"Don't insecure with yourself,
don't listen to what they say, believe
you are more beautiful than them."
.
.
-Kenzy NarendraHappy Reading!
***
Hari ini, Ryan dan Alesha sedang berada di Rumah sakit untuk menjenguk Haikal, Ryan mendapat kabar jika kondisinya Haikal lumayan kritis sekarang.
Haikal tertidur sejak dua jam yang lalu, dia ditemani Winda dan Kenzy, jadi di simpulkan sekarang ada Winda, Kenzy, Ryan, dan Alesha.
Pagi ini, Winda sudah dibuat banjir tangisan karena orang tua Haikal.
Tadi, saat Haikal kritis Winda menelefon orang tua Haikal yang masih berada di luar negeri, tak disangka-sangka bahwa jawaban mereka membuat hati Winda tersayat.
'Kamu urusin saja anak itu, dia memang lemah, jangan harap kami akan meninggalkan pekerjaan kami hanya untuk menjenguknya, tenang saja soal administrasi dia selama di Rumah Sakit tetap kami yang tanggung, kalian jaga saja apa susahnya sih dalam waktu dekat juga pasti akan sembuh!'
Orang tua mana yang tega berucap demikian? Katakan saja orang tua Haikal tidak punya hati, dipikiran mereka hanya ada uang uang dan uang.
Bersamaan dengan datangnya Kenzy datanglah juga Ryan dan Alesha, membuat Winda sedikit tenang karena dia tidak sendirian.
Sudah sekitar satu jam Ryan, Alesha dan Kenzy disini tapi Haikal belum bangun, mungkin anak itu kelelahan karena semalaman terjaga karena sakit pada kepalanya.
Untung saja tadi malam Arsya dan Bastian berjaga, kalau tidak mungkin tidak ada yang tahu kalau Haikal kesakitan karena Winda sudah tertidur.
Karena penyakit yang di derita Haikal, dia sekarang susah untuk berbicara atau bergerak, efek penyakit ini memang seperti itu penderita bahkan bisa lumpuh permanen atau bahkan, emm.. Meninggal.
"Jadi dia sakit ini udah lama?" tanya Ryan.
"Kemungkinan besar, penyebab utamanya karena kepalanya sering kebentur and ya, dia dari kecil selalu dapet kekerasan kaya gini!" jelas Winda.
Ryan sedikit iba, ternyata hanya kedok Haikal saja kelihatan sangat ceria dan bersemangat, padahal fakta kehidupan dia dirumah sangat menyedihkan.
"Kemungkinan sembuh masih besar kan?" tanya Ryan lagi.
"Lima puluh persen, kalau terapi Haikal berjalan lancar."
"Kita bantu dia pelan-pelan," sahut Kenzy.
Drrtt...
Drrtt...
Suara handphone di dalam tas Alesha menandakan sedang ada orang yang menelefonnya, dia mengambil handphone nya dan benar seseorang tengah menelefonnya.
'🧸'
Nama itu tertera jelas di layar handphone Alesha, dia keluar ruangan sebentar untuk mengangkatnya.
"Hewoo, ada apa?"
"Dimana?"
"Apanya?"
"Warung lontong!"
"Oh, nda tau aku!"
"Kamu sayangg..."
"Bilang atuh, ku di Rumah Sakit"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alesha || On Going
De Todo"Dirimu hilang dari pikiranku, tapi tidak dengan kenangannya" -Alesha