Babys Born

3K 195 12
                                    


Halo Chece kembali lagi dengan Cerita Remake Namon. kali ini aku meremake cerita litcas23
dengan judul yang sama hanya mengganti Castnya.

Terima kasih kepada litcas23  yang sudah mengizinkan Chece untuk meremake ceritanya.

Check this out!


Baby's Born

.

.

.

Setiap detik waktu yang berlalu, terasa lama sekali bagi Chimon. Rasa sakit yang di rasakannya semakin terasa. Tubuhnya tidak bergerak, tapi kedua telapak kakinya yang bergerak gelisah tidak bias membohongi siapapun jika dirinya merasakan sakit teramat sangat saat ini.

Ekspresi wajahnya juga biasa saja, terlihat tenang. Akan tetapi, kedua tangannya saling mengepal di sisi tubuhnya yang terbaring, juga keringat yang mengucur deras membasahi rambutnya hingga lepek.

"Mama tahu kamu kesakitan sayang.." Seseorang meraih tangannya dan menggenggamnya hangat. Chimon membuka mata, sedetik kemudian memberikan senyum pada ibu mertuanya, New.

"Kau bias menangis atau berteriak, sayang... Jangan menahannya."

Tapi Chimon hanya menggelengkan kepala, tidak ingin terlihat lemah. Sudah setengah hari ia berada disini bersama dengan ibu mertuanya, menahan sakit yang berasal dari perut besarnya. Satu yang Chimon tahu, bayi di dalam perutnya sudah tidak sabar untuk melihat dunia.

New semakin erat menggenggam tangan menantunya, seraya tangan lainnya yang bebas ia gunakan untuk mengusap peluh diwajah cantik menantunya. "Tidak baik kalau kau hanya diam seperti ini. Jika sakit, berteriak saja tidak apa-apa, menangis juga tidak apa-apa... Itu lebih baik."

Semua perkataan ibu mertuanya itu masuk sepenuhnya pada pendengaran Chimon. "Mama." Lirihnya pelan. Suaranya bergetar, ia menangis dengan air mata yang tidak bisa ia bendung setelah New berkata seperti tadi."...sakit, sakit sekali." Selanjutya, Chimon tidak berhenti menangis, menahan sakit diperutnya.

New mengangguk mengerti, ia mencoba untuk tersenyum dan memberi semangat pada Chimon meskipun ia sendiri dilanda ketakutan yang luar biasa. "Mama tahu, sayang... Tapi kau harus kuat, demi bayimu, dan juga Nanon."

Begitu katanya. Mata Chimon semakin terpejam kuat.

Bohong jika Chimon tidak memikirkan Nanon saat ini. Justru, yang ada dipikirannya sekarang hanyalah Nanon Korapat, yang sekarang berada di Chiang Mai untuk perjalanan bisnisnya sejak kemarin.

"Kau harus terus kuat, operasinya akan di lakukan dengan segera."

Masih Chimon rasakan genggaman kuat ibu dari Nanon itu, lalu Chimon balas menggeggamnya tak kalah erat, berusaha meredam rasa sakitnya.

"Nanon..." Chimon menyebutkan satu nama dengan susah payah, nafasnya terengah hamper hilang. "...Nanon..." Sekali lagi.

"Dia sedang dalam perjalanan kemari." Ibu Nanon menjawab pelan."Kuatlah Sayang... Nanon akan segera tiba."

Entahlah pandangan Chimon tiba-tiba mengabur, sepertinya ingin merenggut kesadarannya secara perlahan. Tapi setiap kata yang diucapkan ibu mertuanya seperti menjadi kekuatan sendiri untuk Chimon. Ia tetap sadar, tetap bernafas, tetap berjuang di antara hidup dan matinya.

Demi bayinya... Demi anaknya dengan Nanon... Demi buah cinta mereka yang sudah lama mereka nantikan.

"Mama... ugh, sakitttt... Huks, huks..." Bayi didalam perutnya terus menendang dan bergerak-gerak tidak sabaran, menimbulkan rasa sakit yang semakin luar biasa.

The Little Prince [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang