31. CEMBURU RINGAN

30 5 7
                                    

Happy Readingシ
•••

~ PRESIDEN JOMBLO ~
Chapter 31 | Cemburu Ringan
__________

Pagi-pagi seperti ini Aura sudah melamun diruang tengah. Aura tidak tahu apa yang dia pikirkan. Pikirannya mendadak kacau.

"AURA!" suara Edwin membuyarkan lamunan Aura.

"Iya, Yah?!" balas Aura.

"Sini keluar!" ucap Edwin kembali berteriak. Aura pun keluar.

"Nih, pacar tengil kamu nyariin. Pagi-pagi buta gini udah dateng," ujar Edwin menunjuk Gaara yang sedang cengengesan.

"Assalamualaikum pacar..." ucap Gaara.

"Waalaikumsalam. Ada apa? Ini kan hari libur, ngapain kesini?" tanya Aura setelah melihat Edwin masuk kedalam rumah bersama Riri.

"Ngajak olahraga pagi, pake sepeda. Mau kan?"

Aura ber'oh' ria. "Ya udah, duduk dulu, aku mau ambil sepeda didalem."

"Siap, Nyonya!" seru Gaara sambil duduk dikursi teras.

Tak lamapun Aura keluar dengan sepedanya.

"Yuk," ucap Gaara.

"CIEEE! PAGI-PAGI BUTA SUDAH NGAPEL SAJA KAU, GAAR!" teriak Berto dari depan rumahnya.

"FUCEK BUAT LO, BER! FUCEK KARENA UDAH GANGGU MOMEN DIPAGI HARI GUE!" balas Gaara dengan menunjukkan kedua jari tengahnya pada Berto.

"Sensi kali lah bocah ini! Pagi-pagi jangan marah-marah kau, Bang. Nanti cepat mati!" ledek Berto.

Entah kenapa, setiap mendengar Berto berbicara dengan logat Batak, Aura selalu ingin tertawa. Dari gayanya berbicara seperti sangat menghayati. Ditambah raut wajahnya yang mendukung.

"WOY! PARA MANUSIA!" seru seseorang.

Semuanya mengedarkan pandangannya, dan mendapati Nathan yang sedang membawa kantung plastik. Cowok itu hanya mengenakan kaos polo, kolor selutut, dan tak lupa peci hitam ala Ir. Soekarno yang selalu dia pakai.

"Assalamualaikum mas brooo!" seru Nathan mendekati mereka.

"Waalaikumsalam," jawab mereka.

Baik Berto, Gaara maupun Aura. Ketiga manusia itu sama-sama menatap Nathan dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Lo pagi-pagi jangan cringe, Than!" sahut Gaara.

"Cringe apanya sih?" tanya Nathan.

"Ya cringe lah, lo pake baju sama kolor segitu masa iya pake peci. Gak ada adab lo!" tukas Gaara kembali menatap Nathan dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Nathan memandang dirinya sendiri.

"Maklum, habis subuhan langsung disuruh buang sampah kedepan. Nih, disuruh Nenek. Biasa, lupa gak dilepas, cuma ngelepas sarung sama baju koko doang." Nathan cengengesan sambil menunjukkan kantung plastik yang dibawanya.

"Faktor U kayaknya. Ketularan Nenek lo kali," ujar Berto.

"Mana ada faktor U nular? Ini tuh cuma kelupaan doang," ucap Nathan.

"Ngaco lo, Ber. Emang mana ada sejarahnya faktor U nular? Ada-ada aja lo." Aura terkekeh kecil.

"Iya tauuu... Yang masuk kelas IPS mainannya sejarah..." ucap Berto.

"Lo juga dih!" ketus Aura.

"Udah-udah, niat gue kesini mau olahraga bareng sama pacar baru gue... Dan lo berdua malah ganggu!" kesal Gaara.

GAARA 【✓】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang