8. Gladys

248 24 11
                                    

"Jangan ngerasa paling sempurna,
karena situ bukan rokok!"
.
.
-Arsya Danadyaka
.
.

Happy Reading!

***

Bandung, 15.00

Kini Kenzy dkk sudah nangkring nyaman di warung milik mak siti sejak tiga puluh menit yang lalu, setelah pulang sekolah mereka pulang dan langsung kembali pergi lagi dan berakhir nongkrong di warung kesayangan mereka ini.

"Ban aing bocor anying!" umpat Arsya, dia baru datang kesini karena tadi sempat dihukum sang mama.

"Kok bisa?" tanya Fathur.

"Kena karma tuh abis jailin tante Sinta ye kan?" ledek Dava.

"Terus gimana dong?" tanya Arsya.

"Bawa ke bengkel bang Jarwo aja!" usul Bastian.

Arsya langsung menggeleng mantap, mengingat seberapa galaknya bang Jarwo, orang bikin salah dikit langsung baku hantam, dulu pernah Arsya tak sengaja menyenggol bensin milik bang Jarwo dan akhirnya mereka kejar-kejaran sampai kampung sebelah.

"Kapok ya bang?" tanya Haikal dengan nada meledek.

"Tau aje lu cil, emang disini nggak ada bengkel lain gitu selain bang Jarwo? Heran aing orang yang punya bengkel segalak itu tapi tetep aja rame, pake penglaris kali ya?" tanya nya heran.

"WAH PARAH GUE ADUIN LO!" teriak Dava.

"JANGAN DAV BENERAN GUE CUMA BERCANDA ANJING! JANGAN DONG GUE MASIH PENGEN HIDUP TENANG, CUKUP KALIAN AJA YANG BIKIN GUE TERTEKAN JANGAN YANG LAIN!" teriaknya ngegas dengan nada memohon.

"Aduin nggak gais?"

"ADUIN!" jawab semua teman-temannya.

"Nggak nggak Sya, ngga usah nangis gitu kali!"

Arsya bernafas lega, bisa mati jika memang Dava ngadu ke bang Jarwo.

"Pacarnya Alesha siapa ya?" tanya Haikal mengganti topik pembicaraan.

"Nggatau juga sih, anak sini bukan ya?" tanya Fathur.

"Tanya Aletta coba, Thur!" usul Krisna.

"Aletta kemarin aja kaget kok, berarti nggak ada yang tau kayaknya orang sahabatnya aja pada nggak tau!" jawab Fathur.

"Hebat sih yang dapetin dia," sahut Dava.

"Super hebat sih ngambil hati Alesha tuh keknya susah banget, dia kalo sama cowok kek nggak baper sama sekali gitu," jawab Arsya.

"Gimana menurut lo, Ken?" tanya Bastian, dari kemarin anak ini kepo gimana kondisi hati ketuanya ini.

"Gimana? Ya gitu," jawabnya singkat.

"Nggak patah hati kan?" goda Fathur, Kenzy hanya menggeleng.

Hingga suara dering telepon yang berada di meja makan itu mengganggu suasana yang sedang hangat-hangatnya bahan gibahan ini.

"Hp saha?" tanya Dava.

"Krisna keknya!" jawab Haikal.

"Iya?" tanya Krisna, Haikal mengangguk.

Krisna mengambil handphone miliknya dan benar nama panggilan 'papa' tertera di layar handphone miliknya.

"Halo Krisna pulang sekarang kamu!"

Alesha || On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang