Part kemarin ada yang ngomen endingnya gantung😁Aku sengaja ngegantungin endingnya, biar kalian penasaran, jadi terus nungguin cerita ini😁
Maaf author iseng🙃
_-_-_-_
Elios menindih Ana, Ana terus memberontak ketakutan, tapi Elios dengan otak pintarnya mengunci pergerakan Ana dengan memegang kedua tangan Ana dan menindih kedua kaki Ana.
"Lepasin!" Teriak Ana mencoba melepaskan diri
"Diam!!" Bentak Elios
Ana terdiam ketakutan menatap Elios yang ada di atasnya.
"Kakak rasa kakak harus membuat kamu jadi milik kakak seutuhnya, supaya kamu gk banyak tingkah" ujar Elios dengan Nada ancaman
Ana mengeleng keras
"A-ana minta maaf, Ana gk bakal ngulang kesalahan Ana" mohon Ana
"Terlambat, kamu terlalu banyak berjanji Ana" ujar Elios
Elios mendekatkan wajahnya ke arah Ana, Ana yang tahu maksud dari kakaknya memalingkan wajahnya ke samping ketika bibir Elios hampir menempel di bibirnya.
Elios menyeringai lalu mencium rahang Ana lembut, Ana memberontak ketika Elios mengecup dan menghisap lehernya.
"Lepas!!" Teriak Ana dengan air mata yang mengalir
Elios menulikan pendengarannya dan terus mengecup dan menghisap leher Ana, setelah puas dengan leher Ana Elios beralih mencium dan melumat bibir manis Ana.
"Mmmm....lepmm..asmm" mohon Ana terus memberontak
Elios menjelajahi isi mulut Ana membelitkan lidahnya dengan lidah Ana dan sesekali menggigit bibir Ana pelan.
Sambil mencium Ana, Elios memindahkan kedua tangan Ana di atas kepala Ana dan di genggamnya dengan satu tangannya, sedangkan tangan yang satunya, Elios pake untuk membuka kancing kemeja Ana satu persatu.
Ana berusaha melepaskan tangannya dari genggaman tangan Elios, Elios menurunkan ciumannya ke payudara Ana dan juga perut Ana, membuat Ana semakin kuat memberontak, Elios melepaskan kemeja Ana dan melemparkannya asal, lalu melepaskan juga bra milik Ana, sehingga terlihat payudara Ana yang putih bersih.
"Brengsek!!" Teriak Ana dengan air mata yang mengalir di pipinya
"Akan kakak tunjukan, apa itu definisi dari brengsek" ujar Elios menyeringai
Elios mencium dan melumat payudara Ana sesekali menjilat dan menghisapnya.
"Lepas bajingan!!". Teriak Ana memberontak
Elios melepaskan tangan Ana lalu beranjak dari atas tubuh Ana membuat Ana sedikit lega, tapi apa yang sekarang Ana lihat sama sekali tak bisa di katakan lega.
Kini Elios tengah membuka sabuknya, dan melemparnya asal, Elios membuka celananya, Menyisakan boxer nya saja, Elios kembali menindih Ana, Elios duduk di atas lutut Ana, tapi tak sepenuhnya mendudukinya, Elios menahannya menggunakan lututnya.
Elios membuka resleting celana Ana, Ana yang melihat itu segara bangkit dari posisinya lalu berusaha menahan tangan Elios pada resleting celananya, Elios yang kesusahan akibat tangan Ana yang berusaha menjuhkan tangannya, mencium Ana dan mendorong Ana kembali tidur di ranjang.
Setelah berhasil menurunkan resleting celana Ana, Elios melepaskan ciumannya dan menurunkan celana Ana.
"Dasar gila Ana itu adik kakak" teriak Ana histeris ketika hanya cd-nya saja kain yang kini menutupi daerah sensitivnya
"Kakak gk peduli, kamu bukan adik kakak, kamu hanya adik tiri, kamu itu bukan Anak kandung papah" ujar Elios tersenyum licik
Ana mematung mendengar ucapan Elios, jadi selama ini dia hanya adik tiri, itu sebabnya kakaknya tega melakukan ini semua?, pikiran Ana kosong, Ana bahkan tak peduli lagi dengan apa yang Elios lakukan.
Elios yang melihat Ana terdiam tersenyum licik, Elios mendekatkan kepalanya mengecup pipi Ana dan berbisik.
"Let's play" bisik Elios sendual menjilat telinga Ana
.
.
.
Skiiip (author panas dingin ngetiknya)
.
.
.Pagi harinya Ana terbangun, Ana merasakan pusing di kepalanya, saat hendak bangun, Ana merasakan sesuatu yang menahan pinggang nya, Ana melihat ke arah pinggangnya, ternyata ada sepasang tangan yang memeluknya, Ana membalikan tubuhnya pelan kebelakang, dan ternyata kakak nya tengah tertidur sambil memeluknya.
Ana teringat dengan kejadian kemarin malam dimana sang kakak yang merenggut kesuciannya, tanpa Ana sadari, air matanya mengalir, Ana menghapus Air matanya, kemudian melepaskan pelukan kakaknya pelan, saat Ana akan bangun, Ana mengernyitkan dahinya merasakan sakit di area sensitivnya, dengan pelan dan menahan sakit Ana turun dari ranjang, memunguti pakaiannya lalu berjalan pelan menuju kamar mandi.
Ana masuk dan mengunci pintu kamar mandi, Ana bersandar di pintu kamar mandi, tubuhnya perlahan merosot, Ana memeluk kedua lututnya melaruh kepalanya di antara lututnya, tak lama tangisan terdengar seiring tubuh Ana yang bergetar.
Ana terus menangis, dia menangisi nasibnya, Ana tak tau apa yang dipikirkan Nando tentangnya nanti, sekarang Ana tak berani untuk memperjuangkan cintanya pada Nando, semuanya telah hancur, cintanya, masa depannya, semuanya telah berakhir.
Di tambah fakta yang dia dengar dari Elios kemarin, bahwa dirinya hanyalah anak tiri, membuat Ana merasa sia sia hidup di dunia ini, tangisannya semakin kencang, Ana melampiaskan perasaannya lewat tangisannya.
.
.
.
Elios terbangun dari tidurnya, Elios menatap ke sekeliling kamarnya, matanya tak menemukan Ana, Elios terduduk di atas ranjang."Ana!" Panggil Elios namun tak ada jawaban
Elios turun dari ranjang dengan bertelanjang dada, kemudian memungut kemejanya dan di pakainya tanpa di kancingkan.
Elios berjalan menuju kamar mandi, saat Elios memutar knop pintu kamar mandi, pintunya terkunci, perasaan tak enak menyelimuti Elios, sekali lagi Elios mencoba membuka pintu kamar mandi, karna tetap tak bisa,dengan panik Elios mendobrak pintu kamar mandi dengan keras sehingga merusak knop pintunya.
Dan betapa terkejutnya, Elios melihat Ana yang tengah tak sadarkan diri di lantai kamar mandi dengan mulut mengeluarkan busa.
Dengan panik Elios menghampiri Ana dan menggendong Ana ala bridal style (gini nulisnya??), Elios berlali keluar Apartemen menuju lift, Elios menekan tombol lif.
"Sial" umpat Elios karna lif yang begitu lama
Tanpa pikir panjang, Elios beri ke arah tangga, menggendong Ana turun kebawah melalui tangga.
"Bertahanlah sayang" ujar Elios hawatir
Setelah berada di lantai bawah, Elios beri ke parkiran menuju mobilnya, Elios segera mendudukan Ana ke dalam mobilnya, Elios berlari menuju pintu stir, Elios segera menyalakan mobilnya dan membawa Ana ke rumah sakit.
Elios mengendarai Mobilnya dengan kecepatan tinggi, sesekali melirik Ana yang berada di sampingnya yang tengah tak sadarkan diri dengan persahan takut dan hawatir.
"Bertahanlah, kakak mohon" ujar Elios
_-_-_-_-_-_-
Aku up lagi
Maaf kalau gk nyambung😁
Jangan bosen bacanya ya
Jangan lupa juga buat voteman
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
my Litle Sister Is Mine
Romancetentang kisah rumit antara kakak laki laki dengan adik perempuannya