Setelah pembicaraan yang lumayan lama antara Nelson dengan Ibu NightD, kini Nelson telah sampai di depan kamar di mana NightD dirawat.
Pintu yang bertuliskan nomor 24B adalah kamar NightD. Nelson semakin gugup, karena sudah lama dia tidak melihat NightD.
Sebelumnya Nelson meminta Ayahnya untuk memberinya waktu, dia ingin sendiri saat menjenguk NightD.
Dengan mata yang masih sembab akibat menangis, Nelson menghembuskan nafasnya guna menghilangkan perasaan gugupnya.
Saat akan memegang gagang pintu, sebuah suara yang memanggil namanya berhasil membuatnya menghentikan pergerakannya.
Nelson pun menoleh ke sumber suara. Dia mendapati Kakak NightD sedang duduk di kursi roda, yang dibantu dengan suster yang ada di rumah sakit itu.
"..Kakak?"
Tanpa melihat ke arah Nelson, Kakak NightD meminta suster itu untuk meninggalkannya. Suster itu pun kemudian pergi meninggalkan Kakak NightD dan Nelson.
"Bawa aku ke taman. Aku mau bicara empat mata sama kamu" perintah Kakak NightD.
"I-iya, Kak"
Nelson pun langsung mendorong kursi roda itu dengan hati-hati. Dia melangkahkan kakinya menuju taman yang ada di rumah sakit itu.
Sesampainya di taman, mereka berdua hanya diam. Tidak ada yang memulai percakapan.
Sampai akhirnya Nelson membuka suaranya.
"Kakak apa kabar? Bagaimana keadaan Kakak?"
Bukannya menjawab, Kakak NightD malah memberi pertanyaan balik pada Nelson.
"Apa kamu sudah tau kabar NightD?"
Tanpa ragu, Nelson menganggukkan kepalanya pelan.
"Aku selama ini percaya sama kamu. Tapi kamu malah seperti ini ke Adikku"
Nelson terdiam mendengar perkataan Kakak NightD.
"Dia salah apa, Nel?"
"..."
"Kamu tau? Dia lebih sering ngurung diri di kamar, makan juga ga teratur"
"..."
"Kakak mana yang tega lihat Adiknya begitu?"
"..."
"Dia pernah rela nunggu kamu dari pagi sampai malam, bahkan sampai dia kehujanan. Waktu itu kamu ke mana aja, ha? Sialan!"
Sedangkan Nelson hanya bisa terdiam. Terdapat beribu penyesalan yang Nelson rasakan. Memang benar, orang sepertinya sangat tidak pantas untuk NightD.
"Hatiku sakit sekali lihat Adikku begitu cuma karena satu orang"
"..."
"Kalau kamu cuma niat main-main sama Adikku, jangan dekati Adikku lagi. Biarkan dia bahagia"
Nelson terkejut mendengar perkataan yang baru saja Kakak NightD ucapkan. Namun, dia hanya bisa diam. Entah kenapa mulutnya mendadak sulit untuk berbicara.
"Setelah pertemuan kita ini, jangan temui kami lagi. Tinggalkan Adikku sekarang juga"
Nelson terkejut bukan main saat mendengarnya. Dia reflek berjongkok di depan Kakak NightD, dia memohon pada Kakak NightD agar memberinya kesempatan sekali lagi.
"Kak, aku tau aku salah. Aku sadar ini semua salahku, tapi aku ingin memperbaiki kesalahanku, aku ingin menebus semua kesalahanku. Aku mohon beri aku kesempatan sekali lagi. Karena aku.." Nelson menggantungkan ucapannya, "Aku mencintai NightD"
KAMU SEDANG MEMBACA
Break [BeaconCream x NightD] DISCONTINUED!
FantasyCerita ini tidak akan dilanjut lagi. Alasan discontinued ada di halaman terakhir. Terimakasih banyak yang sudah ikut meramaikan ceritaku! -HinaSan.