"Jangan menolak untuk tersenyum
karena itu adalah daya tarik terbesarmu."
.
.
-Krisna Nararya
.
.DILARANG SPOILER PART INI!
Happy reading-!!
***
Bandung, 07.30
SMAN 20 BANDUNG."KEBIASAAN KALIAN TUH DIHUKUM PUN NGGAK BAKAL KAPOK, MAU JADI APA KALIAN NANTI? SEKOLAH AJA TELAT MULU, MAU JADI GELANDANGAN?"
"Bapak kalo ngomong di pilter dulu napa!" sahut Arsya.
Ya, kini tujuh pria itu tengah di ceramahi habis-habis an oleh pak kumis karena terlambat tiga puluh menit.
"KALIAN JUGA KALO NGELAKUIN SESUATU DI PILTER DULU!" sahut pak kumis tak mau kalah.
"Kita udah pilter bapak aja yang mengutik ke asliannya!" jawab Dava.
"PUSING BAPAK MIKIRIN KALIAN TUH!" sentak Pak kumis sambil memijati kepalanya.
"Siapa suruh bapak mikirin kita?" sahut Fathur.
"Mending pikirin diri sendiri pak daripada mikirin kita, takutnya bapak nanti malah jatuh cinta!" sahut Arsya.
"MASUK KELAS!"
Mereka semua berlari menuju kelasnya setelah melambaikan tangan ke Pak kumis, tidak patut ditiru teman-teman!
***
"NYONTEK DONG!"
"GUE BELOM NGERJAIN NIH"
"BU WATI UDAH OTW WOI!"
"CEPETAN PINJEM NTAR GUE TRAKTIR DEH!"
Suasana kelas sungguh ramai karena banyak siswa siswi yang belum mengerjakan tugas Bu Wati, guru IPA.
"DIEM!" teriak Raihan frustasi, bisa-bisa dia yang kena nanti.
"Sha, udah?" tanya Aletta, Alesha mengangguk tanda iya.
Saat Alesha membuka tas dan mengeluarkan buku matematika nya dengan jurus seribu bayangan seseorang merebut paksa buku itu dari tangan Alesha.
"KEN-"
"Pinjem bentar aelah"
"EHM!"
"Keknya ada yang pdkt nih!" semprot Dava.
"AKHIRNYA SI KENZY DOYAN CEWE!" teriak Arsya membuat semua siswa menoleh kearah Kenzy.
Sebuah kotak pensil melayang mengenai mulutnya, siapa lagi kalo bukan Kenzy.
"MAMAA!!" Arsya berteriak dan lari keluar kelas.
"Bukan temen gue sih"
***
Sedangkan dirumah Ryan tengah mengumpat habis-habisan dalam hatinya, karena kedatangan satu orang tamu yang membuatnya kesal.
Teman kuliahnya yang sangat super duper dia musuhi.
"Yan, ini aku bawain martabak!" seru gadis itu.
"Ogah, bawa pulang sono!" jawabnya malas.
Gadis itu malah tersenyum lalu mendekat kearah Ryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alesha || On Going
אקראי"Dirimu hilang dari pikiranku, tapi tidak dengan kenangannya" -Alesha