32 Pertengkaran

2K 484 71
                                    

JADILAH PEMBACA YANG BIJAK! MEMBUAT CERITA TIDAK SEGAMPANG MEMBACANYA!

JIKA ADA TYPO HARAP BERI TAHU!
JIKA ADA KATA2 KURANG PAS SILAHKAN KOMEN!
MENERIMA KRITIK DAN SARAN!
TIDAK MENERIMA KOMENTAR JAHAT ATAU HUJATAN!

TERIMAKASIH!

***

Sejak melihat tubuh Sohyun yang tidak bernyawa di depan matanya sendiri ketika kembali untuk melihat dunia itu membuat gejolak amarah Dareum tidak bisa di kendalikan, semuanya sudah di jelaskan dari awal dimana Sohyun mencoba untuk melindungi Junkai dari Tuan Wang oleh Kun. Ini adalah pukulan keras bagi semua rekan Tim, termasuk Mark yang melihat Mina sudah tidak ada lagi di dunia ini.

Pemakaman Mina juga Sohyun sudah di lakukan, tapi keadaan mental semua Tim nampaknya masih dalam suasana terpuruk dan berkabung. Dareum yang terdiam di dalam kamar sudah hampir 1 Minggu, Mark yang hanya meringkuk di dalam selimut tanpa ingin melakukan aktivitas apapun, Lucas yang terus melamun dengan tatapan kosong, Junkai yang terpukul karena mendengar kabar jika Sohyun sudah tiada, semua rekan Tim nampaknya sedang tidak baik-baik saja.

Renjun yang selalu melihat semuanya mengalami keterpurukan hanya bisa menghembuskan napas, apalagi ketika melihat Mark yang tidak ingin menyentuh makanannya sama sekali. Sesekali Renjun melihat Junkai untuk mengecek keadaan sodaranya tersebut, awalnya hanya ada sebuah kecanggungan di antara mereka berdua. Tapi Junkai mengeluarkan kata maaf kepada Renjun karena telah membuat rekan timnya meninggal dunia, Renjun tidak mempermasalahkan itu semua karena itu sudah terjadi.

Renjun tahu apa yang di rasakan oleh rekan Tim nya sama dengan apa yang pernah dia alami, keterpurukan yang membuat dada sesak juga di hantui mimpi buruk yang membuat dirinya seperti orang gila, tapi ini adalah awal bagi mereka untuk mengubah semuanya agar tidak ada lagi korban. Renjun melangkah masuk ke ruangan dimana Winwin sedang sibuk dengan berbagai tugas penyelidikan karena Tuan Wang menghilang dan tidak dapat di temukan, pencarian Tim Mata Elang masih terus berlanjut. Bahkan Mereka sedang menjalankan Misi untuk menyelamatkan Lami, Hyunsuk juga orang-orang yang masih selamat karena sebentar lagi mereka akan melakukan penyerangan terhadap kota Ghost Town.

Suara pintu terbuka terdengar membuat Winwin langsung menoleh,

"Gege apa kau sedang sibuk?" Tanya Renjun dari ujung pintu masuk.

Winwin tersenyum, "Tentu saja aku sibuk, tapi apa ada yang ingin kau katakan atau ada sesuatu?"

Renjun melangkah masuk dan menutup pintu, dia terlihat duduk di sebuah sofa. Winwin pun langsung menyimpan semua berkas, begitupun dengan kecamata yang dia gunakan.

"Wahh tidak seperti biasa adik ku datang dengan raut wajah seperti itu."

Renjun terlihat sedang berpikir keras, "Gege, apa yang harus aku lakukan untuk teman-teman ku? Mereka terlihat begitu terpuruk tapi aku tidak bisa melakukan apapun."

"Heum, maka lakukan seperti biasa apa yang kau lakukan." Jeda Winwin yang membuat Renjun bingung.

"Bukankah kau selalu bersikap semau apapun yang membuat semua orang terlihat kesal, tapi dalam sikapmu itu terkadang selalu menyadarkan semua orang. Meski kata-kata yang kamu ucapkan terlihat begitu sangat menyakitkan tapi itu dapat membantu rekan Tim mu untuk sadar, aku tahu jika kamu pernah mengalami hal yang sama seperti mereka tapi di sini beda." Winwin menghentikan ucapannya.

"Bedanya?"

"Mereka takkan pernah kembali seperti Mark, jadi mungkin akan agak sulit tapi mungkin mudah bagi mu."

Ghost Town (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang