"Ta, bangun.."
"Ta.."
"LETTANIA CHOCOLATE YANG KEBO CEFFAT BANGON!!"
"Hah? Gue dimana? Gue siapa? Gue ga di culik kan?"
Pletak!
"Gue udah siapin sarapan di meja depan tv, lo tinggal makan doang ribet amat! Gue pergi kerja dulu, jangan lupa kunci pintu– satu lagi, mandi heh bau lo!", pamit Bella berlalu pergi dari kamar.
"Gue seneng kalau lo senyum kayak gitu– memang kebahagiaan orang tak bisa di ukur", ucap Letta terkekeh sendiri.
Lebih baik Letta pergi mandi terlebih dahulu, agar Ia bisa merasakan kehangatan sarapan paginya kali ini. Letta rasa tidak buruk juga membawa Bella ke apartnya, biar bisa jadi babu sekalian. Astaga, Letta memikirkan apa sampai sampai seperti itu?
+62821××××××××:
Trn, gw di lantai bwh apart l
Bentar ini siapa? Udah gak sopan, nyuruh nyuruh orang pula. Agak meresahkan sebenarnya kaum kaum terpelajar tapi sikapnya tidak.Me:
Saha ini woe ah T^T+62821××××××××:
Bumi, 5 menitMe:
Dih sapa lo?+62821xxxxxxxx:
Cln imam lo, cptn.Me:
Kok bicit ya anjer?! BntrSetidaknya Letta berdoa agar orang orang seperti itu di musnahkan dari bumi. Bentar, Bumi di musnahkan dari bumi. Ok tendang saja authornya karna nama pamerannya aneh.
Haera: Kau yang ku tendang jamilah💗
Sedikit polesan di bibir, dan selesai.
Letta akui Ia tak suka memakai make up atau apapun itu seperti halnya dengan skincare. Tak ayal jika wajahnya berjerawat ataupun berpori pori. Cuek bebek sama penampilan, yang penting uang sama makan tetep jalan, begitulah kata Letta saat di tanyakan oleh sahabat lamanya.
Ting!
Suara lift sudah berbunyi, tanda lift itu akan membuka pintunya. Dan akhirnya Letta mendapati Bumi yang sedang melipat tangannya dan menatap datar semua orang. Tapi di mata Letta, Bumi seolah olah caper karna sok dingin. Masa bodo dengan sikapnya, Bumi adalah orang yang sudah masuk di blacklistnya sendiri.
"Lama"
"Ya suka suka saya dong, kenapa suka suka saya? Ya suka suka saya", ucap Letta membuat Bumi menatap tajam dirinya.
"Mata lo menggoda buat di colok"
"Hm mata gue emang memikat"
"Anj– astaghfirullah ya allah, Letta cangtip"
"Jangan ngumpat, ga cocok buat bibir lo yang manis"
"Aduh meleleh aku tuh maz– yakali, jijik"
"Hp lo mana?", tanya Bumi mengadahkan sebelah tangannya.
"Buat apa? Mau nyadap ya lo?! Wah parah..ganteng ganteng kok nyadap hp anak tk"
"Pe i en je a em"
"Gamao"
"Lo mau gue bogem di sini?"
Biasanya kalau cowo cowo wetpet bakal bilang, ga nerima penolakan– mau gue sosor? Lah ini kenapa tiba tiba ngajak bogeman?
"Ngapain njir pake pinjem pinjem segala?!!", walaupun ngegas dan tidak ikhlas, Letta tetap memberikan Hp seharga tiga jutaan tersebut kepada Bumi.
"Casing lo muka siapa sih? Sok ganteng amat", cibir Bumi membuat Letta naik pitam– lantas..
"Dia tak tampan~", tiba tiba Letta menyanyikan sebuah lagu membuat Bumi menyeringit heran dengan perempuan aneh ini.
"Ini juga, wallpaper kunci lo cantik– cuma cantikan lo. Rugi lo ngasih muka orang, padahal lo sendiri cantik"
"Tak juga rupawan~"
"Astaga ini layar beranda siapa lagi hah?! Pacar lo berapa ampe foto cowok beda gini?!"
"Dia tak juga bergelimang harta~"
"Ck galeri lo isinya lima ribu cuma buat foto cowok doang?! Waras kagak lo?!"
"Oh tapi mengapa, gayanya seperti superstar?"
"Foto cowok lo yang lima ribu gue hapus, gue–"
BUGH!!
PLAK!!
BRAK!!
"Bangsat..", ucap Letta menahan emosi sambil menunduk guna melihat Bumi yang tersentak karna mendapat bogeman mentah dari Letta.
"Lo boleh hina, tapi lo hapus itu..gue ga bakal diem bastard!!"
Plak!!
"Gue benci lo!!"
Plak!!
"Bangsat!!"
Bugh!!
"Gatau malu!!"
Plak!!
"SEKALI LAGI GUE LIAT MUKA LO– GUE BOGEM LAGI HABIS HABISAN ANJING!!", ucap Letta dengan nafas yang naik turun menahan emosi yang akan muncul kembali. Sementara Bumi sudah terbatuk batuk karna kebar-baran Letta."Uhuk uhuk..g–gue minta maaf uhuk"
"Minta maaf lo ga sama kayak sakit hati gue anjing!!"
"ASTAGHFIRULLAH LETTA LO APAIN ANAK ORANG LAGI HAH?!"
🍬🍬🍬
"Aw..pelan pelan"
Letta menatap datar dua orang yang sedang di obati dan mengobati itu. Rasanya ingin mencakar wajah Bumi sialan itu lagi. Apa Letta sudah menjadi psycho? Oh tentu tidak. Hanya saja melihat wajah Bumi kesakitan entah mengapa terlihat menyenangkan.
"Minta maaf", ucap Bella membuat Letta tersentak kaget.
"Dia yang salah, bukan gue"
"Gue minta maaf", celetuk Bumi
"Pho lo?", tanya Letta
"Gue beneran minta maaf"
"Oh"
"Ta..", peringat Bella.
Letta memutar bola matanya malas, "Maaf", singkatnya.
"Iya gue maafin kok, apapun demi lo pasti gue lakuin", sungguh rasanya Letta ingin muntah mendengar perkataan murahan laki laki tersebut.
"Avv kalian cocok deh, pasti kalau uwuan di rumah nanti main lempar lemparan pisau. Yang kalah pasti mati, romatiiiis banget!", ucap Bella antusias.
"Heh! Lo sangka gue cewek apaan ampe lemparan piso hah?!"
"Lo kalau lagi datang matahari serem deh, kayak hantu nenek shower"
"Lo—"
"Udah, gue beliin makanan buat kalian tadi– makan ya, terutama Choco", Bumi mengacak gemas rambut Letta yang pasti Ia tau bahwa itu mengundang singa betina kelaparan. "Gue pulang dulu, see you babe".
"A en je a ye..udah ganteng, romantis pula– piks tinggal nikah aja udah ini mah", celetuk Bella asal membuat Letta menabok bibirnya.
Pletak!
"Bacot!"
Ganteng sih iya, tapi sikapnya..sangat aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Autophile
Diversos"Hidup kita akan selalu menjadi drama sejak pertama kali kita bernafas di dunia" Tentang seorang gadis bernama Lettania Chocolate. Nama yang indah dan telihat menggiurkan, seperti kisah hidupnya di umur yang sudah kepala dua ini. Teman yang menjadi...