Tetap up walaupun ngantuk
***
"Tapi jujur ... gue nyesel ninggalin lo demi dia," ungkap Vian.
"Penyesalan emang selalu ada di akhir," balas Chika.
Bugh!
Satu tendangan berhasil Chika layangkan ke tangan Vian, membuat bom yang ada di genggaman Vian terlempar.
"Ah! Lo salah pilih sandera," ledek Chika.
"Sialan lo!" umpat Vian.
Vian hendak meraih bom itu kembali. Namun tendangan dari Chika menggagalkannya. Alhasil Vian tersungkur ke tanah.
"Lo harus tanggung jawab sama semua yang lo perbuat! Abang gue di penjara gara-gara lo! Dan lo harus ambil posisi lo kembali!" sarkasnya.
Vian terkekeh, "oh ya? Gitu? Itu bakal terjadi kalo gue bisa ketangkep, kan? Dan itu pun kalo lo hidup."
Vian menatap gadis yang berada di belakang Chika yang sedang memegang pistol, kemudian seringainya bertambah lebar.
Dorr!!
"Aaa!!!" teriak Chika kemudian berjongkok menutup telinganya.
"Akh!" rintih gadis itu saat tangannya tertembak.
Vian menyadari hal itu langsung berlari. Namun niatnya gagal karena kakinya di tembak oleh Arya.
Dorr!!!
"Akh, anj*ng!" umpat Vian.
Dengan segera beberapa orang menangkap dan menahan mereka berdua.
Arya menghampiri Chika yang masih berjongkok.
"Lo gapapa?" tanya Arya.
Sontak Chika langsung mendonggak. Kemudian memperhatikan sekitar.
"Vesya?" gumam Chika saat melihat gadis yang sedang di tangani beberapa orang.
"Lo kenal?" tanya Arya sambil melihat Chika yang berusaha berdiri.
"Dia saingan gue dulu pas masih sekolah," ucap Chika tanpa mengalihkan matanya dari gadis itu. "Mungkin dia juga alasan Vian ninggalin gue," lanjutnya.
"Mereka bakal di urus. Semoga aja ga di hukum mati," ucap Arya tersenyum miring.
"Mereka bakal di hukum mati?" tanya Chika.
Arya hanya menggendikkan bahunya acuh.
"Sekarang kita jemput abang lo di penjara," ajak Arya.
Raut wajah ceria terbit di wajah Chika. Ah, sungguh ini adalah kabar bahagia buatnya.
"Makasih ya, lo udah mau berusaha buat ngungkap kebenaran ini," ucap Chika.
"Kita," balas Arya.
"Kita gimana? Orang gue tadi cuman jadi beban di misi ini," ungkapnya.
"Bodoh, malahan lo yang buat rencana ini berhasil," balas Arya.
"Terserah lah. Intinya, Alhamdulillah masalah ini udah selesai," ucap Chika yang di balas anggukan dari Arya.
"Ar, lo ikut ga?" tanya Ares.
"Iya," jawab Arya.
-
Dalam sel, terlihat Hito yang sedang duduk sambil memperhatikan sepiring nasi di depannya. Ia bingung kenapa dia di kurung disini.
Tadi Hito juga sempat mengamuk dan minta di keluarkan. Bahkan dia membenturkan kepalanya di tembok.
KAMU SEDANG MEMBACA
ArKa (End)
RomanceTypo bertebaran! Belum di revisi!!! "Tadi pas gue pegang lo, lo bilang bukan mahrom tuh maksudnya apa?" Mendapat pertanyaan tersebut membuat Chika menoleh dan melihat mata Arya sekilas. Entah mengapa ia tidak kuat jika harus menatap pria itu. "Itu...