5. Rumor

405 102 13
                                    

"Misi kedua kalian adalah menghancurkan barang yang kalian ambil, kalian bisa menggunakan apa saja untuk menghancurkannya."

Mereka bertiga—Isa, Jihan, dan Wonyoung—sangat terkejut begitu mengetahui misi selanjutnya. Yang benar saja? Sang pemilik barang pasti akan sangat marah kalau tahu barang miliknya dihancurkan. Apalagi barang-barang tersebut memiliki harga yang amat mahal.

Para anggota lain hanya memperhatikan ketiga orang itu lewat jendela aula. Sudah pasti sang pemilik barang yang dicuri tidak terima saat mendengar misinya.

"Kakak! Yoon gak sudi tas Yoon di rusakin ah!" pekik Yoon sambil memukul pundak Jake berkali-kali.

Yang dipukul berusaha menghindar. "Ya gimana astaga, gue juga gak bisa ngapa-ngapain. Ntar beli lagi aja sih," balas Jake tak acuh namun sedikit prihatin.

Isa menoleh ke arah jendela aula lalu mencari Jay diantara orang-orang tersebut. Begitu matanya bertemu dengan mata Jay, ia seakan-akan mengucapkan permintaan maaf melalui sorot matanya.

Jay yang menangkap tatapan mata Isa hanya tersenyum pahit. Ya mau bagaimana lagi? Kalau ia melarangnya maka akan susah untuk beralih ke misi selanjutnya dan mereka tidak akan bisa bebas secepat mungkin.

"Sumpah Jay ...." Jake menatap Jay iba. Dibanding adiknya, ia lebih kasihan dengan temannya. Kalau tas ia bisa beli lagi kapan saja dan berapa saja. Tapi kalau jam tangan itu? Apalagi jam tersebut adalah kenang-kenangan dari mendiang papanya Jay.

"Iya gue gapapa, sebenernya papa juga gak nyuruh gue buat simpen itu. Papa cuma nyuruh gue inget terus sama dia, dan gue gak harus ngeliat jam itu kan buat inget sama dia?" balas Jay pasrah. Ia mencoba untuk mengikhlaskan jam tangan tersebut.

"Saya beri waktu 10 menit. Misi dimulai dari, sekarang."

Wonyoung dan Jihan mencoba untuk merobek tas milik Yoon. Tetapi tidak bisa karena bahannya terlalu kuat. Sang pemilik tas tidak mau melihatnya, ia tidak sanggup.

Isa mengambil salah satu kursi di aula. Lalu menaruh jam tangan milik Jay di lantai. Isa menghantam jam tangan tersebut menggunakan kaki kursi. Dalam hitungan detik, jam tangan tersebut langsung hancur berkeping-keping.

"Tim Biru selesai!" seru Isa.

"Baik, pemenang misi ini adalah Tim Biru. Tim Biru mendapatkan poin plus dibanding Tim Merah dan bisa mengetahui misi selanjutnya. Untuk mengetahui misi selanjutnya silahkan berjalan ke arah meja di ujung aula, dan misinya dituliskan di kertas di atas meja tersebut."

Disaat Isa mulai berjalan menuju meja di ujung aula, Wonyoung dan Jihan masih memikirkan bagaimana cara menghancurkan tas milik Yoon. "Oi! Mau gue ambilin gunting gak?" tanya Taeyoung dari balik jendela.

Wonyoung menoleh ke arah Taeyoung lalu mengangguk. Dengan cepat Taeyoung berlari ke kelas lalu mencari gunting di laci meja guru, begitu menemukan gunting ia kembali lagi ke aula.

"Tangkep!" Taeyoung melempar guntingnya melalui sela-sela jendela. Jihan pun menangkapnya.

"Ini gunting aja, Won?" tanya Jihan ragu.

"Mau gak mau Han, ntar kita gak bisa tau misi selanjutnya," balas Wonyoung. Jihan menggunting tas tersebut dengan mata terpejam karena merasa tidak tega. Begitu tas tersebut berhasil dihancurkan, Wonyoung dan Jihan menyusul Isa untuk mengetahui misi selanjutnya.

"Misinya apa kak?" tanya Jihan kepada Isa yang terlihat shok saat membaca misinya. Bukannya menjawab, Isa hanya diam mematung sambil memegang kertas yang berisikan misi mereka.

Wonyoung dan Jihan pun membaca misi yang berada di kertas tersebut. Misinya adalah "Buat satu rumor tentang anggota tim lawan kalian. Bebas mau satu orang, dua orang, atau semuanya. Yang rumornya paling menarik perhatian banyak orang akan menjadi pemenangnya."

ÉvasionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang