Happy Readingシ
•••~ PRESIDEN JOMBLO ~
Chapter 23 | Nathan Pingsan
_________"Gaara! Jangan bikin gue marah lagi ya!" teriak Darra berlari mengejar Gaara.
Cowok itu berlari keluar kelas. Tak kapok-kapoknya membuat Darra marah, sekaligus ngamuk-ngamuk didalam kelas. Untung Darra tipekal cewek yang tidak gampang terbawa perasaan alias baper. Mengingat teman sekelasnya selalu berkata, "Awas, kebanyakan yang selalu berantem dan saling benci satu sama lain itu biasanya jodoh." Itulah kata teman-temannya.
Galau karena terpaksa harus mendiamkan Aura, Gaara jadi bertingkah semakin aneh dan semakin gencar menjaili Darra hanya untuk menghilangkan rasa galaunya. Darra tentu tahu itu.
Plakkk!
"Anjir!" pekik Gaara sontak berhenti dari larinya.
"Mampus lo!" Darra tertawa senang. Dia melempar salah satu sepatunya dan tepat mengenai kepala Gaara.
Gaara berbalik badan dan memungut sebelah sepatu Darra. "Kasar lo ya jadi cewek?"
"Cewek gak akan tinggal diam kalau udah ada yang ngusik ketenangannya!" tegas Darra berkacak pinggang. Menatap Gaara tajam dari depan pintu kelas.
"Kayak singa aja!" balas Gaara.
"Nyesel gue udah maafin lo waktu itu. Kalau tau bakal kayak gini, mending gak gue maafin lo dulu. Biar sekalian dosa lo double!" teriak Darra marah, sangat marah.
"Gitu lo sama gue, Darr. Gue lempar sepatu lo dari atas sini nih?" Gaara mengambil ancang-ancang ingin melempar sepatu Darra dari lorong lantai 2.
"Ya Allah... salah apa gue sama lo?" ucap Darra lelah.
"Gak ada sih. Eh, atau mau dari kelas XII? Lantai paling atas. Biar terjun tinggi," ucap Gaara.
"Terserah lo. Mau dimana kek, diatas kek, dibawah kek, tuh sepatu juga tetep jatuhnya kebawah," ucap Darra sudah tak peduli.
Darra mengecek rok belakangnya, dia memandang jijik rok belakangnya sendiri yang masih terdapat permen karet. Ulah Gaara. Cowok itu memakan permen karet dan dengan sengaja menaruhnya dikursi tempat dia duduk. Benar-benar tidak waras.
Ditambah dia tidak membawa tisu hari ini. Diapun berlalu melewati Gaara dan memilih kekantin untuk membeli tisu. Tidak peduli apa yang Gaara lakukan dengan sebelah sepatunya. Justru dia sengaja melepas sebelah sepatunya lagi dan melemparnya pada Gaara.
Dengan sigap Gaara menangkap sepatu yang Darra lempar padanya. Sekarang cewek itu hanya beralas kaus kaki putih saja, dan berlalu pergi meninggalkannya.
"Yahhh... gak seru ah, mainannya ngambek dia mah," ujar Gaara menatap Darra yang mulai menjauh.
"Astaga... lo apain lagi si Darra? Gak ada kapok-kapoknya lo," sahut Devril. Dia dan yang lain sudah duduk dikursi depan kelas.
"Nongol mulu lo," ucap Gaara.
"Lagian, udah tau si Darra sodaraan sama si Ernest, lo masih aja berulah," ucap Devril.
"Gue yakin bentar lagi pasti si Ernest kesini," ujar Edo.
"Ngomong mulu lo!" kesal Gaara yang masih senantiasa memegang sepasang sepatu Darra. Bahkan cowok itu tak sama sekali beranjak dari tempatnya berdiri.
"Tuh kan apa gue bilang? Mereka dateng kesini! Habis lo, Gaar!" pekik Edo.
Mereka semua menoleh pada ujung lorong. Benar saja Darra bersama Trio JI'E tengah berjalan kearah mereka. Gaara tetap santai, tidak perlu takut dengan Ernest.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAARA 【✓】
Fiksi RemajaGaara Geraldino. Dia itu... Raja Gitaris, cowok yang terkenal baik, sopan juga jago main gitar. Seorang kakak yang rela tidak mencari cinta hanya demi berusaha selalu melindungi orang-orang yang ia sayang, khususnya sang adik yang menjadi korban pe...