Ini momen Jungra yang paling kusuka (sehari sebelum mereka bermanja2👀 sebelumnya maaf buat keterlambatan free ebook, krn kondisi aku yang masih belum sepenuhnya sehat😖 semoga aku cepet membaik, dan melanjutkan bab yang tertunda🤐🤫
Ini berupa bocoran untuk Winny's semua🐻 makasih buat doa-doanya ya💜
Note tambahan : nanti malem aku juga update lapak sebelah😶 jgn kaget sama plot twitsnya ya😭 btw mau nanya--kalian oleng gak sih liat Jungkook? Oleng pasti ya liat konsep potonya😫
okelah maap jd panjang😱 selamat membaca!!🥳
“Jungkook?”
Pria itu langsung berbalik, menemukan Aera yang tersenyum manis padanya. “Ah, calon istriku.” Katanya, menggoda. “Bagaimana, noona? Kau suka tempat pesta dansanya kan?”
“Ya, malam ini indah bukan? Tapi, aku benar-benar haus.” Aera duduk di salah satu kursi, beberapa saat Jungkook duduk di sampingnya.
Ketika seorang pelayan melintas, Jungkook menjentikkan jarinya—lalu mengambil dua gelas sampanye yang dibawa pelayan tersebut.
Lentera-lentera terang digantung di pepohonan, sementara pinggiran area dansa diterangi dengan obor yang menyala. Sekarang, lantai dansa dikerumuni pengunjung tempat ini. Tak seperti biasanya, Jungkook suka berbaur dengan oranglain. Biasanya jika berdua dengan Aera, ia lebih suka tempat yang privasinya terjaga. Mungkinkah ingin mencoba hal baru?
Aera menyesap sampanyenya dan menghela napas, dua detik ia baru tersadar. “Astaga, ini alkohol! Mengapa aku meminumnya?!”
“Celaka, mendadak aku lupa Aera noona hamil.” Menepuk jidatnya, Jungkook buru-buru mengambil gelas di tangan Aera. “Maaf, noona. Baru minum satu teguk kan? Semoga baik-baik saja.”
“Aish! Jangan banyak bicara, Jung! Cepat ambilkan air putih sana!” spontan, Jungkook membulatkan matanya—di satu sisi ia tak menyangka Aera yang hamil tetap galak, dan di sisi lain ia panik sampai kebingungan hendak melakukan apa.
Pun dilanda kebingungan, memilih berlarian sendiri ke meja lain demi mendapatkan sebotol air putih. Aera hanya menggelengkan kepalanya, bukan salah Jungkook juga—Aera yang ceroboh.
Tak lama beberapa menit berlalu, jelas Aera sudah banyak meminum air putih—Jungkook yang rela bekorban demi malaikat kecil di perut. Keduanya kembali mengobrol dengan santai.
“Noona, tidak usah cemas. Aku tidak meminta yang aneh-aneh. Cukup berdansa saja denganku malam ini.” Jungkook tahu betul, apa yang ada di pikiran Aera.
“Apa kau serius? Kau yang bicara seperti itu justru membuatku cemas, Jung. Kau tak mudah ditebak.”
“Ya, aku serius noona.” Jungkook meyakinkan Aera.
***
Keduanya memulai berdansa dengan mengikuti alunan musik klasik yang diputar. Sewaktu musik terasa semakin hidup, tampak jelas bagi semua orang bahwa Jungkook dan Aera adalah pasangan yang serasi.
“Wah, ternyata noona pintar berdansa ya?” Tersenyum manis, Jungkook meletakkan tangannya di pinggang Aera dan mengangkat wanita itu setinggi bahu melintasi lantai dansa.
Para penari lain terbelah di antara mereka, dan mulai bertepuk tangan melihat keahlian pasangan itu. Ada juga yang menebak-nebak, mungkinkah mereka sepasang kekasih? Atau keduanya sudah terikat janji suci pernikahan?
Lalu, Jungkook menurunkan Aera, berbalik dan melangkah sedikit menjauhi Aera dengan aura yang tampak bersinar, tangannya masih berada di pinggul. Mereka tertawa kecil, pun mampu sangat cepat menciptakan gerak yang berirama. Kemudian, Jungkook dan Aera menghilang selama dua puluh menit, hanya untuk beristirahat, meneguk minuman ringan semacam jus yang disajikan di beberapa meja.
Sebelum terdengar lagu favorit mereka yang terputar “Touch Me Like You Do” menarik pasangan serasi itu kembali ke lantai dansa. Dan, mendaratkan genggaman tangan satu sama lain, memainkan pertunjukkan yang sekali lagi membuat pada pengunjung menyingkir ke pinggir, bertepuk tangan mengiringi tarian dansa Jungkook dan Aera.
Pada akhir tarian, Jungkook mengangkat tubuh Aera setinggi dada pria itu. Lalu, mencium bibir Aera di depan semua orang yang ada di sini. Kepuasan yang ia dapat dari musik, pun pasangan hebat—wajah Aera berseri-seri, bahagia. Ia menyambut ciuman Jungkook dengan hati yang berbunga.
Selanjutnya, menyusul musik yang lembut menghanyutkan. Keduanya masih berdansa bersama, Kali ini temponya lambat mengatur kembali napas mereka.
“Jung...” ujar Aera, ia mendapati suaranya yang agak goyah. “B-bisakah aku memercayaimu untuk menjaga—“
“Tingkah lakuku sampai akhir malam ini?” sela, Jungkook. Ia terkekeh menangkap raut wajah Aera yang memerah. “Berjanjilah dua hal untukku, noona.”
“Dua hal, apa itu?”
“Pertama, jangan memercayai kalimatku jika itu tentang keintiman di antara kita berdua. Dan, yang kedua...” Jungkook sengaja sekali menggantung, Aera bertambah penasaran. “Aku sekarang begitu ingin menyentuhmu.”
[]
Di atas, itu a/n yang lama. Waktu itu aku lagi sakit pas nulis ini. Ada typo juga di bab ini yang baru kusadari :') maaf jika cara penulisan ebooknya masih berantakan. Tapi, semoga nanti kalian terhibur dengan isi ceritanya.
Besok pagi, link gdrive aku taruh di message board wattpad. Jangan meminta filenya ke orang lain ya, langsung tanya (password file) DM ke aku langsung.
Terimakasih banyak atas dukungannya untuk Hey Come On Out. Kalau masih kangen Jungkook, boleh mampir ke Clair De Lune !
Salam sayang
EL
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Come On Out ✓
FanficJangan lupakan bahwa takdir terus mempermainkan mereka. Hingga ingin berlari sebab terlalu muak. Dengan kepingan harapan yang tersisa. Meraih bahagia yang sulit didapat. ⚠️TRIGGER WARNING - PG 21+ HARSH WORD, DEPICTION OF SMUT, MENTAL ILLNES ISSUE E...