6. Rumah Hantu

384 41 13
                                    

        "Entah kapan, dimana, dan bagaimana
   kita bertemu, jika memang sudah takdir, rasa
  akan datang tanpa adanya sebuah penolakan."
                                       .
                                       .
                        -Kenzy Narendra
                                       .
                                       .

Happy Reading!

***

"Jangan diserett aih!" Alesha sedari tadi meronta karena seretan dari Kenzy.

Larinya Kenzy cepat, Alesha ketinggalan jauh hingga ingin terpental rasanya.

"Sorry"

Kenzy mengajak Alesha naik keatas motornya dan melajukannya daripada dikejar si mak lampir tadi, bisa habis riwayat mereka berdua.

Saat aman-amannya jalan, Kenzy tak melihat adanya jalan rusak di depannya hingga mereka berdua terjatuh tiduran di aspal.

Kalo bahasa jawanya ngglebak.

"AIH KENZYY!!"

Kenzy segera menoleh ke belakang dan melihat Alesha yang sudah kesakitan karena kaki kanannya tertimpa badan motor.

Dengan segera pria itu mendirikan motornya dan menaruhnya ke tepi jalan.

"Sorry, sakit ya?"

"Pake nanya si goblok!" Alesha menjitak kepala pria dihadapannya ini.

Tanpa aba-aba Kenzy membawa Alesha ke gendongannya, dia akan membawa Alesha ke tepi untuk melihat kaki gadis itu.

"APAAN KEN-"

"Diem!"

Mereka berjalan meninggalkan motor Kenzy yang sudah anteng di tepi jalan.

Alesha menyembunyikan wajahnya di punggung Kenzy dengan tujuan agar tidak ada yang mengenalinya, bisa diserbu banyak orang nanti, apalagi fans si Kenzy.

Alesha menyembunyikan wajahnya di punggung Kenzy dengan tujuan agar tidak ada yang mengenalinya, bisa diserbu banyak orang nanti, apalagi fans si Kenzy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(bukan cast! cuma nyontohin posisinya aja)

"Malah modus si goblok" cibir Kenzy.

Kenzy dengan seribu idenya, berlari kencang membuat pekikan dari mulut gadis itu nyaring di telinganya.

"KENZY AA NANTI JATOHH GOBLOK!"

Yang dimarahi malah mesam-mesem merasakan Alesha yang mengeratkan pelukan tangannya di lehernya.

Kenzy berhenti di kursi taman, mendudukkan Alesha dan segera berjongkok di hadapan gadis itu.

"Sini liat kakinya!" Kenzy menarik pelan kaki gadis itu, dan melihat lututnya berdarah karena model celananya sobek lutut.

"Tunggu sini, gue ke toko deket dulu cari betadine"

Alesha || On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang