Jika diingat kebelakang, Aera sejujurnya benci. Bagaimana ia dengan bodohnya menyetujui menjadi pengantin pengganti? Menggantikan Kakaknya yang pergi untuk dinikahi Jeon Jungkook.
Sudah jelas bukan? Pernikahan yang sama sekali tidak ada harapan.
Di malam pernikahannya saja, Aera tidak berniat berlama-lama di tempat pesta berlangsung. Memilih pergi, kabur entah ke mana. Dan, Taehyung menemukannya menangis, terduduk di halte bis. Lengkap dengan gaun pengantin yang lusuh dibasahi hujan.
"Sudah kubilang kan? Aku tidak pernah setuju kau menikah dengannya." ujar Taehyung kecewa. "Aku mencintaimu, Aera. Tapi kau menikah---,"
"Taehyung, bisakah kau tidak usah membahasnya?" Aera menatap Taehyung dengan air mata yang basah di pipi. "Aku tidak menikah pun keadaan tetap sama. Kita masih bisa bertemu. Kau dan aku. Jadi, jangan khawatirkan itu."
Aera mungkin tak pernah tahu. Jika, Taehyung sedalam ini mencintainya. Bukan karena pria itu jatuh cinta, sebab berhasil sembuh dari kelainan seks. Dia memang murni menjatuhkan hatinya. Mencintai Aera dan mau memiliki Aera dengan cara yang benar. Bukan berbagi kehangatan di setiap malam, dengan peluh yang membanjiri, memeluk tubuh Aera yang lelah ketika mereka habis bercinta. Taehyung menginginkan kepastian, tapi Aera tak memberikan itu padanya.
"Malam ini, aku butuh kau." Aera berkata, bibirnya bergetar. "Taehyung, aku---,"
Tak bisa berkata lagi sebab, Taehyung membungkam bibirnya dengan napas terengah. Antara menahan diri dan menahan emosi secara bersamaan. Taehyung tak bisa untuk tidak melakukannya. Dengan tangan Aera yang mengalung di lehernya, mereka saling melengkapi satu sama lain. Membalas setiap pagutan itu. Setiap detiknya, tempo bertambah dan Taehyung tak tinggal diam lagi. Mendudukkan Aera di meja makan, lalu memulai semuanya malam itu. Melupakan fakta jika wanita yang bercumbu dengannya adalah istri oranglain.
Tak jauh berbeda, Jungkook juga sedang menikmati malamnya. Tapi bukan dengan wanita, melainkan seorang pria. "Kau sudah menikah. Mengapa masih mau melakukan---,"
"Hyung, diamlah." Jungkook menyela. "Kau tahu aku sulit berhenti."
Pria itu tertawa hambar. Dia tertawa karena menertawakan dirinya sendiri yang bodoh, mau-mau saja diperalat. Padahal, pria itu normal. Masih menyukai wanita tentu. Namun, di sini dia yang dipaksa Jungkook melakukan hubungan gila itu.
*****
Aera terbangun dengan tubuh yang lelah, disampingnya Taehyung tertidur sambil memeluk. Keduanya masih saling menempel dengan tubuh tanpa sehelai benang. Tak dipungkiri, pelukan Taehyung sangat hangat. Pria itu mencintainya. Aera memperhatikan wajah Taehyung dan kulit tannya yang berkilau dihadang sinar matahari yang merangsek masuk melalui jendela.
"Lima menit lagi, sayang." suara serak Taehyung menyapa. "Aku masih merindukanmu. Jangan pulang."
Manis. Jangan diragukan, selain manis Taehyung adalah perayu ulung. Mereka dahulu pernah menjalin hubungan, sampai Taehyung berselingkuh dengan seorang pria. Tak habis pikir. Namun, lupakan. Aera masih menyimpan hatinya untuk Taehyung. Hanya saja dia tidak mau dibodohi lagi.
"Aku harus pulang. Takut, nanti ibu datang kerumah."
"Boleh. Tapi, tanggung jawab karena milikku bangun lagi." Taehyung membuka matanya, mengecup kening Aera. "Kau kekasihku. Tidak usah pedulikan suami anehmu itu."
"Apa bedanya dia denganmu? Kau juga pernah menyukai pria." Aera menyindir ketus. "Aku malas melakukannya di pagi hari. Badanku pegal."
"Kalau begitu, berbaring saja. Biar aku yang bergerak."
"Bajingan ini. Menyingkir."
Taehyung tertawa, tak lama ponsel Aera berbunyi. Di sana nama Jungkook tertampil, membuat keningnya berkerut. Menjawab, malas. "Ada---," sial, dia mendengar suara Jungkook tertahan. Sedang apa dia?!
"Kalau kau menghubungiku, ingin pamer penismu diisap kekasih priamu itu. Jangan hubungi aku!"
"Tidak, jangan ditutup!"
Terlambat, Taehyung tahu menahu tersulut emosi. Langsung menyerang Aera di atas kasur kembali. Jungkook diseberang, mendengar suara selimut yang berisik serta suara desah Taehyung. Sengaja sekali dibuat-buat, agar Jungkook memanas.
"Sayang, terimakasih untuk yang semalam. Pagi ini juga kau luar biasa. Milikmu ternikmat."
Seketika, Jungkook ingin membinasakan sialan itu. Tunggu, mengapa dia peduli? Bukankah Jungkook membenci Aera?
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Come On Out ✓
FanficJangan lupakan bahwa takdir terus mempermainkan mereka. Hingga ingin berlari sebab terlalu muak. Dengan kepingan harapan yang tersisa. Meraih bahagia yang sulit didapat. ⚠️TRIGGER WARNING - PG 21+ HARSH WORD, DEPICTION OF SMUT, MENTAL ILLNES ISSUE E...