Jari Rhesa menunjuk-nunjuk ke arah buket bunga dan coklat yang berada di sebelahnya, untuk memberikan kode pada Aaron yang sudah mulai kehabisan kata-kata."Ah iya, sebelumnya...ini aku beli buat kamu jadi tolong di terima ya"
"Hmm terima kasih" jawab Zen sangat acuh dan meraih buket bunga serta coklat yang di berikan Aaron. Keheningan kembali menyelimuti mereka bertiga tanpa ada suara sedikit pun. Sampai bunyi tetesan air dari arah dapur pun terdengar.
"Yah...lebih baik kaka keluar aja, biar kalian ada ruang privasi" Rhesa bangkit dari duduknya dan mengarah keluar rumah, memandangi pekarangan rumah yang penuh dengan tanaman hias. Pikirannya hanya memikirkan...
"Apa ayah akan setuju sama hubungan mereka berdua?""Kaka? Jadi dia kaka nya Aaron? Bukan tunangan?" - batin Zen.
"Jadi Zen, udah selama 5 tahun kita gak ketemu dan selama itu juga aku rindu sama kamu" ucapan Aaron memecahkan lamunan Zen, pandangannya langsung berfokus pada mata Zen.
Ketika Aaron mencoba untuk memeluk Zen, tubuh Zen malah merespon menghindar darinya.
"Selama 5 tahun...kamu kemana aja?" tanya Zen mulai serius.
"Maaf kalau aku gak kasih tau sama sekali ke kamu, Zen. Aku harus pergi kuliah ke Amerika karena paksaan ayah. Itu juga demi kamu"
"Demi aku? Drama kamu jangan di lebih-lebihin, tuan...Aaron"
"Hahhh~Awalnya aku juga gak mau kuliah ke Amerika. Tapi ayah janji, setelah aku lulus kuliah, aku bakal nikahin orang yang selama ini aku cinta tanpa aturan lagi dari mereka. Aku rela pergi ke sana, rela nahan rindu, dan...aku di sana juga persiapin diri buat hari ini"
"Kamu pasti bohong, tipuan siluman selalu banyak bumbu masakonya"
"Zen...tolong liat aku sebentar, sayang"
"Udah nih, terus kamu mau apa?"
"Sebentar, jantung rasanya mau copot. Huft...Huhhh~Oke~"
Tangan Aaron mulai mengulur ke depan, mengangkat sebuah kotak kecil berwarna merah dan membukanya berisi 2 buah cincin emas dengan ukiran nama mereka (Zen dan Aaron) di masing-masing cincinnya.
"Zen. Will you marry me?"
Zen hanya terdiam, melihat Aaron dan cincinnya secara bergantian.
"Aku tau ini terlalu mendadak buat kamu tapi biar ini jadi kejutan pertama kita ketemu"
"Ha? Hahahahaah! Hahahaha tipuan apa lagi nih? Hahahahaha"
"Zen..."
"Hahahahaha hehehehe hwaaaah~ hiks hiks"
"Zen, kenapa nangis?"
"Aku bingung mau jawab apa"
"Aku kasih kamu waktu sampai besok. Aku harap kamu bakal jawab iya" ucap Aaron, memegang erat kedua tangan Zen dan menciumnya dengan lembut.
"Hng" jantung Zen langsung berpacu cepat dan tersipu malu karena ulah Aaron mencium tangannya layaknya seorang pangeran, wajah tampannya juga membuat hatinya berasa ingin meleleh.
"Astaga! Gold moment!! Meninggoy meninggoy!" - diam-diam Rhesa sedikit mengintip ke arah mereka melalui jendela.
"Sebentar dulu ya Zen"
Kakinya melangkah keluar rumah, menghampiri kakanya yang langsung berpura-pura berfoto ria dengan beberapa bunga di halaman rumah Zen.
"Kaka pulang aja duluan naik mobil. Bisa kendarain sendirikan?"
"Gak mau, kaka pulang bareng kamu aja. Bosen di rumah, hitung-hitung di sini buat kenalan sama adik ipar" goda Rhesa, menaik turunkan kedua alisnya.
"Tck ya udah, masuk aja. Kita udah selesai juga kok"
Keduanya masuk bersamaan, Zen yang melihat wajah mereka berdua memang sangat mirip hanya saja Rhesa memiliki rahang yang tirus dan Aaron memiliki rahang yang tegas.
"Kamu di sini sendirian?" tanya Rhesa setelah mendudukan dirinya di sofa.
"Ada ibu, adik-adik juga anak"
"Anak??!" kaget Rhesa dan Aaron serentak.
"Iya. Seminggu sesudah Aaron pergi, aku hamil anak Aaron" jawab Zen dengan raut wajah polosnya.
"Aaron...? Zen...?" mata Rhesa langsung menatapnya tajam mereka berdua secara bergantian.
Suasana berganti menjadi horor ketika Rhesa menatap mereka dengan cara tatapan seperti itu.
"Kita bisa jelasin, kak. Jadi gini, Zen itu omega. Aku dan Zen juga sudah pernah begituan satu kali tanpa pengaman"
"Dua kali, kita lakuin dua kali. Terakhir pas sehari sebelum kamu pergi, itu juga tanpa pengaman"
"Ah iya dua kali, aku hampir kelupaan momen itu"
"Sekarang dimana anaknya?" tanya Rhesa, memastikan bahwa itu benar-benar anak dari adiknya. Tak seutuhnya juga Rhesa langsung percaya begitu saja tanpa bukti.
"Di sekolah"
//TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet You Again [M-Preg] ーTAMATー
RandomSeorang omega bernama Zen yang melakukan hubungan tanpa terduga dengan pria asing yang ditemuinya. Cerita first buatan Tian, masih belajar juga buat alur M-Preg. Finish//5 Mei 2021