10. Elios (++)

20.9K 425 24
                                    

Karna banyak yang komen supaya aku up nya cepet, so aku akan berusaha buat ngabulin permintaan kalian, karna emang aku juga ngerasa gk enak, soalnya suka lama up nya, jadi maafkan author yang hanya manusia biasa ini.

.
.
.

Ana masuk ke dlm mansion.

"Ana pulang!!" ujar Ana sedikit berteriak

"Eh non udah pulang, sini bibi bawain tasnya" ujar seorang maid yang menghampiri Ana

"Makasih bi" ujar Ana sambil tersenyum dan memberikan tasnya

"Oh iya bi, mamah ada di rumah?" tanya Ana

"Nyonya ada, nyonya sedang ada di ruang kerja tuan" jawab sang maid

"Papah udah pulang?" tanya Ana

"Udah non" jawab sang maid

"Kalau gitu Ana nyamperin mamah sama papah dulu" ujar Ana yang di angguki sopan oleh maid itu

Ana berjalan menaiki tangga menuju ke ruang kerja sang papah, setelah sampai, Ana membuka pintu ruangan papahnya, dan Ana melihat ke dua orang tuanya tengah berbincang di sofa ruangan sang papah.

"Mah, pah!" panggil Ana

Nina dan Ferdi yang merasa di panggil menoleh ke arah suara dan melihat Ana yang tengah berdiri di depan pintu dengan senyum manisnya.

"Sini masuk" ujar nina lembut

Ana pun dengan senang hati berjalan ke arah orang tuanya dan duduk di antara orang tuanya.

"Ada apa?" tanya Nina lembut sambil mengusap rambut Ana sayang

"Mmmmm....A-na mau minta izin" ujar Ana ragu

"Minta izin apa??" tanya Ferdi bingung

"A-ana mau ikut kamping tahunan di kampus" ujar Ana ragu

Ferdi dan Nina diam, membuat Ana semakin gelisah, dia sangat ingin ikut acara seperti itu, setidaknya sekali dalam seumur hidupnya dia ingin merasakan tidur di bawah bintang yang indah.

"Pah, mah boleh yah, pleasee..., sekali aja, Ana pingin banget kamping"mohon Ana pada ke dua orang tuanya.

" papah sama mamah sih boleh aja asal kamu disana gk sendirian " ujar Ferdi

"Disa juga ikut ko pah" ujar Ana

"Tapi masalah nya di sini itu kakak kamu Ana, kakak kamu gk bakal suka kalau kamu ikut Ana" ujar Nina memberi tahu putri cantiknya dengan lembut

"Kenapa sih, slalu kak Elios yang jadi masalahnya, lagian di suratnya aja, yang di perluinnya surat ijin orang tua bukan izin dari kakak, lagian emang kakak yang lahirin aku!?" gerutu Ana kese

"Huss, gk boleh ngomong gitu, kakak kamu, keluarga kamu juga sayang, jadi dia juga berhak atas kamu" ujar Nina lembut

"Pokonya Ana pingin ikut titik gk ada penolakan" ujar Ana kesel lalu berdiri dan pergi dari ruangan sang papah dengan kaki di hentakan seperti anak kecil

Ferdi hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan tingkah Ana, dan Nina yang menghela Nafas pelan, putrinya itu memang sangat keras kepala.
.
.
.
Ana masuk ke kamarnya dengan kesal lalu berjalan menghampiri ranjang dan menidurkan tubuhnya terlentang pada kasur queen size nya.

Ana memejamkan matanya, awalnya hanya memejamkan mata saja, tapi lama kelamaan Ana mulai tertidur mungkin karna kelelahan.
.
.
.
Beberapa menit

Ana merasa terganggu karna merasakan sesuatu yang kenyal dan basah menyentuh bibirnya.

Ana membuka matanya, dan matanya langsung membulat sempurna saat dia melihat wajah kakaknya berada di depan matanya dengan mata kakaknya yang terpejam, dan yang membuat Ana tambah syok kakaknya menciumnya tepat di bibirnya.

Ana mmberontak berusaha melepaskan bibir kakaknya dari bibirnya, namun sekuat apapun Ana mendorong tubuh Elios, nyatanya tubuh Elios sama sekali tak bergerak dari atas tubuhnya.

Elios yang merasa tangan Ana mengganggu aktivitasnya, memegang kedua tangan Ana da di letakkan di ke dua sisi kepala Ana.

Eluos terus mencium, melumat dan menyesap bibir Ana, sedangkan Ana berusaha untuk melepaskan bibir kakaknya dari bibirnya.

"Mmm...lepasmm" ujar Ana berusaha melepaskan ciuman kakaknya

Setelah puas mencium bibir Ana Elios menurunkan ciuman ke leher jenjang putih mulus Ana, Elios mengecup leher Ana, membuat Ana semakin memberontak.

"Akkhh jangan...sakit" ujar Ana saat Elios menghisap kuat leher Ana hingga meninggalkan kissmark

Setelah membuat sebuah kissmark, Elios kembali mencium bibir merah yang semakin merah milik Ana, sampai Elios merasakan tubuh Ana bergetar.

Elios melepaskan ciumannya dan mengangkat wajahnya, lalu menatap Ana yang matanya telah basah oleh air mata.

Elios mengusap air mata Ana dengan ibu jarinya.

"Dont cry, baby" ujar Elios lembut namun terdengar menakutkan di telinga Ana

Ana memalingkan wajahnya tak ingin melihat kakaknya yang brengsek, Ana bisa merasakan suara kekehan dari bibir Elios.

Elios menyeringai, lalu mendekatkan wajahnya ke telinga Ana dan berbisik.

"Jangan menangis kakak tidak suka kekasih kecil kakak menangis" bisik Elios pelan lalu mengecup belakang telinga Ana lembut.

"Dasar gila!!" maki Ana menatap tajam Elios

Elios terkekeh pelan lalu menatap Ana dengan tatapan yang menurut Ana mengerikan.

"Yes, of course, kakak gila karna kamu Ana" ujar Elios sambil mengelus pipi Ana lembut

Ana menepis tangan Elios kasar, Elios hanya terkekeh pelan lalu berbaring di sisi Ana.

"Pergilah kak, kamar mu bukan disini" ujar Ana sinis lalu membalikan badannya membelakangi Elios

Elios menarik selimut menutupi tubuh mereka berdua dan mendekatkan tubuhnya pada Ana, lalu memeluk Ana dari belakang, membuat Ana kembali berontak mencoba melepaskan pelukan Elios di pinggang rampingnya.

"Berhentilah bergerak, atau kakak jamin kamu gk bakal kakak biarin tidur sampai pagi" ancam Elios semakin erat memeluk Ana, Ana langsung diam mendengar ancaman Elios

"Good girl, jadilah gadis penurut" ujar Elios lalu mengecup lembut belakang leher Ana

Ana hanya diam, dia cukup lelah dan takut dengan sifat kakaknya yang sekarang, sifatnya sangat berbeda dari sifatnya yang dulu, sekarang kakaknya bertingkah kurang ajar padanya, bahkan kakaknya dengan gilanya menganggap Ana sebagai kekasihnya, apa kakaknya lupa kalau Ana adalah adiknya.

Ana memejamkan matanya berusaha untuk tidur berharap kalau ini semua hanya mimpi, Elios merasakan nafas Ana yang teratur menandakan bahwa Ana telah tertidur, Elios mencium leher belakang Ana lembut.

"I love you my little sister, good night" ujar Elios lalu mulai memejamkan matanya menyusul Ana ke alam mimpi.

-_-_-_-_

Hai guys

Masih kangen sama Elios???

Jangan lupa votemen yah:)




my Litle Sister Is Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang