Setelah tadi Ana bertemu dengan rehan anak nya tante lyra yang baru lahir itu, dan bermain sebentar dengan rehan, lebih tepatnya Ana yang mengganggu Rehan ketika bayi itu tengah tidur, dan tingkahnya itu berhasil membuat mamahnya khotbah panjang lebar padanya dan menyuruhnya pergi ke kamar.
Dan di sini lah Ana sekarang, di dalam kamar yang ber cat putih dan sedikit sentuhan warna kesukaannya hijau tosca.
Ana menyeret kopernya mendekati ranjang ber ukuran queen size itu, Ana mengangkat kopernya ke atas ranjang, lalu membukanya, Ana mengambil baju tidur dan dalaman miliknya, lalu Ana pergi berjalan ke kamar mandi untuk mandi.
.
.
.
Ana keluar kamar mandi, Ana baru saja selesai melakukan ritual mandinya, Ana berjalan ke arah meja rias dan duduk di kursi meja riasnya.Ana mengeringkan rambutnya menggunakan hairdryer, Ana dengan khusyu mengeringkan rambutnya, sampai seseorang membuka pintu kamarnya.
Ana melihat siapa yang masuk ke kamarnya, melalui pantulan cermin di depannya, dan ternyata yang masuk itu kakak nya yang katanya tampan.
"Kenapa kak?" tanya Ana masih mengeringkan rambutnya
Elios hanya diam, Elios melangkah kan kakinya menuju Ana, saat langkahnya sampai tepat di belakang Ana, Elios menatap Ana melalui cermin, membuat Ana bingung setengah mati dengan tingkah sang kakak
Lama menatap ke arah Ana, Elios pun mengulurkan tangannya mengambil alih alat pengering rambut yang ada di tangan Ana, lalu Elios mulai mengeringkan rambut Ana.
Ana hanya diam, menatap sang kakak yang tengah mengeringkan rambutnya dengan tatapan bingung.
"Rambut belakangnya masih basah, nanti kamu bisa sakit" ujar Elios yang peka terhadap kerutan di dahi Ana
Ana hanya diam menatap ke arah cermin, ntah kenapa Ana ngerasa gugup di dekat kakaknya, saat ini jantungnya tengah menggila, berdetak lebih cepat dari biasa, Ana khawatir, takut dia punya kelainan jantung.
"Nah selesai" ujar Elios lalu menyimpan alat pengering rambut itu di meja rias Ana
Ana membalikan badannya menghadap ke arah Elios.
"Ada perlu apa kakak ke kamar ana?" tanya ana
"Ini udah waktunya makan malam, kakak kesini mau ngajak kamu makan malem, yaudah ayo kebawah yang lain udah pada nunggu" ujar Elios kemudian menarik tangan Ana lembut keluar kamar Ana.
.
.
.
Skiip
.
.
.
Sekarang Ana sudah ada di kamarnya, Ana membaringkan tubuhnya terlentang di atas kasur lalu menutup matanya, sampai suara pintu yang di buka membuat Ana membuka matanya dan melihat ke arah pintu kamarnya.Ceklek
"Kakak!, ada apa?" tanya Ana bingung yang kini sudah mendudukan dirinya di ranjang
Elios menghampiri Ana lalu duduk di samping Ana,Elios tersenyum tipis, lalu mengelus rambut Ana sayang.
"Belum tidur?" tanya Elios
"Tadi nya mau tidur tapi kakak datang jadi gk jadi" ujar Ana polos
"Maaf kalau kakak ganggu, kakak cuman mau bilang, besok kita harus pulang, soalnya kakak ada rapat penting sayang, mamah sama papah juga harus pergi ke jerman untuk melihat kondisi cabang disana, lagian kamu juga harus kuliah kan" ujar Elios
"Yaaah~ padahal Ana masih mau disini, masih pingin main sama dede bayinya" ujar Ana lesu
"Nanti kalau kamu ada libur panjang, kita ke sini lagi" ujar Eios mengelus rambut Ana sayang
"Yaudah deh, besok kita pulang" ujar Ana tak rela
Elios tersenyum mengerti jika adiknya masih ingin disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
my Litle Sister Is Mine
Romancetentang kisah rumit antara kakak laki laki dengan adik perempuannya