnya kan dia itu tobat."
"Kenapa tidak kau kasih air garam saja waktu dia sakit."
"Heiiii, yang ada ucapannya lebih asin dari rasa air laut kalo di kasih garam." Yang kini Haechan mulai melirik Renjun yang ternyata Renjun sedang menatap ke arahnya dengan tatapan ingin membunuh.
Melihat itu Haechan langsung menelan Saliva nya dengan sangat pelan, membuat suara glek terdengar oleh Lucas yang berada di samping nya.
"Hei lo kenapa?" Tanya Lucas melihat tingkah Haechan yang mulai tegang.
Haechan hanya terdiam mematung seperti sedang melihat hantu yang penuh dengan darah di depan wajahnya. Merasa tidak ada jawaban dari Haechan, Lucas pun langsung melihat arah pandang Haechan yang ternyata setelah mengetahuinya Lucas pun ikut menegang dan langsung berbisik kepada Haechan.
"Maaf Chan, Gue gak ikut campur." Ucapnya yang langsung pura-pura sibuk mengotak-ngatik ponsel miliknya.
Mendengar itu Haechan langsung menoleh ke arah Lucas yang terlihat bersikap cuek, apalagi ketika Renjun yang mulai berdiri dari tempat duduknya. Membuat Jisung dan juga Chenle yang menyadari jika Haechan akan terkena baku hantam Renjun langsung bersorak gembira.
"Ayo Hyung hajar dia." Teriak Jisung sambil bertepuk tangan.
Chenle dengan suara cemprengnya itu ikut bersorak juga, "Woahhhh macan tutul yang baru bangun tidur siap menerkam mangsa." Ucapnya.
Yangyang, Hendry, Xiaodjun pun ikut bersorak sambil bertepuk tangan karena melihat Renjun yang mulai melangkahkan kakinya ke arah Haechan dengan sorot mata yang tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Town (End)
FantasyMereka pernah gagal dalam suatu misi untuk mencari kebenaran siapa yang sudah membuat kehancuran di Distrik Busan. Namun musuh sebenarnya bukanlah Zombie, melainkan mereka orang-orang pentinggi di dunia. Mereka Elit Global dengan seorang ketua yang...