10. Puasanya Jungfams [Spesial Ramadhan]

1.6K 124 1
                                    

Hai hai hai!!!👋👋👋👋
Welcome back with my story again para readers ku😘
Kali ini mau bawa cerita special, maap kalo telat up nya🥺













Yuk langsung baca aja ya😊

Maaf kalo banyak typo apalagi kata yg kurang nyambung 🥺

































"Mama besok Jeno ikut puasa yah." Ucap Jeno pada mamanya.

"Iya sayang." Balas Rose kepada sang anak.

"T-tapi kalau Jeno lapel teyus makan ndak apa kan ma?" Tanya Jeno pada sang mama. Rose terkekeh mendengar ucapan Jeno.

"Iya sayang untuk kali ini ndak papa makan, tapi kalau Jeno udah besar nanti kalau laper harus ditahan dulu ya sampe waktunya berbuka puasa." Rose menjelaskan pada sang anak.

Jeno hanya mengangguk-angguk sebagai jawabannya.

"Sekarang ayo makan siang dulu." Jeno pun berjalan mengikuti Rose di belakangnya.


Skip makan...














"Assalamualaikum papa pulang." Jeffrey langsung menghampiri sang istri dan anaknya yang sedang di ruang keluarga.

Jeno masih belum menyadari kehadiran sang papa, ia terfokuskan dengan film kartun yang dilihatnya.

"Waalaikumsalam, kok kamu pulangnya cepet?"

"Iya sayang, besok kan udah memasuki bulan puasa mangkanya pulang cepet." Ucap Jeffrey pada sang istri.

"Yaudah kamu cuci tangan dulu habis itu mandi."

"Iya sayang." Ucap Jeffrey pada Rose.

Tidak lupa ia mengecup perut Rose yang sudah mulai membuncit sedikit. Setelah itu Jeffrey pergi ke kamarnya untuk mandi.


.
.
.
.
.

Beberapa menit kemudian....

Jeffrey sudah selesai mandinya dan menghampiri Rose dan Jeno.

"Hei jagoannya papa." Ucap Jeffrey pada sang anak.

"Papa syudah pulang?" Tanya Jeno pada sang papa.

"Kamu keasyikan nonton film kartun ni mangkanya waktu papa pulang kamu ga liat papa."

"Ya kan Jeno endak tau pa."

"Iya sayang nggak papa." Ucap Jeffrey mengusap rambut sang anak.

"Sayang kamu makan dulu gih, udah aku siapin di meja makan." Ucap Rose pada Jeffrey.

"Iya sayang makasih ya." Ucap Jeffrey mengecup dahi Rose.

"Udah sana makan dulu."

"Iya istriku sayang."

Hari sudah berubah menjadi malam, keluarga Jeffrey sedang menyiapkan keperluan untuk sholat tarawih.

"Sayang jangan lupa pake maskernya." Ucap Rose pada Jeffrey dan Jeno.

"Iya sayang, kamu baik-baik ya di rumah." Balas Jeffrey

"Papa, mama kenapa ndak ikut talawih?" Tanya Jeno pada Jeffrey

"Sayang perutnya mama kan ada adiknya, jadi mama di rumah jagain adek kamu yang di perut mama." Jelas Jeffrey pada sang anak.

Jeno pun menganggukkan kepalanya pertanda dia mengerti.

"Mama jagain adeknya Jeno ya ma, Jeno mau talawih dulu cama papa." Ucap Jeno pada sang mama dan diciumnya pipi Rose oleh Jeno.

Setelah itu Jeffrey dan Jeno pergi ke masjid.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Sahur...sahur...sahur...sahur...
Bapak, Ibu, Kakak, Adik bangun sahur....
Sahur...sahur...sahur...

Di luar rumah terdengar teriakan orang-orang yang sedang membangunkan untuk sahur hari ini. Rose yang mendengar suara itu pun terbangun dan memasak untuk dirinya, suami dan anaknya.

Rose langsung pergi ke dapur untuk memasak. Tak lama Jeffrey terbangun karena seseorang yang tadi dipeluk tidak ada di sisinya, Jeffrey langsung menuju dapur menghampiri Rose yang sedang berkutak dengan peralatan dapur.

"Sayang masak apa kamu?" Tanya Jeffrey pada istrinya.

"Sudah bangun? Kamu bangunin Jeno dulu gih bentar lagi udah jadi makanannya."

"Siap sayang." Ucap Jeffrey sambil mencium pipi Rose.

.
.
.
.
.
.

Di kamar Jeno..

"Sayang, jagoannya papa ayo bangun nak."

"Hmmmm..."

"Katanya mau ikut puasa? Mama udah masak loh ayo bangun."

Jeno masih terlelap dalam tidurnya, Jeffrey berinisiatif mengendong sang anak dan dibawa menuju ruang makan. Di ruang makan, Rose melihat Jeffrey mengendong anaknya yang masih terlelap dalam tidurnya.

"Loh belum bangun Jeno nya?" Tanya Rose

"Iya mangkanya aku langsung bawa kesini aja." Jawab Jeffrey

"Yaudah kamu sahur dulu sebelum waktunya habis." Ucap Rose pada sang suami.

"Iya sayang."

.
.
.

Setelah sahur Jeffrey dan Rose menunggu adzan shubuh dan melaksanakan sholat berjama'ah di rumah. Kemudian Jeffrey tidur lagi menemani sang anak sedangkan Rose melanjutkan aktifitas beberes rumah. Matahari sudah menampakkan dirinya, Jeffrey yang mulanya tertidur sekarang sudah bangun dan melihat sang anak yang sudah berada di atas perutnya.

"Sayang?" Tanya Jeffrey bingung melihat Jeno di atas perutnya.

"Hikss...hiks...hiks..." Jeno menangis sedangkan Jeffrey bingung mengapa anaknya bisa menangis.

"Jagoannya papa kenapa nangis?" Jeffrey berusaha menenangkan sang anak yang menangis tersedu-sedu.

"Oke kalau gitu ayo kita temui mama di bawah ya." Jeno hanya menganggukkan kepalanya saja sebagai jawaban.

Kemudian Jeffrey membawa Jeno menemui Rose. Rose yang melihat Jeno menangis di gendongan Jeffrey pun langsung menghampirinya.

"Sayang kok nangis?" Tanya Rose pada sang anak.

"Hiks..hiks..ma pa tadi Jeno ndak ikut sahul." Rose dan Jeffrey tersenyum pada Jeno.

Ternyata Jeno menangis hanya karena tidak ikut sahur.

"Ya ampun anaknya mama, gapapa sayang kan Jeno masih kecil jadi gapapa kalau ga ikut puasa." Ucap Rose menjelaskan ke sang anak.































~te.be.ce~

Yey!!! Akhirnya kesampean buat cerita tentang ramadhan.

Big thank too Ranti__Wr
Yang udah buatin ceritanya😘

Alhamdulillah bisa edit cerita yg chap ini🤗.

Semoga suka guys🤗

See u in the next chapter 🤗

Jung Family • JaeRose • Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang