Fight For You

bagian 7

Aku tidak bisa mengendalikan mulut dan hatiku, apalagi ketika ego masih berada di atas. Maaf

_ethan

★★★

Fely kira setelah mendapatkan kebahagiaan tadi pagi mampu membuatnya bahagia meski hanya sehari tapi satu haripun belum fely sudah menangis terluka.

Ethan tidak pernah menganggap fely istrinya terbukti dengan kata-katanya tadi, tapi meskipun begitu seberapa sering ethan menyakitinya fely tetap tidak bisa melepaskan ethan, bodoh
Iyah fely memang bodoh.

Fely menghapus air matanya, ia harus kuat, dan fely akan belajar lebih giat agar tidak membuat ethan marah kepadanya tapi seberapa kali fely menghapus air matanya selama itu pun air matanya tak berhenti.

Karena air mata yang menghalangi pandangan nya membuat tangan fely tak sengaja menyentuh ujung pecahan piring terlalu kuat hingga membuat tangan nya terluka mengeluarkan darah segar.

"Bodoh" rutuknya kepada dirinya sendiri.

Benar kata ethan kalau fely benar-benar tak berguna, hal sekecil ini saja bisa membuat nya terluka lalu apa yang bisa fely banggakan.

Darah yang mengalir dari telapak tangan nya tak mampu menggantikan rasa sakit di hatinya karena tak di anggap berguna, fely hanya bisa duduk dengan perasaan kacau, merutuki hidup nya.

※※※

Ethan.

Aku mengusap wajah nya kasar, prasaan nya kacau. Apa yang telah ia lakukan?. Tolong ajar kan aku untuk bisa berlaku semestinya tanpa harus menyakitnya lagi.

Aku tidak suka saat dia mengacuhkan ku, memberiku senyum palsu seperti tadi pagi, aku lebih suka saat ia tersenyum manis kepada ku, terlihat kesal saat aku membuat nya kesal.

Aku tidak tau ada apa dengan hatiku, semuanya bergerak tanpa sepengetahuan ku, kebencian ku kepadanya masih ada tapi rasa sayang dan rindu semakin mendominasi tubuhku, dan aku marah saat tadi dia dengan sengaja mengabaikan ku, diam membisu tak mengeluarkan semua kisah nya dengan suara lembut nya meskipun aku tak pernah merespon tapi semua ceritanya aku dengar, tak sedikit pun aku melewatkannya apa lagi saat dia menceritakan dengan raut wajah bahagia membuat pikiran ku kacau karena hanya terisi penuh oleh nya.

Tubuh kecilnya terlihat rapuh apa lagi saat membawa barang belanjaan, aku ingin dia memintaku untuk meringan kan beban berat di tangan nya tapi dia malah lebih memilih kesusahan, dia mengabaikan ku, berbicara tanpa memandang ku membuat ku marah, karena aku tidak suka dia mengabaikan ku. Masih ingatkah dia, hal yang paling aku benci adalah saat dia mengabaikan ku dan terluka karnaku.

Tatapan terluka nya membuat tubuhku ikut sakit, aku pembohong yang handal, membohongimu dengan kata-kata kasar, sebenarnya hati ku ingin berbicara "temani aku" tapi mulut sialan ini beserta ego ku membuat mu semakin terluka,  maaf... sayang kumohon jangan menangis..

Aku muak kepada diriku sendiri, aku tak bisa dengan bebas menyeruakan isi hatiku, karena setiap aku mengalah berdamai dengan masa lalu ,ingatan saat kau lebih memilih tidur dengan lelaki lain membuat ku membencimu hingga akhirnya hanya luka yang aku berikan.

Aku duduk meremas rambut ku kasar, perasaan khawatir menyelimutiku apalagi tadi aku mencengkram tangan nya kuat.

Sedang apa dia, kenapa tidak menyusulku dan meminta maaf seperti biasa?.

Bagai mana dengan keadaan tangan nya?

Semua rasa khawatir ku hanya bisa aku serukan dalam hati, aku membencinya tapi juga mengkhawatirkan nya saat aku sudah menyakitinya, karena aku tak bisa menampik kebenaran bahwa aku terluka setiap dia terluka.