"Setiap orang punya hak untuk
dicintai, demikian kamu harus memiliki
hati untuk mencintai seseorang."
.
.
-Arjune Favian
.
.Happy Reading!
***
Sepulang dari bioskop Alesha tak langsung mengistirahatkan tubuhnya, toh besok olahraga jadi telat nggak papa.
Gadis itu menguncir rambutnya tinggi-tinggi dan mengganti pakaiannya dengan baju tidur, ingin turun kebawah saat telinganya menangkap keluarganya tengah berkumpul di lantai bawah.
Dia membawa satu novel nya turun kebawah untuk ikut berkumpul, dan benar saat sampai di bawah orang-orang tengah mengobrol asik di ruang keluarga, hanya meninggalkan Joshua yang mungkin tidur di kamar orang tuanya.
"Kirain udah tidur, besok sekolah kan?" tanya sang Ibunda.
"Iya, olahraga jadi tenang aja"
"Novel apa tu? Pinjemin kek!" seru Devan.
"Ambil sendiri di kamar banyak,"
Mendengar itu Devan segera bangkit dari duduknya dan naik ke lantai atas tepatnya ke kamar gadis yang dipanggil "Ela" itu untuk mengambil novel.
Saat dirinya sibuk memilih novel, tak sengaja matanya menemukan sebuah foto kecil yang tergantung di samping tempatnya berdiri, di sebuah rak berisi peralatan-peralatan Alesha.
Devan dengan rasa penasarannya menghampiri meja itu dan mengambil foto yang dilihatnya tadi, foto seorang pria yang menurutnya tak asing, tapi tak terlihat wajah pria itu karena pose fotonya menghadap ke belakang, bukan kamera dan warna dark foto itu menambah ketidak jelasan wajah pria ini.
"Kaya kenal, tapi siapa ya? Kalau Devan tanya nanti Ela marah nggak ya?" gumamnya.
Dia menepis rasa penasaran itu, toh bukan urusannya, jadi dia mengembalikan ke tempat semula foto itu, ternyata bukan cuma satu tapi ada beberapa foto yang modelnya hampir sama, berwarna gelap dan tak ada satupun foto itu yang memperlihatkan wajahnya.
Dan satu yang menarik perhatiannya, foto bersama Alesha dan pria itu, tapi sama-sama memunggungi kamera, mereka mengenakan hodie yang sama dan berpose layaknya tengah berjalan bergandengan. Ahh! Ini membuatnya penasaran, tapi mungkin besok akan dia selidiki lagi.
Devan kembali pada rak novel yang tersusun rapi itu, dia sangat bingung karena ada puluhan novel yang tertata di rak itu, dia mengambil dua novel yang menurutnya paling menarik dan berlari kembali ke lantai bawah.
Sesampainya di bawah dia langsung di serang pertanyaan dari Alesha.
"Ngapain lama banget, bingung milih novelnya?" tanya gadis berkuncir itu.
"Banget, banyak amat sih!"
"Kalau mau ambil aja bawa pulang nggapapa kalau emang suka," ucap Alesha, Devan mengangguk antusias.
"Ke taman yuk!" ajak Ryan.
Alesha dengan segera menggandeng tangan Jefri dan Ryan agar si usil Arjun tidak menggandeng tangannya.
"Elaa..." rengek Arjun.
"Pa lu? Sana-sana!"
Tapi bukan Arjun kalau menyerah begitu saja, dia mengintili dengan berjalan di belakang gadis itu dan tak lupa menggenggam erat kaos besar yang dikenakan Alesha.
![](https://img.wattpad.com/cover/266412933-288-k101637.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alesha || On Going
Acak"Dirimu hilang dari pikiranku, tapi tidak dengan kenangannya" -Alesha