04

5.4K 538 17
                                    

Jaemin bangun sedikit lebih siang dari biasanya. Menyadari dirinya berada di sofa, ia segera ingat kerja kelompoknya semalam, dan bukankah teman sekelompoknya itu semalam tidak pulang?

Jaemin segera membalikkan badan melihat ke tempat tidur Jeno semalam. Sudah tidak ada. Jaemin bangkit dan akan segera ke kamar mandi, saat matanya menangkap selembar kertas dengan tulisan di atas meja.

Sebenarnya sekarang meja ruang tamu Jaemin penuh dengan lembaran kertas dan coret-coretan, tapi semuanya angka karena tugas yang semalam ia kerjakan adalah matematika. Jadi selembar kertas dengan tulisan huruf kapital khas Jeno terlihat sangat mencolok.

JAEMIN, MAAF AKU PULANG DIAM-DIAM. AKU TIDAK INGIN MEMBANGUNKANMU YANG SUDAH TIDUR LARUT MALAM. KAU PASTI LELAH. SISA SOALNYA TIDAK USAH DILANJUTKAN, AKU AKAN MENYELESAIKANNYA SEBELUM BEL. AKU BERGEGAS PULANG TANPA MENUNGGUMU BANGUN KARENA AKU LUPA KALAU HARI INI AKU ADA JANJI BERANGKAT SEKOLAH BERSAMA RENJUN. TAPI TADI MALAM AKU MALAH TERTIDUR DI RUMAHMU.

JENO ( .◜‿◝ )

Jaemin hanya menghela napas membaca tulisan Jeno, lalu meremas kertas itu dan membuangnya ke tempat sampah. Dengan lesu kemudian ia berjalan ke kamar mandi. Sebenarnya Jaemin masih mengantuk, tadi malam ia baru bisa tertidur sekitar jam setengah tiga pagi akibat kopi yang diminumnya. Jaemin tidak bisa tidur tapi juga terlalu lelah mengerjakan tugas. Jadi ia hanya berbaring dan memandangi Jeno yang tertidur.

Moodnya sudah rusak pagi-pagi begini. Apalagi yang diharapkannya di sekolah nanti? Yang ada tentu saja Jeno bersama Renjun, dan dirinya akan menjadi transparan mendadak tidak terlihat. Sungguh, Jaemin ingin kembali tidur saja.





Hanya beberapa menit sebelum bel, Jaemin sudah menginjakkan kakinya di halaman sekolah. Terlambat bukan salah satu kata di kamus hidupnya, dan hari ini hampir saja.

"Jaemin, ayo cepat masuk kelas! Apa kau tidak mendengar bel?"

Jaemin tersentak saat ada yang meneriakinya. Ternyata itu Renjun. Dan ya, benar saja, sedang bersama Jeno yang hanya menatap dirinya. Jaemin heran kenapa mereka baru sampai, padahal Jeno sama sekali tidak kesiangan. Tapi sudahlah. Jaemin hanya menghela napas dan berjalan menunduk menuju kelas.

-TBC-

04/05/2021

SAHABAT || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang