Kalau tidak salah ingat, Jungkook pernah mendengar cerita singkat masa kecilnya dari sang Ibu. Jungkook kecil itu suka menggigit pipi Ibunya, mungkin karena gemas. Hal yang membuat Jungkook tersenyum-senyum sendiri. Apalagi sekarang, ia seperti melihat perwujudan dirinya—dengan pipi gembil yang bergoyang-goyang, Gowoni berlarian menghampiri sang Papa.
"Papa kok yang menjemput Gowoni? Mama di mana?"
Tak lama setelah itu, datang seorang wanita cantik yang berjalan menyusul Gowoni. Well, meski sudah punya istri di rumah—Jungkook ini tetap pria normal. Pria mana yang tidak suka dengan wanita cantik?
"Oh, apa ini Ayahnya Gowoni?" guru TK Gowoni, memang belum pernah bertemu Jungkook sebelumnya.
"Bukan. Saya—Pamannya Gowoni."
Jiwa keingin tahuan Gowoni jelas berteriak menggebu, penasaran—mengapa Papa bicara seperti itu? Si kecil Gowoni tampak mengerutkan dahi. Berusaha mencerna maksud kalimat yang Jungkook ucap.
Barulah guru TK yang cantik itu ingin menjawab, Gowoni sudah mencuri start duluan. "Oh, iya Paman ya?" Gowoni mengangguk-angguk, sok dewasa. Dalam hati, Jungkook bersorak gembira. "Bu, Maaf ya... Papa sudah tua. Mungkin, Papa lupa—kalau Papa Jung itu Papanya Gowoni. Untung saja, sewaktu menjemput, Papa tidak tersesat di jalan."
Sorak gembira pun lenyap sudah, tergantikan dengan hela napas berat. Jungkook tersenyum canggung, sedangkan Ibu Guru TK Gowoni tertawa kecil.
"Ya sudah, ayo kita pulang Gowoni." Jungkook yang malu ini, hendak melarikan diri.
Tidak semudah itu, Gowoni jelas menangkap gelagat aneh dari Papa Jung. Mata bulat yang serupa dengan Jungkook itu pun menyipit. Separuh memprotes. "Sebentar dulu, Papa. Gowoni perlu menjelaskan pada Ibu Guru."
"Menjelaskannya besok saja. Kita beli es krim yang banyak! Bonus susu pisang juga!" begitu pintar, membujuk anaknya. Jungkook melayangkan senyuman manis. Lantas, menggendong Gowoni.
Malu sekali, hingga tak berpamitan pulang dengan si Ibu Guru TK, yang telah dibohonginya.
Barangkali, Jungkook sudah siap menurunkankan Gowoni dari gendongannya. Gowoni ini tidak mudah di hasut dengan es krim sekarang. Pria kecil berbalut kaos iron man itu mencubit hidung mancung Jungkook.
"Papa, Gowoni tidak mau es krim. Diet es krim. Diganti yang lain saja."
Jungkook menghela napas sabar. "Iya, diganti apa hem?"
"Es krim rasa mangga."
"Lho, bukannya itu sama?" kebingungan, Jungkook tak mengerti lagi dengan cara apa membujuk Gowoni.
"Berbeda, Papa. Es krim yang biasa Papa belikan itu rasa cokelat."
"Iya, tapi kan sama! Sama-sama es krim!"
"Ih, berbeda! Berbeda rasa, Papa! Masa rasa saja tidak tahu? Gowoni mengerti. Jadi orang dewasa itu berat ya, Papa? Makanya terkadang tidak ada rasa." dengan lugunya, Gowoni mencebik tak terima.
Dari mana Gowoni belajar berbicara sepintar ini? Jungkook mencoba tersenyum, kali ini senyumannya sedikit dipaksakan.
Satu yang Jungkook harapkan, Gowoni tak membocorkan rahasia ini pada Aera.
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Come On Out ✓
FanfictionJangan lupakan bahwa takdir terus mempermainkan mereka. Hingga ingin berlari sebab terlalu muak. Dengan kepingan harapan yang tersisa. Meraih bahagia yang sulit didapat. ⚠️TRIGGER WARNING - PG 21+ HARSH WORD, DEPICTION OF SMUT, MENTAL ILLNES ISSUE E...