"Ibu...""Bu, kalau Zenon diambil sama Aaron gimana?" tanya Zen, meletakkan gelas kaca yang dipegangnya di atas meja.
"Kalau kamu ikhlas Zenon diambil Aaron buat apa pusing, Zen? Tapi kalau ibu sih gak mau...itukan cucu satu-satunya ibu, jadi lebih baik kamu tinggal bareng nak Aaron"
"Tadi malem mimpiin Aaron ambil Zenon dari Zen"
"Kamu kangen sama Aaron, mungkin...?" satu sentuhan jari telunjuk ibu mendarat di hidung mancung milik Zen.
"Ibu nih...jangan gitu ah. Kan jadi tambah badmood"
Selama beberapa hari ini Zen terus teringat mimpi buruknya, seakan-akan mimpi itu sudah meracuni isi pikirannya.
Zen juga menjadi lebih waspada dalam menjaga anaknya, kalau saja Aaron tiba-tiba muncul seperti di mimpinya dan merebut Zenon.
Hanya saja dia tidak ingin mimpi itu benar-benar menjadi kenyataan. Tapi apa iya dia rindu pada Aaron?
"Papa...kita mau kemana?"
"Ke toko baju, buat beli baju baru buat Zenon. Papa jarang banget beli Zenon baju baru" responnya.
"Sini papa gendong" sambungnya lagi, menggendong anaknya seperti koala.
Di sepanjang perjalanan, bibir mungil Zenon terus saja mengoceh tiada henti menceritakan saat dia disekolah dan bermain dengan setiap temannya. Sampai satu ucapan muncul yang membuat Zen kalang kabut.
"Papa...temen-temen Zenon selalu bilang kalau Zenon gak punya mama. Apa Zenon gak punya mama?"
"Ahhm hmm Zenon punya mama kok...eh! Liat kita udah sampai" jari Zen menunjuk kearah papan nama toko baju dan terlihat sangat ramai sekali pengunjung yang datang.
"Yey...toko baju!"
"Selamat datang kaka...silahkan dipilih-pilih. Disini kita juga sedang ada diskon 30% buat setiap pembelian baju dan celana" tiba-tiba saja seorang SPG dengan senyuman manisnya mendekati Zen dan Zenon.
"Ah iya mba..."
"Hummp tante gak boleh deket-deket papa..." tangan mungil Zenon mendorong pelan kaki si SPG supaya sedikit menjauh dari Zen.
"Aduh Zenon gak boleh gitu sayang. Maafin anak saya ya mba"
"Eh'hehe iya gak apa-apa kak, maklum masih anak kecil" jawabnya dengan kekehan terpaksa melihat pasangan ayah muda dan anak yang ada di hadapannya.
"Yang bener masih muda gini udah jadi papa?" - bantinnya tak percaya.
Sementara itu....
Rumah kediaman keluarga Aaron
"Katanya Aaron bakal pulang, tapi dari kemarin pagi sampai hari ini belum sampai-sampai?" ucap Rhesa setelah diam beberapa lama memandangi kedua orang tuanya yang duduk berhadapan dengannya.
"Kemarin ibu telefon Aaron, dia bilang mau nginep di hotel dulu. Mungkin besok dia bakal pulang ke rumah" jawab ibu, memandangi foto keluarga di dalam ponselnya.
"Oh iya. Perjanjian kedua ayah ke Aaron gimana?" tanya Rhesa akhirnya.
Sepasang mata berwarna coklat ayah langsung menatap kearah istrinya dan juga Rhesa yang sudah pasti menunggu jawaban darinya.
"Ayah gak peduli, itu cuma pemancing biar Aaron mau kuliah di luar negri"
"Siap-siap aja Aaron bakal ngamuk..." Rhesa memangkukan wajahnya dan tersenyum miring melihat ayahnya.
"Ayah gak peduli, perjanjian kedua yang diminta Aaron gak bisa ayah terima. Ayah gak mau"
"Ya ya ya...terserah ayah aja deh. Rhesa gak ikut-ikutan loh"
"Hah...udahlah biar Aaron milih apa yang menurut dia baik, kita dukung aja. Lagian Aaron udah dewasa buat milih pasangan hidupnya sendiri" ujar ibu yang tidak mau mengambil pusing ataupun ribut lagi.
"Ayah tetap gak setuju kalau dia nikah sama orang pilihan sendiri, dia itu anak paling brandal di rumah. Paling dia bakal milih perempuan murahan di luar sana" tekannya dengan nada tinggi.
//TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/262200106-288-k710836.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet You Again [M-Preg] ーTAMATー
AcakEDIT Seorang omega bernama Zen yang melakukan hubungan tanpa terduga dengan pria asing yang ditemuinya. Finish//5 Mei 2021