Im Sorry 2

747 94 16
                                    

Story : I'm Sorry (Bag. 2)

.

.

Nanon tidak ingin lebih banyak membuang waktunya. Ketika ayahnya sudah keluar dari ruangannya, ia segera memanggil Ohm dan meminta lelaki itu untuk mengurusi sisa pekerjaannya.

"Mau kemana?" Ohm bertanya, heran tentu saja. Nanon tidak pernah seperti ini, sekalinya melakukannya, berarti itu memang penting sekali.

"...menjemput istri dan juga anakku." Begitu Nanon menjawab. Ohm sempat terdiam untuk beberapa detik, tapi kemudian senyumannya terkembang dan mengangguk mengiyakan.

"Ya sudah, sana... jangan khawatir tentang pekerjaan."

Oh, Ohm memang selalu bisa di andalkan. Ingatkan Nanon untuk memberikan sesuatu yang istimewa ketika Ohm menikah nanti.

.

.

Disinilah Nanon sekarang, di pekarangan rumah mertuanya yang luas. Matanya melihat kakak iparnya, Win, sedang duduk santai di teras depan. Tangannya bermain ponsel, dan di meja bisa Nanon lihat ada secangkir minuman; entah itu kopi atau teh.

"Phi..." Kedua kaki Nanon melangkah mendekati kakak dari Chimon, tersenyum dan membungkuk sopan. "...selamat sore."

Yang di panggil mengalihkan atensinya, mengangkat wajah dari ponsel dan sedikit terkejut mendapati lelaki yang ada di hadapannya adalah Nanon Korapat. "Oh, Nanon..." Ia berdiri, berjabat tangan dengan Nanon dan memberikan pelukan singkat pada lelaki tinggi itu. "Apa kabar? Ha, lama sekali aku tidak bertemu denganmu."

Win bukannya tidak tahu tentang masalah Nanon dengan adiknya; ia justru tahu dengan pasti penyebab adik dan keponakannya ada dirumah ini selama dua hari terakhir.

Yah, Win hanya sedikit berbasa-basi. Lagipula, ia tidak ada hak untuk mencampuri urusan rumah tangga mereka meskipun memang Chimon adalah adiknya.

"Phi terlalu sibuk. Perjalanan bisnis keluar negeri dan segalanya." Nanon menjawab dengan tawa serak. "...dan perusahaan Adulkittiporn selalu dalam keadaan yang bagus. Phi pasti lebih sibuk dari biasanya, kan?"

"Tapi kenyataannya aku disini hari ini."

"Cuti?"

"Hanya beristirahat sebenarnya," Win tergelak, menepuk pundak Nanon dua kali. "Kau tahu sendiri, tidak ada tempat terbaik untuk beristirahat selain rumah. Aku rasa aku benar-benar lelah dan sedang ingin di rumah, dan menghabiskan waktu seharian ini dengan di ganggu setan kecilmu."

Mendengar Marc yang di sebut oleh Win membuat Nanon melebarkan senyumnya. Sungguh, ia tidak sabar untuk bertemu dengan Marc dan... Chimon.

"Masuklah..."

Suara Win membuat Nanon tertegun, memandang matanya cukup lama. "...phi."

"Mereka ada di dalam. Terakhir aku lihat Chimon sedang bermain lego dengan Marc." Kakak iparnya itu tersenyum. Jenis senyuman yang sama dengan senyum milik Chimon. "Selesaikan masalah kalian. Tidakkah kalian kasihan melihat Marc yang seperti menjadi korban?"

"Ah... maafkan aku."

"Sekarang kau masuk, temui adikku yang keras kepala itu dan bicarakan semuanya baik-baik. Tidak perlu sungkan, hanya ada aku disini."

"Dimana Papi dan Mami?"

"Mereka sedang pergi ke Bucheon untuk pekerjaan dan baru kembali besok siang."

Oh, Off Jumpol Adulkittiporn yang selalu sibuk.

Anggukkan kepala dari Win seperti memberikan Nanon semangat, sehingga kedua kaki panjangnya kini melangkah masuk ke dalam rumah.

The Little Prince [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang