Sementara itu di ruang BK...
"Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Pak Fred.
Tidak ada jawaban dari Mefelz. Dia hanya diam, seperti menahan amarahnya.
"Kamu sadar? Kamu itu salah"
"..."
"Semuanya jadi kacau begini"
"..."
"Lebih parahnya kamu mencari gara-gara dengan Nelson yang notabene-nya anak Kepala Sekolah"
"Tidak usah sebut kedudukan, Pak"
"Memang itu kenyataannya. Kamu yang memulai duluan, orang-orang pasti menganggap kamu yang cari masalah"
Mefelz hanya memalingkan mukanya dengan tatapan malas.
"Bapak peringatkan, jangan kamu ulangi lagi"
"Ya, Pak"
"Ya sudah, kamu boleh keluar"
Mefelz melangkahkan kakinya keluar dari ruang BK. Dia mengepalkan tangannya, kemudian memukul dinding yang berada di dekatnya.
'Sial!' batinnya.
.
.
.Terlihat mobil yang dikendarai Ayah Nelson sedang melaju dengan kecepatan rata-rata. Beruntung perjalanan malam ini tidak terlalu ramai atau macet, sehingga mereka bisa dengan cepat sampai rumah.
Sesampainya di rumah, Nelson segera menggendong NightD menuju kamarnya.
Nelson membaringkan NightD di kasur miliknya, kemudian melepaskan sepatu dan kaos kaki NightD.
"Ayah sudah hubungi dokter langganan kita, secepatnya dia akan ke sini"
Nelson hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
Pandangan Nelson sedari tadi tak bisa lepas dari NightD. Tak bisa dipungkiri, dia sangat khawatir melihat kondisi NightD saat ini. Dia terus menyalahkan dirinya sendiri yang tidak becus menjaga NightD.
20 menit kemudian..
Dokter yang tadi dihubungi oleh Ayah Nelson akhirnya datang. Tak menunggu lama, dokter itu segera memeriksa keadaan NightD yang saat ini sedang terbaring lemah.
Nelson yang melihatnya semakin cemas. Pandangannya masih fokus pada NightD. Berharap NightD-nya akan baik-baik saja.
"Anak ini sepertinya tidak istirahat dengan cukup" ucap dokter itu.
Nelson sontak mengalihkan pandangannya pada dokter itu.
"Apa yang baru saja terjadi pada anak ini?" tanya dokter itu pada Nelson.
"Dia terkunci di kamar mandi sekolah dengan posisi dia sudah pingsan, Dok"
Dokter itu terlihat menghela nafasnya.
"Kesehatan anak ini lemah. Kalau saya simpulkan sepertinya dia tidak istirahat dengan cukup, pola makan juga tidak teratur"
Nelson cukup terkejut mendengarnya.
"Apa ada masalah yang mengganggu pikirannya akhir-akhir ini? Bisa jadi karena terlalu banyak pikiran, dan itu bisa jadi salah satu faktor penyebabnya"
Nelson tampak berpikir. Apa karena dirinya?
"Saya juga ga tau pasti, Dok. Tapi dia baik-baik aja kan?"
"Untuk saat ini dia hanya butuh istirahat dulu. Soal pucat di wajahnya, antara dia kedinginan atau sedang menahan lapar. Bisa saja keduanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Break [BeaconCream x NightD] DISCONTINUED!
FantasiCerita ini tidak akan dilanjut lagi. Alasan discontinued ada di halaman terakhir. Terimakasih banyak yang sudah ikut meramaikan ceritaku! -HinaSan.