16.

1.6K 217 431
                                    

"Kalau aku pindah sekolah gimana, Dhit?"

.
.
.
.
.
.

Adhit tampak terkejut dengan jawaban NightD. Sekalinya menjawab, damage-nya langsung menembus sampai ke ubun-ubun.

"Wait, what?!"

"Aku lelah sama semuanya, Dhit"

"Aku rasa itu ga akan menyelesaikan masalah"

"Tapi aku ga mau sakit hati terus"

"Terkadang cinta juga butuh pengorbanan. Kalau kamu masih sayang sama Nelson, kamu terus perjuangkan dia. Aku yakin, hasil tidak akan mengkhianati usaha, Night"

NightD hanya diam. Dia tampak memikirkan perkataan dari Adhit.

"Baiklah. Aku akan berusaha sekali lagi. Kalau aku ga bisa dapetin dia kembali, apa aku boleh menyerah, Dhit?"

Adhit terlihat menghela nafasnya.

"Kalau menurut kamu itu yang terbaik buat kamu, lakuin aja. Aku ga bisa apa-apa"

"Terima kasih"

.
.
.

Sejak bel istirahat berbunyi, terlihat MoenD yang sedang berdiri di depan kelasnya. Tampaknya dia sedang menunggu seseorang.

"Ini dia beneran ngajak ke kantin bareng atau cuma bercanda sih?" tanya MoenD pada dirinya sendiri.

MoenD menggerutu kesal, karena seseorang yang dia tunggu sedari tadi tak kunjung datang.

Tampak dari kejauhan terlihat ada seseorang yang sedang berlari ke arah MoenD.

"MoenD!"

MoenD sontak menoleh ke sumber suara, dan dia mendapati Nelson yang sedang berlari ke arahnya.

"Aku hampir lumutan, Nel"

"Maaf, tadi ada NightD" jawab Nelson sambil mengatur nafasnya.

"Eh, NightD? Mana dia? Kamu ga ajak dia?"

MoenD belum mengetahui kalau Nelson dengan NightD sudah putus, karena Nelson tidak memberitahunya.

Nelson tidak menjawab. Dengan tiba-tiba dia merangkul pundak MoenD, lalu bergegas menuju kantin.

Perlakuan Nelson yang tiba-tiba ini mampu membuat jantung MoenD berdetak kencang seakan ingin keluar dari tempatnya. Tapi sepertinya MoenD terlihat menikmatinya.

Sesampainya di kantin, Nelson dan MoenD langsung memesan makanan dan juga minuman. Selagi menunggu pesanannya datang, mereka mencari-cari bangku yang kosong.

"Itu, Nel"

MoenD berlari kecil ke arah bangku itu, sebelum ada murid lain yang menempatinya.

Mereka akhirnya duduk di bangku itu dengan posisi saling menghadap.

"Nel"

MoenD mencoba untuk mengajak Nelson berbicara, karena Nelson banyak diam sedari tadi.

"Kenapa?"

"Harusnya tadi kamu ajak NightD aja ke sini. Aku takut nanti dia salah paham, terus marah ke aku. Apalagi kemarin kamu nganterin aku pulang"

"Dia ga akan marah"

"Aku ga yakin-"

"Aku udah putus sama dia"

Nelson dengan cepat memotong perkataan MoenD.

MoenD tampak terkejut mendengar perkataan Nelson. Apa dia tidak salah dengar? Atau Nelson hanya bercanda?

"Bercandamu ga lucu, Nel"

Break [BeaconCream x NightD] DISCONTINUED!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang