bagian 5

19 7 0
                                    

Terimakasih atas kebahagian semu nya aku bahagia.

_felysia.

★★★

Rasa lapar yang sejak tadi fely rasakan entah kenapa menguar begitu saja, pizza kesukaan nya tak bisa membuat mood fely membaik apa lagi dengan kehadiran ethan di depan nya malah membuat fely duduk tak tenang.

Muka fely memerah bersamaan dengan bayangan kejadian tadi di kamar terlintas di kepalanya membuat fely merutuki kebodohan nya, entah setan apa yang merasuki fely hingga berani melakukan hal bodoh itu.

Tapi fely tak menyesal telah melakukan nya hanya saja malu apa lagi ethan hanya diam memandang nya tak berkedip.

"Habiskan" suara berat nya menghentikan kegiatan fely yang sedang membereskan box pizza yang masih banyak karena fely hanya memakan sedikit.

"Aku udah kenyang" jawabnya tak berani memandang ethan.

Mendengus kesal "kamu cuma makan sedikit dari mana kenyang nya"

"Ta_"

"Terserah" potong ethan ketus, beranjak pergi tak ingin mendengar lebih lanjut ucapan fely.

Menggembuskan nafasnya pasrah, fely kembali memakan makanan nya karena tidak ingin membuat ethan semakin marah kepadanya.

Fely tidak ingin kelakuan nya malah memperlambat hubungan nya dengan ethan membaik, sudah cukup dengan sikap ethan yang berubah jangan sampai hubungan ini berubah juga karena ethan muak dengan nya, sebab itulah fely akan menjadi gadis penurut, menuruti semua perintah ethan apapun itu demi bisa mengembalikan kebahagian yang dulu.
Meskipun fely tau itu sulit.

Fely masuk kedalam kamar dan melihat ethan memangku laptop dengan kaca mata yang bertengger di hidung mancung nya.

Keren itu yang terlintas di kepala fely saat melihat ethan pokus dengan kerjaan nya, kaca mata dengan bingkai hitam tak membuat nya terlihat cupu malah terlihat tampan berkali-lipat.

"Aku selalu suka liat kamu pokus membaca apalagi pake kaca mata ini, terlihat keren" ucap nya antusias memandang ethan penuh kekaguman.

Fely berdiri mematung hatinya teriris ketika teringat kenangan indah bersama ethan waktu dulu tak bisa ia pertahan kan karena sekarang bukan lagi tatapan sayang yang ethan berikan tapi tatapan bengis, bukan lagi suara yang begitu lembut memanggilnya tapi suara meninggi setiap berbicara dengan nya dan itu mampu membuat fely sadar kesalahan nya begitu besar.

"Kenapa?" Fely mengerjab kaget, menatap ethan yang memandangnya dengan kedua alis berkerut menyatu.

"Jangan berdiri sambil menatapku seperti itu" ethan diam memberi jeda dengan ucapan nya "risi" lanjut nya tak perduli ucapan nya membuat fely terluka.

"Maaf".

Mendengus kasar, menutup laptop di pangkuan nya dan menyimpan nya di meja samping tempat tidur bersama dengan kaca mata, lalu beranjak tidur membelakangi tak perduli meskipun fely masih berdiri, tapi tak lama kemudian pergerakan di belakang nya membuat ethan tau bahwa fely ikut berbaring di samping nya.

※※※

Rasa sesak dan berat pada tubuhnya membuat tidur fely terganggu, membuka matanya perlahan dan detik berikut nya fely menutup mulut dengan mata melotot kaget.

Andai ada kata yang lebih tinggi dari bahagia dan senang mungkin akan fely gunakan sekarang.

Ethan lelaki yang dia cintai kini memeluknya erat hembusan nafas hangat ethan menerpa wajah nya membuat perasaan fely membuncah bahagia tak terkendali, wajah nya dengan wajah ethan hanya berjarak lima senti dan itu membuat fely bersukur berkali-kali, tak ada momen yang paling indah dari momen hari ini, orang yang pertama kita lihat pas bangun tidur adalah orang yang kita cintai dan itu yang sekarang fely alami.

Fely berharap kepada waktu yang kian menjauh untuk berhenti sejenak pada momen ini, kepada waktu yang akan menjadi saksi hidup nya agar melambat sejenak, karena fely yakin jika momen ini berakhir tak ada lagi alasan untuk fely merasakan dekapan hangat nan posesif ethan.

Fely mengerjab kan matanya berkali-kali rasa kaget tak bisa ia hindari saat mata di depan nya terbuka membalas menatap fely.

Fely kira saat ethan membuka mata, ethan akan pergi atau memakinya dengan kata-kata andalan nya tapi  selama satu menit tak ada pergerakan yang ethan lakukan posisi ini masih sama seperti tadi ethan yang memeluknya dengan mata yang memandang nya tak berkedip.

Jantung fely bergetar hebat saat wajah ethan semakin dekat, dekat , dekat hingga hidung mancung ethan menyentuh hidung fely lalu rasa kosong menerpa fely saat ethan beranjak pergi memasuki kamar mandi tanpa melakukan apa-apa dan tanpa kata yang berarti.

"Aarrggh" fely berbalik berteriak dengan bantal menutup wajah nya hingga suara teriakan nya sedikit teredam, bahagia tak terkira fely seakan menjadi gadis yang sedang kasmaran.

Wajah nya tak berhenti tersenyum ia memeluk tubuhnya sendiri seakan-akan ethan lah yang memeluknya, pagi hari di mulai dengan bahagia dan fely berharap kebahagian ini menetap untuk tinggal sedikit lama.

Fely duduk menunggu ethan di meja makan setelah membersihkan diri di kamar mandi dekat dapur tak ada sarapan karena bahan masakan tidak ada fely hanya membuat kopi hitam dan teh hijau untuk nya dan ethan.

Tak berselang lama ethan keluar dari kamar, sedikit kecewa karena ethan tak memakai pakaian yang fely pilihkan tapi fely langsung menepis jauh-jauh rasa kecewa itu karena fely tidak ingin kebahagian nya itu tergantikan dengan rasa kecewa.

Tersenyum menyambut ethan " aku cuma buat kopi karena bahan-bahan gak ada, maaf"

"Hm"

"Kamu gak kerjakan hari ini, kita belanja bareng yah" ucapnya penuh harap saat ethan duduk di depan nya menyesap kopi buatan nya membuat fely bahagia, setidak nya kopi buatanya tidak berakhir di lantai.

"Kamu belanja sendiri, aku sibuk"

Harapan di mata fely hilang senyum yang sejak tadi terukir kini luntur tergantikan dengan senyum paksa "iya" fely terlalu berharap hingga berakhir seperti ini, fely bukan lagi menjadi salah satu alasan kesibukan ethan dan fely harus bisa terbiasa dengan ini.

"Kalau begitu aku pinjam mobil kamu yah" ucap nya sekan tak pernah merasa terluka. Fely bangkit mengambil tas selempangannya, mengambil sepatu selop hitam mengabaikan tatapan ethan yang tertuju kepadanya.

"Mana?" Pintanya berdiri di depan ethan dengan tangan terjulur kedepan dengan senyum yang masih sama.

Ethan diam, tak berniat memberikan apa yang fely inginkan membuat fely gelisah dengan segala pemikiran nya " aku gak mungkin jalan kaki ke supermarket, apalagi aku belum tau betul jalan di sini seperti apa, aku takut gak bisa pulang" cicit nya pelan

Tatapan keduanya masih terkunci fely tidak tau apa yang sedang ethan pikirkan saat ini dan semoga saja bukan pemikiran buruk yang dapat membuat fely terluka, lalu tatapan nya terputus dengan ethan yang melangkah kakinya menjauh dari fely membuat fely mengejar ethan.

"Ethan" tak ada jawaban ethan terus berjalan keluar.

"Ethan"

"..."

"Ethan" menghentakan kakinya kesal saat ethan masuk kedalam mobil tak menghiraukan ucapan fely

Bisa fely lihat kaca mobil penumpang terbuka memperlihatkan ethan yang duduk di balik kemudi menatapnya " masuk" titah nya tak terbantah.

Senyum fely mengembang satu-persatu harapan nya mulai terkabul, dan fely berharap usahanya bisa membuat hubungan mereka kembali.

Tbc.

Fight For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang