"Bukan bermaksud menyembunyikan,
bahkan mengkhianati, tapi aku hanya ingin
menghargai perasaan seseorang yang juga
memiliki arti dalam hidupku ini"
.
.
-Luna Anindira
.
.Happy Reading!
***
"Pak ayo dong pak bukain, baru telat dua menit lo Pak..." rengek seorang gadis kepada sang scurity.
"NGGADA, BACA NOH ATURAN!"
"Ayolah... Kali inii aja Luna janji nggak ulangin lagi suer!" bujuknya lagi.
Scurity ber name tag 'Ahmad Husein' itu tetap kekeh tidak akan membiarkan murid nakal seperti ini untuk masuk.
"Pak masak saya balik pulang sih? Ntar kalo digoreng mama gimana?" rengek Luna.
"NGGA-"
"Udah biarin masuk napa, Pak!" ucap seorang pria yang baru saja datang dihadapan mereka berdua.
"Eh mas Krisna, mas Dava silahkan masuk mas!" ucap Pak Husein sopan.
"Masak dia boleh masuk Luna nggak?!" protes Luna.
"Yaudah masuk aja susah amat" jawab Krisna.
"NGGAK BISA GITU DO-"
"Dava harap bapak nggak lupa status Krisna disini" bisik Dava membuat Pak Husein mengangguk saja, daripada di depak jadi security bisa bahaya.
Krisna Dava dan Luna berjalan beriringan menuju kelasnya masing-masing.
"Lo duluan Dav, takut ada yang liat" perintah Luna.
"Oke, cepetan masuk keburu telat nanti" jawab Dava berjalan terlebih dahulu menuju kelasnya.
Selang tiga menit Luna menyusul, dan ternyata sudah ada guru dikelasnya, mau tak mau pasti kena hukum.
"Assalamualaikum!" salam Luna sopan.
"Wa'alaikumsalam, Luna kenapa kamu telat?"
"Anu Pak... Tadi buku saya ketinggalan jadi saya pulang dulu ngambil bukunya" alasan Luna.
"Boong kamu, udah sana pergi bersihin toilet sampe bersih! Kalo nggak bersih nanti kamu berdiri di lapangan!"
"Iya-iya Pak!" Luna mencak-mencak keluar kelasnya dengan mulut komat-kamit, nyebut semua binatang kayanya.
'Kasian, kan harusnya dia ngga kena hukum kalau ngga nungguin gue dulu tadi kesini, sorry' batin Dava merasa bersalah, harusnya Luna nggak kehukum kalau nggak nyuruh dia duluan tadi.
"Kasian juga tu anak," seru Aletta.
"Iya tumben-tumbenan telat dia, biasanya paling pagi datengnya," lanjut Zifa.
"Begadang ngedrakor kali" jawab Alesha.
"ITUMAH ELU!" teriak Zifa dan Aletta, lupa kalo ada guru apa gimana?
Alesha yang sudah was-was langsung pura-pura membaca buku, jalan terbaik emang.
"ZIFA ALETTA, KELUAR KALIAN! ALESHA JUGA!" teriak pak guru yang sering dipanggil pak kumis oleh anak-anak muridnya.
"Lah mereka yang teriak kok pak?" protes Alesha.
"KELUAR IKUT BERSIHIN TOILET BARENG LUNA! KALO NGGAK BAPAK JEMUR KALIAN DILAPANGAN!" teriak Pak Kumis lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alesha || On Going
Random"Dirimu hilang dari pikiranku, tapi tidak dengan kenangannya" -Alesha