27. RESMI

26 6 9
                                    

Happy Readingシ
•••

~ Presiden Jomblo ~
Chapter 27 | Resmi
_________

Sekian lama mencari keberadaan Valdo, yang entah ada dimana, kegiatan Aura langsung terhenti kala mendengar suara yang tak asing lagi baginya. Suara itu berasal dari atas panggung. Dengan tubuh gemetar, Aura berusaha untuk tidak takut.

Cowok diatas panggung itu juga memakai jaket kulit hitam, ditambah kepalanya memakai topi fedora yang juga berwarna hitam. Duduk dikursi tinggi dan memegang erat gitar, Aura merasa kenal dengan gitar itu. Sayangnya cowok itu memakai topeng yang bergambar salah satu artis idola Aura, yaitu Bang Virgoun.

Aura tersenyum melihat itu, walau dia tidak tahu apa itu artis idolanya yang sungguhan atau tidak. Mendadak rasa takutnya hilang saat cowok itu berkata ingin membawakan sebuah lagu, yang kebetulannya salah satu judul lagu dari artis idolanya juga. Cowok itu membawakan lagu Last Child—Penantian.

Aura menikmati lantunan gitar dan lagu yang dinyanyikan oleh cowok itu. Semua orang disini menyalakan flash pada handphonenya masing-masing, dan disini hanya Aura yang tidak melakukannya.

Lagu yang dinyanyikan habis. Cowok itu turun dari kursi, lalu mulai angkat bicara.

"Sorry guys ngadain konser dadakan. Tujuan gue sebenarnya bukan mau konser. Oke gue cerita sedikit tentang kisah gue, sampe gue bikin ini semua."

Aura fokus mendengarkan ucapan cowok yang berada diatas panggung itu.

"Gue ini cowok yang gak pernah ngerasain yang namanya cinta, bahkan deket sama cewek aja nggak pernah, mungkin cuma adik sekaligus nyokap gue doang kali ya. Nah, kata temen-temen gue, gue rada obses sama yang namanya gitar. Sebenarnya... iya juga sih. Tau nggak kenapa? Gue itu sejak kecil udah dikenalin sama yang namanya gitar. Papa gue dulu seorang vokalis gitar. Setiap kali gue mau tidur, gue harus dikelonin pake gitar. Jadi Papa gue bilang, saat gue kecil, mendengar suara petikan gitar itu, layaknya bayi lahir denger lagu Nina Bobo. Sampai sekarang, kalau denger petikan gitar, rasanya candu banget."

Aura menelan ludah susah payah. Ada yang ganjil, tapi dia tetap setia mendengarkan.

"Gitar ini gitar kesayangannya gue." Cowok itu memperlihatkan gitar yang ada ditangannya.

"Saking terobsesinya gue sama gitar, gue sampe lupa kalau gue juga harus cari cewek. Temen-temen gue yang kesel bahkan ada yang jodohin gue, ngolok-ngolok karena gue terus nge-jomblo, bahkan cemburu sama gitar yang selalu berduaan sama gue." Cowok itu terkekeh kecil.

"Ini gitar yang selalu berduaan sama gue, gitar ini gitar kesayangan gue. Gak ada satu orangpun yang berani pegang gitar gue, tanpa sepengetahuan dari gue. Lo semua gak bakal tau gimana marahnya gue kalau gue tau ada yang pegang gitar gue seenaknya."

Jantung Aura berdegup tak terkendali.

"Dan dia."

Deg!

Aura membulatkan matanya ketika cowok itu menunjuk kearahnya. Semua pasang mata kembali tertuju pada dirinya, Aura sedikit meringis kala mendengar bisikan-bisikan mengenai dirinya.

"Dia cewek yang pertama kali berani pegang gitar gue. Insiden itu terjadi diparkiran sekolah. Dia cewek yang pertama kali kena amarah dari gue, gue tanya 'lo tau siapa gue?' ternyata dia geleng-geleng kepala tanda gak tau siapa gue. Lucu kan? Gue yang dikenal seorang Raja Gitaris seantero sekolah justru dia gak tau siapa gue."

GAARA 【✓】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang