27

3.7K 190 44
                                    

Makasih buat yg baca ceritaku, komen yah kalau ada yang typo.

.
.
.
.

Elios menjalankan mobilnya pergi ke perusahaannya dengan perasaan campur aduk, dia senang gadisnya dan anaknya telah kembali, tapi dia tidak senang dengan penolakan Ana dan saat tadi dia keluar kamar Ana mengharapkan bocah tengik itu untuk menolongnya.

"Sialan" ujar Elios kesal memukul stir mobil

Saat sampai di perusahaannya, Elios memarkirkan mobil nya di parkiran khusus untuk nya, lalu Elios berjalan masuk ke dalam perusahaannya.

Saat Elios masuk ke dalam perusahaannya, Elios melihat seorang pria yg tengah bertanya ke resepsionis dengan ekspresi kesal.

Dan Elios mengenal pria itu, bocah tengik yg berani membawa gadisnya, siapalagi kalau bukan Nando, Elios telah menduga jika Nando pasti akan menemuinya saat tau Ana menghilang, dengan tenang Elios menghampiri Nando.

"Sebuah hal yg tak terduga pimpinan dari arga furnitur mengunjungi perusahaan kami" ujar Elios dengan nada mengejek

Nando yg mendengar nya membalikan badannya, Nando mengeraskan rahangnya setelah tau yg berbicara itu adalah Elios, org yg ingin dia temui.

Nando berjalan ke arah Elios dengan rasa marah, lalu Elios menarik kerah kemeja Elios, para penjaga disana yg melihat atasannya di perlakukan seperti itu bersiap akan membantu, tapi Elios melarang nya dengan isyarat tangannya, Elios menatap Nando dengan tenang seakan sedang mengejek Nando.

"Dimana Ana!" Tanya Nando geram

Elios menaikan satu alisnya

"Kenapa bertanya pada saya, bukannya Ana ada bersama anda?" Ujar Elios dgn nada mengejek

"Brengsek!" Umpat Nando melepas cengkramannya dari kemeja Elios, sedangkan Elios masih dengan sikap tenang nya

"Dengar ini keparat, gue bakal rebut Ana dari lo" ujar Nando penuh penekanan di setiap katanya

"Coba saja jika bisa" tantang Elios

Nando tersenyum remeh

"Inget kalau gue pernah berhasil ngerebut Ana dari lo, sampai menikahi Ana dan melakukan sesuatu yg memang suami istri lakukan" ujar Nando lalu berlalu pergi meninggalkan Elios yg kesal mendengar perkataan Nando

"Sialan!" Umpat Elios

Elios pergi ke arah lift untuk ke ruangannya, jika tidak ada pertemuan penting hari ini dia akan mengejar Nando dan menghabisi pria itu sekarang juga.
.
.
Di mension Elios

Ana bangun dari tidurnya, tadi setelah lelah menangis Ana tertidur, dan sekarang dia merasa badannya lengket, dia pun bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.

Ana menuruni tangga, melihat sekeliling memastikan apakah ada orang atau pelayan yg bisa dia tanya dapur di mana, karna Ana sangat lapar, dia ingin makan sesuatu.

Saat Ana tengah kebingungan, suara deheman seseorang membuat Ana menoleh ke arah suara.

"Mencari apa?" Tanya Elios

"A-Ana lapar" ujar Ana menundukkan kepalanya

Elios dengan tenang menghapiri Ana, lalu mengelus pelan rambut Ana.

"Maaf kakak lupa menyiapkan makanan, ayok ikut kakak" ujar Elios menggandeng tangan Ana agar mengikutinya

Kini mereka berada di dapur, dengan Elios yg tengan menyiapkan makanan untuk Ana dan Ana duduk di patry.

Ana menatap ke sekeliling merasa aneh karna suasana mansion sangat sepi, tidak ada pelayan yang berlalu lalang untuk mengerjakan sesuatu.

"Dimana semua orang?" Tanya Ana

"Para pelayan akan sampai besok, mension ini baru kakak beli jadi masih belum ada pelayan" ujar Elios

Elios berjalan ke arah Ana sambil membawa sup, lalu meletakkannya di depan Ana.

"Makanlah, kakak akan buat kan susu dulu" ujar Elios

"Terimakasih" ujar Ana pelan

Elios membuat susu untuk Ana, sedangkan Ana memakan makanan nya dan melihat ke arah Elios.

Elios sangat perhatian padanya, tapi sifat egois, posesif dan kasarnya membuat Ana selalu merasa takut berdekatan dengan Elios, jika Elios bersifat lembut dari dulu mungkin akan sedikit memilihi perasaan pada Elios.

Ana tenggelam dalam pikirannya hingga tidak sadar jika Elios berada di depannya sambil membawa susu untuknya.

"Memikirkan apa?" Tanya Elios sembari memberikan susu nya pada Ana

"Ti-tidak ada" ujar Ana setelah sadar dari lamunannya

Elios mengangkat satu alisnya, lalu menghampiri Ana menundukan wajahnya sedikit ke arah Ana.

"Jangan pernah memikirkan laki laki lain, paham" ujar Elios lalu berlalu pergi dari hadapan Ana

Ana memandangi punggung Elios yg semakin menjauh, dia bingung dengan kehidupannya, ntah kenapa dia merasa, meski statusnya adalah istri dari Nando, tapi dia rasa itu bukan akhir dari jodohnya, ntah dengan siapa nanti dia berjodoh.

_______________

Halo
Terimakasih sudah membaca cerita ku, tunggu up lainnya

Maaf aku up nya dikit dikit

See you

my Litle Sister Is Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang