"Aaron sialan" gerutu Zen saat berjalan pulang selepas membeli beberapa kue bersama Aaron yang
masih menggendong adik kecilnya."Cika ayo pulang sama abang" ajak Zen pada adik kecilnya yang bernama Cika.
"Cica mau ama papa. Mau pulang kelumah baleng papa" Cika semakin memeluk erat leher dan memendam wajahnya di dada bidang Aaron.
"Coba tadi kamu gak bilang yang aneh-aneh sama Cika pasti gak bakal gini"
*FB on*
"Cika sama Mama Zen ya, papa mau pergi kerja dulu" Aaron berusaha merayu Cika yang masih mau menempel dengannya.
"Mama?!" protes Zen.
"Da mau, Cica mau ama papa! Mau ama papa!" rengek Cika yang enggan di gendong Zen dan masih memeluk Aaron.
Rasanya Zen ingin sekali menyerah untuk memaksa Cika untuk lepas dari Aaron.
"Cika mau sama papa ya?" tanya Aaron menyentuh pucuk hidung Cika.
"Mau!"
"Tapi nanti lagi ya Cika. Sekarang Cika sama Mama Zen dulu. Oke? "
"Da mau!!!"
"Mama lagi?! Lama-lama bakal aku pukul nih orang" ucap Zen bisik-bisik karena sudah mulai jengkel.
"Yaudah kalau gitu kita pergi beli kue yuk? Habis itu kita pulang ke rumah papa"
*FB off*
"Tadi aku kan cuma ngerayu Cika biar mau lepasin" jawab Aaron dengan bibir yang sedikit cemberut.
"Ayo sini Cika sama abang ya...Om Aaron capek gendong Cika terus"
"Iya nih tangan papa capek" ucap Aaron menambahkan, membuat Cika percaya jika tangan Aaron sudah kelelahan.
"Nah gitu" Zen terlihat sangat senang ketika Cika mau kembali dengannya.
"Jadi..." ucap Aaron.
"Jadi apaan?" Zen bertanya pada Aaron yang ucapannya tidak jelas.
"Besok aku boleh main lagi?"
"Gak boleh" jawab Zen sangat dingin.
"Yah..." terdengar suara kecewa Aaron setelah mendengar jawaban Zen dan membalikkan tubuhnya pergi mengarah ke mobil yang terparkir di depan halaman rumah Zen.
"Tunggu dulu" tahan Zen yang langsung disambut senyuman ceria dari Aaron.
"Ini barang-barang kamu ketinggalan" kembali wajah muram Aaron yang terpaksa untuk tersenyum terlihat jelas oleh Zen.
"Ambil aja buat keperluan keluarga kamu. Kartunya juga" ujar Aaron.
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Matahari pun menyingsing dan menyentuh permukaan bumi dengan cahaya kehangatannya. Tapi keluarga Aaron malah dilanda keributan yang membuatnya kesal tak karuan pada semuanya.
"Aaron, liat sekarang ayah dan ibu sudah tua. Mungkin sebentar lagi gak mampu megang kendali perusahaan lagi. Jadi ayah mau kamu yang pegang perusahaan ayah dan sebelum itu kamu juga harus kuliah MBA terlebih dahulu"
"Apa? Kenapa gak Rhesa aja?" tunjuk Aaron pada kakanya yang duduk disebelahnya.
"Kok aku sih. Aku juga gak ngerti seluk beluk perusahaan" lontar Rhesa yang merasa sedikit terkejut.
"Rhesa itu kuliah kedokteran, jadi dia pasti gak terlalu mengerti" jelas sang ayah.
"Yaudah suruh aja Rhesa buat kuliah lagi, kan gak susah" Aaron langsung bangkit berdiri untuk meninggalkan semua orang yang masih terduduk diam.
"Kamu juga harus kuliah, ayah juga udah putuskan kamu kuliah di luar negeri"
"Kenapa kalian selalu merintahin Aaron! Aaron cape di tekan terus, harus inilah itulah! Males!" keluh Aaron tanpa menengok dan menghentikan langkahnya sedikit pun.
"Udah, biar ibu aja yang ngomong sama Aaron" tubuh ibu yang mulai renta langsung bangkit berdiri menyusul Aaron yang sudah terlebih dahulu berada di dalam kamarnya.
Tok!tok!
"Aaron? Ibu boleh masuk?" suara lembut ibu memanggil Aaron yang berada di dalam kamar.
"Aaron?" panggilnya lagi.
"Kenapa? Aaron udah bilang kalau Aaron gak mau" Jawabnya masih dari dalam kamar.
"Aaron harus ngerti, ayah sama ibu sekarang sudah mulai tua dan gak bakal mampu lagi kelola perusahaan. Ibu mohon Ron, ini untuk yang terakhir kalinya"
Kriett~
"Aaron gak percaya kalau ini buat yang terakhir kalinya" pintu pun terbuka dan sudah berdiri Aaron dengan wajah yang masih terlihat kesal.
"Cuma kamu satu-satunya harapan penerus perusahaan. Mana mungkin Rhesa harus kuliah lagi"
"Yaudah Aaron mau tapi ada perjanjian" percakapan Aaron dan ibu mulai terasa serius dengan adanya perjanjian.
"Kalau gitu kita berdua turun ke bawah, rundingin bersama-sama" ajak ibu yang menyentuh pergelangan tangan Aaron.
//TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Meet You Again [M-Preg] ーTAMATー
AcakEDIT Seorang omega bernama Zen yang melakukan hubungan tanpa terduga dengan pria asing yang ditemuinya. Finish//5 Mei 2021