Dunia memang sempit. Jaemin percaya sekarang. Ternyata tempat tinggal Jaehyun hanya berjarak beberapa blok dari tempat tinggalnya. Itu adalah rumah baru Jaehyun, dia adalah pindahan dari Amerika.
Jaemin lumayan terkejut sebenarnya basa-basinya mengundang Jaehyun saat di perpustakaan kemarin benar-benar membuat lelaki itu datang ke rumahnya. Bukannya tidak suka, hanya saja kenapa harus malam-malam begini?
Jaemin suka, akhirnya ada orang yang berkunjung ke rumahnya selain Jeno. Dan Jaemin juga lumayan menyukai seniornya itu. Sebenarnya ia agak pemilih dalam berteman. Karena itulah tidak banyak teman yang ia punya. Sebenarnya yang terlihat berteman benar-benar dengannya hanya Jeno. Bukan apa-apa, Jaemin hanya tidak nyaman berada di sekitar orang-orang yang tidak begitu cocok dengannya.
"Apa kau selalu sendirian seperti ini di rumah?" tanya Jaehyun setelah diam beberapa saat mengamati rumah Jaemin.
"Iya, tapi Jeno sering datang ke sini dan kadang menginap." jawab Jaemin yang kemudian melatakkan minuman di hadapan Jaehyun.
Jaehyun menoleh ke arahnya. "Siapa Jeno?" tanyanya.
"Dia temanku," jawab Jaemin yang sekarang duduk di sofa setelah meletakkan minuman. Jaehyun hanya mengangguk-angguk dan ber-oh tanpa suara.
"Ngomong-ngomong besok hari minggu, apa sekarang kau tidak ingin pergi ke suatu tempat? Mungkin sekadar jalan-jalan di sekitar sini? Menemaniku?" tanya Jaehyun agak hati-hati.
Jaemin berpikir sebentar. Tidak ada pekerjaan yang harus ia lakukan besok. Ini baru jam delapan, dan ia juga tidak mengantuk. Juga, tidak ada yang pernah mengajaknya keluar selain Jeno. Mungkin saatnya harus mencoba hal baru selain Jeno. Jadi Jaemin mengiyakan saja ajakan Jaehyun.
"Baiklah, aku ambil jaket dulu," kata Jaemin lalu pergi ke kamarnya.
Mereka hanya berjalan-jalan tidak jauh dari rumah. Katanya Jaehyun ingin berkeliling daerah sekitar tempat tinggal barunya. Saat sedang menjelaskan pada Jaehyun tentang tempat-tempat di situ, ponselnya berdering.
Itu Jeno.
"Jaemin, kau di mana?" tanya Jeno langsung ketika Jaemin mengangkatnya.
"Aku sedang keluar. Kenapa?"
"Iya aku tahu kau sedang di luar. Tapi ke mana? Dengan siapa malam-malam begini?"
"Aku hanya jalan-jalan dengan Jaehyun sunbae, kenapa?"
"Ha? Oh baiklah. Masih lamakah? Aku di depan rumahmu," nada awalnya terdengar terkejut, tapi setelahnya segera normal.
"Um, tidak apa-apa lanjutkan saja. Aku akan menunggu." lanjutnya.
"Baiklah," lalu Jaemin menutup telepon.
"Siapa?" tanya Jaehyun.
"Jeno," jawabnya.
"Ada apa?" tanya Jaehyun lagi.
"Entahlah. Katanya dia ada di depan rumahku. Sudahlah sepertinya bukan sesuatu yang penting. Jeno memang begitu." jelas Jaemin. Ia mengatakan seperti itu, tapi perasaannya tidak tenang. Antara penasaran dan khawatir dengan Jeno.
Setelah beberapa saat Jaehyun mengajaknya pulang karena Jaemin hanya diam dan berjalan menunduk. Ia juga tidak terlihat fokus.
Setelah sampai di depan rumah Jaemin, Jaehyun hanya mengucapkan selamat tinggal tanpa mampir. Ia melihat seseorang duduk di kursi teras sambil memainkan ponsel. Lelaki itu segera masuk ke rumah saat Jaemin membukakan pintu. Lalu Jaehyun pergi setelah Jaemin menutupnya.
"Hei, bagaimana kau bisa kenal Jaehyun sunbae?" tanya Jeno sambil merebahkan tubuhnya di sofa.
"Kemarin aku bertemu dengannya di perpustakaan, dan dia tinggal tidak jauh dari sini." jawab Jaemin dan Jeno hanya mengangguk-angguk. Jeno agak heran sebenarnya, karena Jaemin bukanlah orang yang mudah akrab dengan orang baru. Apalagi ini baru dikenalnya kemarin.
"Jadi, ada apa? Kau kenapa?" tanya Jaemin sambil melepaskan jaketnya dan berjalan ke kamar.
Jeno diam sebentar. "Sebenarnya tidak ada apa-apa, aku hanya ingin datang ke sini... dan cerita padamu." jawabnya.
"Tentang apa?" balas Jaemin dari dalam kamar.
"Apa kau tahu, Mark sunbae?"
"Iya aku tahu. Kenapa?"
"Sepertinya Renjun menyukainya."
Entah Jaemin harus bereaksi seperti apa. Untung saja sekarang ia berada di kamar, bukan di depan Jeno. Ia tidak tahu ini hal baik atau buruk. Mungkin ini hal buruk karena akan menyakiti Jeno-nya.
•
•
•
-TBC-
09/05/2021
KAMU SEDANG MEMBACA
SAHABAT || NOMIN
FanfictionTernyata itu sakit, sangat sakit. Tapi siapa juga yang mau berada di posisinya? Jaemin sungguh ingin keluar dari zona menyebalkan ini. Ia benar-benar ingin berhenti menyukai Jeno sahabatnya sendiri, dan membiarkan dia bersama orang yang disukainya. ...