bagian 1

39 9 2
                                    


"Maaf"

_Felysia

★★★

"Mamah gak mau tau hari ini kamu harus pulang"

"Gak bisa mah"

"Oh jadi ceritanya kamu lagi melawan mamah nih?"

"Bukan gitu maksud aku mah" jawab nya prustasi ia tidak tau harus bagai mana menghadapi mamah nya tanpa harus menyakitinya.

"Gak ada penolakan kamu harus pulang titik".

Sambungan terakhir dari mamah nya membuat Ethan mengusap wajah nya kasar menyugar rambutnya kebelakang lalu melonggarkan dasi yang terasa mencekik lehernya.

Ethan tidak tau akhir-akhir ini mamah nya gencar sekali menelor ethan menyuruh nya pulang, ethan sadar ia sudah tidak pernah pulang lagi dan lebih menghabiskan waktunya di kantor atau apartemen tapi dengan kelakuan mamah nya belakangan ini membuat ethan kesal, semenjak tiga tahun yang lalu ethan bahkan jarang pulang tapi kenapa sekarang mamah nya menelor nya habis-habisan seperti ini, bukan kah sudah termasuk terlambat?.

Tok tok tok

"Masuk"

"Permisi pak hari ini jadwal meting ba_"

"Batalkan" potong ethan tak mau mendengar kelanjutan ucapan dari asisten nya

"Hah maaf pak tapi ini_" haris kelabakan atas perintah mendadak atasan nya.

"Saya bilang batalkan" ethan menggeram marah

"Ba_baik pak" jawab nya menunduk takut "permisi". Pasrah nya keluar dari ruangan bos nya, ini sudah ke sekian kalinya atasan nya itu membatalkan meting penting bersama klien nya dan berakhir haris lah yang akan kena semprot klien mereka karena membatalkan dengan seenak jidat nya.

Ethan memijit kening nya pelan, ini masih pagi dan ethan harus kehilangan mangsa yang cukup menarik gara-gara permintaan konyol mamah nya.

Andai saja yang memintanya pulang itu bukan wanita yang mengandung dan melahirkan nya sudah pasti akan ethan tolak dengan kemarahan yang siap di lontarkan.

Ethan bukan nya tidak tau dengan kegilaan yang mamah nya lakukan apa lagi beberapa hari ini mamah nya terus memaksa ethan untuk cepat menikah dengan alasan bahwa mamah nya tak mempunyai banyak waktu menunggu ethan mencari jodoh nya sendiri lebih tepat nya ethan di paksa untuk menerima wanita yang di jodoh kan mamah nya saat ini.

Mendengus memikirkan nya saja membuat ethan kesal, mamah nya tak percaya bahwa ethan bisa mencari jodohnya tanpa bantuan mamah nya.

Menghembuskan nafasnya kesal ketika matanya menatap layar ponsel yang menampilkan nyonya is calling..
Lagi dan lagi.

Ethan melangkah keluar ruangan nya mengabaikan tatapan kagum sembunyi-sembunyi dari para karyawan perempuan dan mengabaikan getaran ponsel yang berada di genggaman nya hingga layar tersebut mati dan kembali lagi berdering saat ethan berada dalam lift.

Ethan memilih mengangkat telpon nya sebelum hal yang tidak di inginkan terjadi.

"Bagus, mulai gak mau lagi nerima panggilan dari mamah HAH" bentaknya di akhir kalimat.

Fight For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang