αυτσρнiℓє - 15

4 2 0
                                    

Pagi hari, Bella sudah bangun untuk menyiapkan sarapan mereka berdua, Ia sendiri dan Letta tentunya. Bella tau, tadi malam Letta pergi keluar untuk mencari udara segar. Mungkin saja, Bella tak tau pasti karna mereka hanyalah teman saat SMP saat itu.

"Selamat pagi dunia!!", ucap Letta menirukan salah satu dialog kartun kotak kuning favoritnya itu.

"Gue Bella, bukan dunia– dunia lo ada di deket bibir pantai tuh tadi gue liat"

"Kok jadi dia si anjir?!"

"Emang lo bilang siapa? Gue cuma bilang dunia lo itu sendiri, itulho maksud gue..", Bella mendekat ke arah Letta dan menaik turunkan alisnya. "Pasti lo mikir Bumi ya? Cieee Letta cinta cintaan sekarang"

"Bella..lebih baik lo urusin tuh telor yang udah warna item"

"Lho heh?! AAAAAAA TELOR GUEEEEEE!!"

🍬🍬🍬

"Yak yak ayo berbaris ibu ibu bapak bapak, kita senam pagi hari ini ya buk pak!!"

Letta berjalan lambat menuju lapangan yang di alasi pasir lembut itu. Menatap tak tertarik apa yang dilakukan orang orang disana. Bella? Cari saja yang warna neon kuning itu dia.

"TA KITA ITU HARUS GLOWLANG!! BUKAN GLOWMEL!!"

"Hah? Maksud?"

"KITA TUH HARUS GLOW LANGSING BUKAN GLOW MELAR!!"

Letta tak perlu susah susah seperti Bella yang memiliki program diet tersendiri. Makan 3 piring pun, toh, Letta tak akan melar seperti kata Bella. Bukan bermaksud sombong, hanya mengatakan fakta.

Ia mendapati sekumpulan pasangan yang sedang bercanda ria, iri tentunya. Ingin bergabung, hanya saja Letta, sadar itu tak akan bisa dilakukan saat ini. Rasanya menyenangkan tertawa bersama orang yang kita sayang. Sedangkan Letta? Ia hanyalah seorang gadis yang ambisius untuk berjuang sendiri, sejak kecil. Tak ayal seseorang yang baru mengenal Letta, mengatakan bahwa Letta adalah orang yang sangat bahagia. Padahal kenyataannya–

"Abang tau kamu suka mawar dek!"

"Hehe Abang kan yang paling ngerti sama Tania!"

"Tapi hati hati ya Dek sama mawar.."

"Kenapa gitu Bang?"

"Semakin kamu melihat ke dalam, kamu pasti bakal nemuin duri"

"Mawar punya duri ya Bang? Ih Tania ga suka mawar lagi!!"

"Tapi ketika kamu naik ke atas, melihat perkembangan, kamu bakal nemuin sebuah kesuksesan kayak bunga mawar yang udah tumbuh ini"

"Maksudnya?"

"Haha kamu masih kecil Dek, pas besar kamu pasti ngerti"

Letta bukan anak pertama. Hanya saja Letta adalah anak yang di paksakan menjadi pertama. Mengingat itu Ia kembali naik pitam. Tapi rasanya tak baik menyimpan dendam ke orang yang sudah meninggalkan kita bertahun tahun lamanya.

"YAK YAAA PUTAR KE KIRI YEE NONA MANIS PUTARLAH KE KIRI KE KIRI KE KIRI KE KIRI DAN KE KIRI KE KIRI–WOYLAH LAMA BANGET BELOK KIRI NYA!!"

Letta terkekeh sejenak mendengarnya. Menyenangkan juga ramai seperti ini, bukan sendiri yang selalu Ia lakukan.

"Kelapa?"

"WOYLAH ANJIR LO BISA GA NGAGETIN SEKALI AJA GAK?!", ucap Letta masih terkejut dengan kelapa hijau seperti adudu, bukan, seperti buah itu.

/sleding author

"Kenapa ga duduk?", tanya Bumi santai seolah tak terjadi apa apa.

"Aish..", Letta mendudukkan dirinya di pasir tersebut. "Ternyata enak juga ya rame rame kayak gini.."

"Lo ga pernah di ajak liburan?"

"Sering malah, tiap akhir tahun mungkin gue pergi jalan jalan ke luar kota"

"Terus kenapa lo kayak orang baru liburan?"

"Gatau, kadang gue ngerasa ramai itu sunyinya gue"

"Gue bakal ada buat lo Ta, selalu– kalau ada apa apa telfon gue aja", ucap Bumi tersenyum.

"Wah..gue baru pertama kali liat lo senyum"

"Biar buat lo aja senyumnya gue"

"Gue mau panggil lo Marshmellow!!", antusias Letta.

"Marshmellow?"

"Chocolate kalau disatuin sama Marshmellow pasti tambah manis"

"Gue bisa kok jadi pemanis hidup lo"

"Bisa ngegombal kiranya ya pak?"

"Tentu"

Tiba tiba berbalik Bumi menatap Letta, "Gue perjuangin lo, boleh?"

"Sure, why not?"

Drrt drrt..

+62822××××××××:
Protect ur baby, babe
Im always watch u far from there..

Selya...

***
Astaghfirullah pendek sekali T^T

AutophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang