08.

1.9K 223 237
                                    

1 jam kemudian

Kelas menjadi sangat ramai ketika Mefelz menyampaikan bahwa di akhir acara event akan ada pertandingan basket melawan kelas sebelah. Sebelumnya mereka semua telah sepakat akan menampilkan sebuah pertunjukan musik di event nanti.

"Baiklah, kalau begitu terima kasih sudah meluangkan waktu kalian. Terima kasih juga buat yang mau ikut berpartisipasi di event ini. Nama-nama ini akan aku berikan ke Pak Fred, dan bagi yang tadi namanya sudah di data jangan lupa untuk latihan. Sekian dari saya, Mefelz. Mohon maaf apabila ada salah kata. Selamat sore dan terima kasih"

Setelah Mefelz berpidato panjang lebar, para murid terlihat saling berebut untuk keluar kelas. Ada yang berteriak, bahkan ada yang lompat-lompat tidak jelas.

Nelson hanya menatap datar pada kerumunan itu, berharap dia juga segera menghilang dari sini.

Kelas B kini sudah mulai sepi, namun masih ada beberapa anak yang di dalam kelas.

"Eh, guys. Aku pulang dulu ya. Sorry banget ga bisa bantu sampai selesai" ucap Corazon.

"Oke. Makasih atas waktunya, Zon. Hati-hati dijalan" sahut Mefelz.

"Makasih, Felz. Aku duluan, Nel"

Nelson hanya bergumam.

Mefelz terlihat sedang sibuk mencatat nama-nama yang ikut dalam event.

"Akhirnya selesai juga. Astaga, pusing banget aku" ucap Mefelz sembari menyenderkan badannya ke kursi.

Nelson menghampiri Mefelz lalu mengambil secarik kertas yang baru saja ditulis oleh Mefelz.

Nelson hanya fokus membaca nama-nama yang akan menjadi timnya ketika tanding basket nanti.

Tim Basket
- [KELAS A] Nelson
- [KELAS B] Azrealon
- [KELAS B] GemmaD
- [KELAS A] Kevin
- [KELAS A] Marvel

"Oke, ini akan aku tunjukkan ke Ayahku"

.
.
.

NightD POV

Aku sedang menunggu waktu yang pas untuk mengajak MoenD berbicara. Aku sedikit bingung bagaimana caranya, karena di kelas masih ada Nelson dan Mefelz yang sedang sibuk sendiri, entah apa yang mereka lakukan. Kalau aku langsung mengajak MoenD berbicara di sini, aku takut mereka akan curiga.

Aku terus memikirkan bagaimana caranya,

dan..

Aku memutuskan untuk mengajaknya berbicara di luar kelas. Ya, semoga aku mengambil pilihan yang benar.

Aku berdiri dari bangku-ku lalu menghampiri MoenD yang sedang sibuk bermain handphone di bangkunya.

"Hai, MoenD" sapaku singkat.

"Oh. Hai, NightD. Kenapa?"

"Bisa ikut aku sebentar?"

"Ke mana?"

"Udah ikut aja yuk, sebentar aja" ucapku sembari menarik tangan MoenD.

Aku tidak sabar, MoenD terlalu banyak basa-basi.

"Eh eh, aku bisa jalan sendiri. NightD lepasin, aku bisa jalan sendiri"

Berisik sekali. Aku sangat yakin kalau Nelson dan Mefelz saat ini sedang melihat kami keluar kelas. Aku harap mereka tidak curiga.

Entah kenapa aku sedikit muak ketika mendengar suara MoenD.

MoenD memang sahabatku sendiri, tapi aku sangat kesal dengannya yang terus-terusan mendekati Nelson. Karena Nelson itu milikku.

Break [BeaconCream x NightD] DISCONTINUED!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang