Dengan berat hati, Nelson akhirnya memutuskan untuk meninggalkan rumah NightD. Apa dia harus kembali ke sekolah? Sungguh, mood-nya benar-benar buruk hari ini.
Saat Nelson akan mengendarai motornya, tiba-tiba handphone-nya berbunyi. Ternyata panggilan masuk dari Ayahnya.
Nelson pun segera menjawabnya dengan menggeser tombol hijau yang ada di layar handphone-nya.
"..."
"Nel?"
"..."
"Kamu tidak usah kembali ke sekolah. Kamu pulang saja. Nanti Ayah yang bawakan tas mu"
"..."
"Sekarang kamu pulang saja"
"..."
"Jangan macam-macam. Ayah tau kamu sedang dalam mood yang tidak baik. Maka dari itu kamu pulang saja, tenangkan dirimu"
"..."
"Kalau begitu Ayah lanjutkan dulu pekerjaan Ayah. Bye~"
Sambungan telepon itu terputus. Nelson masih saja diam, bahkan sedari tadi dia sama sekali tidak menjawab perkataan dari Ayahnya.
Nelson menghela nafasnya kasar. Pikirannya benar-benar kacau. Dia tidak tau apa yang harus dia lakukan sekarang. Perasaan bersalahnya masih terus ada dalam pikirannya.
Setelah sekian lama bergelut dengan pikirannya sendiri, akhirnya Nelson memutuskan untuk pulang ke rumahnya.
Sesampainya di rumah, Nelson memilih untuk mandi saja. Mungkin itu bisa membuat pikirannya sedikit tenang. Begitulah pikirnya.
Beberapa menit kemudian, Nelson sudah selesai mandi. Dia mengenakan kaos biru muda yang bertuliskan CreamTeam di bagian tengahnya, dan juga memakai celana pendek.
Nelson menatap pantulan dirinya sendiri dari kaca. Setelah cukup lama melamun dan berdiam diri di depan kaca, Nelson mendadak teringat suatu hal.
Seingat Nelson dia pernah menyimpan nomor Kakak NightD. Kenapa tidak menghubungi Kakak NightD saja untuk menanyakan kabar NightD?
Nelson menyambar handphone miliknya yang dia letakkan di atas kasurnya. Dengan cepat jarinya mencari keberadaan kontak Kakak NightD. Tak menunggu lama, Nelson langsung menekan tombol telepon.
Berdering
'Ayo angkatlah' batin Nelson.
( Nomor yang anda tuju tidak menjawab. Silah- )
Nelson langsung memutus panggilan itu. Dia berdecak kesal. Dia pun mencoba untuk menghubungi Kakak NightD sekali lagi.
( Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif. Cobalah beberapa saat lagi )
Nelson meremas rambutnya dengan kesal. Apa Kakak NightD sengaja? Jelas-jelas tadi berdering, kenapa tiba-tiba jadi tidak aktif begini?
Tanpa disadari, Nelson mulai meneteskan air matanya. Dia benar-benar rindu pada NightD. Dia ingin tau kabar NightD.
Nelson pun jatuh terduduk di tepi ranjangnya. Dia bingung harus apa. Dia terus meremas rambutnya guna melampiaskan kekesalannya.
Tiba-tiba pintu kamar Nelson diketuk oleh seseorang.
"Ini Ayah, Nel"
Nelson tidak menyahutnya. Sungguh, dia sedang ingin sendiri saat ini.
Terdengar pintu kamar Nelson mulai terbuka sedikit demi sedikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Break [BeaconCream x NightD] DISCONTINUED!
FantasíaCerita ini tidak akan dilanjut lagi. Alasan discontinued ada di halaman terakhir. Terimakasih banyak yang sudah ikut meramaikan ceritaku! -HinaSan.