Bang Brian Meresahkan

395 63 4
                                    

Jiza menatap jepri aneh ketika pria itu tertawa receh sambil melihat handphone nya Sedari satu jam tadi jiza melihatnya terus tertawa, aneh ga?

Bagi jiza itu aneh. Karena apa?

Jepri kan orang nya datar, cuek gitu jiza kira ya jepri ga bisa ketawa.

"Gue perhatiin lo sedari tadi ketawa terus deh, ada apa sih?"

"Ga ada apa-apa"

"Lahh? Orang tanya juga"

Jiza memandang kesal jepri.

Lalu tak lama seorang gadis turun dari tangga dengan membawa sekerdus barang.

Tak lain adalah, shania.

"Jep bantuin dongg" pinta shania, terlihat sekali ia kesusahan untuk turun dari tangga.

Jepri mengangguk,lantas  menolong gadis itu dan meletakkan nya di meja sofa.

"Emang isinya apa aja?" Tanya jepri

Shania duduk di sebelah jepri dan menoleh "ada yg order hoodie ke gue. Seneng bgt gue jeppp" shania menggoyang- goyangkan tangan sebelah jepri heboh.

Jeffry hanya tersenyum. Sedangkan shania masih dengan wajah berseri-seri nya.

"Sha, ada orang yg nyari lo di depan" ujar sharon. Dia tadi habis dari depan kos mau beli nasi goreng lewat kesukaan nya.

"Pasti orang yg nge- order, jep angkatin ya?" Ucap sana, jeffry hanya mengangguk.

"Thanks ya sye" sharon mengangguk dan mulai menuju dapur untuk memakan nasi goreng yang di belinya.

Shania tersenyum puas saat orang yang di maksud sharon adalah orang yang mengambil orderan hoodie milik nya.

Tangan shania terulur menerima uang yang orang itu berikan kepada nya dengan bentuk menukarkan barang nya tadi.

"Makasih ya mas. Semoga suka sm hoodie saya" shania kembali tersenyum ramah kepada pelanggan nya.

"Terimakasih ya mbak, saya pamit dahulu" ujar nya

Jeffry dan shania menatap punggung pelanggan tadi sampai orang itu keluar dari pagar kosan pak bambang.

"Duduk yuk jep" ajak sana.

Kini kedua insan itu duduk bersantai di teras kosan.

"rasanya Udh lama kita ga kyk gini ya jep"

"Iya" jawab jeffry

"Lo sibuk kuliah banget, ngejar target lo?" Shania menolehkan kepala nya untuk menatap jeffery.

"Ngga si, b aja tuh. Justru lo yang sibuk kuliah sm ngurusin orderan"

Shania mengangguk, emang bener sih. Ucapan jeffry ga ada yang salah kok.

"Bener banget. Kadang gue ngerasa capek tau klo udh ngurusin itu semua. Pusing mikir in orderan, tugas kuliah di target in  mulu. Gue tuh sekarang bahkan jarang tidur, karena pusing sm tugas kuliah" shania menghela nafas berat saat pikiran nya kembali dimana ia merasakan itu semua. Gadis itu ternyata sedang mengadu  nasib ke jeffry secara tiba-tiba. 

Jeffry menatap shania kasihan, gadis itu rela mencari uang sambil kuliah untuk memenuhi kebutuhan nya. Salah satu alasan shania berjualan adalah untuk membiayai kuliah nya saat ini. Orang tua shania sudah lama meninggal saat dia berusia 10 tahun.

Saat orang tua nya meninggalkan shania, ia di titipkan di bibi nya, kakak dari mendiang ibu nya. Setelah lulus SMA ia berniat merantau agar dirinya tidak jadi beban keluarga bibi nya. Sudah cukup bibi nya membiayai semua kebutuhan shania saat dia masih tinggal disitu. Sekarang shania akan membalas semua kebaikan bibi nya dengan berkuliah dan mencari uang sendiri. Ia harus mandiri. Sebenarnya Tidak ada sebab ia merantau sendiri di kota ini, tapi keadaan lingkungan bibi nya membuat dia risih.

Kisah Cinta Anak KosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang