Gaara Geraldino.
Dia itu... Raja Gitaris, cowok yang terkenal baik, sopan juga jago main gitar.
Seorang kakak yang rela tidak mencari cinta hanya demi berusaha selalu melindungi orang-orang yang ia sayang, khususnya sang adik yang menjadi korban pe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
♪ Playlist: It Will Rain - Bruno Mars (FrancisGreg cover)
•••
Lampu kerlap-kerlip dari bangunan di depan mereka menambah kesan interior aesthetic di malam hari ini. Senja Cafè namanya.
Gaara dan Aura turun dari motor, begitu juga dengan teman-temannya Gaara.
"Senja Cafè?" tanya Aura.
Gaara mengangguk. "Tempat biasa aku manggung."
"Gak kebayang seheboh apa didalam kalau si Gaara comeback," ucap Edo.
"Ngakak anying!" ujar Devril tertawa terbahak-bahak melihat standee poster Gaara yang terpajang di depan cafè.
"Masih ada dong, gue kira Bang Liam udah buang ini standee!" sambung Edo.
Devril dan Edo berdiri disamping standee itu dan berpose.
"Fotoin, Is!!!" teriak Edo gemas.
"Ehhehe!" ujar Nathan dan Berto berjongkok di depan.
Luis nurut dan memfoto mereka berempat dengan banyak gaya.
Gaara hanya diam melihat teman gilanya, sedangkan Aura cekikikan, membuatnya lekas tersenyum.
Bukannya masuk kedalam cafè, Aji dan Luis malah selfie bersama Devril, Edo, Nathan dan Berto.
Gaara pun menggenggam tangan Aura agar lekas berjalan masuk kedalam cafè.
Bunyi bel saat pintu dibuka membuat perhatian seisi cafè tertuju pada mereka berdua.
"OMAYGATTT! GAARA!"
"BANG GAARA!"
"HALO, BANG!"
Teriak seisi cafè dengan datangnya kembali sang Raja Gitaris mereka kesini. Beberapa dari mereka terkejut dengan datangnya Gaara bersama seorang perempuan.
Gaara melambaikan tangannya tersenyum manis, membalas sapaan mereka. Melihat itu Aura semakin minder lama-lama.
Keenam teman Gaara seradak-seruduk lalu tebar senyuman pada seisi cafè, apalagi si Devril dengan jurus playboy nya.
"Ihhh jangan malu-maluin dong!" ucap Aura galak.
"Sorry, Ra," ucap mereka serempak.
Gaara mendelik tajam, giliran sama Aura aja pada nurut. Sedingin-dinginnya Aji Luis juga nurut kalau udah sama Aura.
"Gaara! Akhirnya datang juga lo, gue kira gak bakal datang!" seru seseorang menghampiri mereka.
"Halo, Bang," balas Gaara bertos dengan lelaki itu.
