Makasih buat kalian yang masih sabar nungguin cerita aku
Happy reading sayang
***
Chika memiliki ide nakal sekarang. Gangguin ah!
Dia menyapu di antara meja dan sofa, dimana kaki Arya dan Fania berada. Ia menyodok-nyodok kaki Fania menggunakan sapu, membuat Fania menatapnya kesal."Heh! Bisa nggak sih jangan nyapu di sini dulu?" tanyanya kesal.
"Bisa. Tapi gue mau nyapu di sini sekarang, kecuali nanti lo yang nyapuin," ucapnya tak berhenti menyodok kaki Fania.
"Ogah!" ujarnya.
"Yaudah," ia kembali menyodok kaki Fania padahal tempat itu sudah sangat bersih.
Sementara itu Arya hanya tersenyum geli karena mereka. Chika terus mengganggu fania. Bahkan sekarang dia membersihkan sofa dengan kemoceng, dan sengaja mengenai Fania terus menerus.
"Iiih! Stop nggak?!"
Seakan tuli, Chika tetap melakukan kegiatan yang menurutnya seru. Lancang memang, tapi menurutnya perempuan seperti Fania memang tidak bisa di kasih hati.
"Ih! Gue pergi aja deh!" ujarnya menghentakkan kaki.
"Bagus deh," balas Chika santai.
Lalu kemudian Fania benar-benar pergi. Arya menatap kepergian Fania.
Kemudian menatap Chika tanpa ekspresi. Membuat gadis itu melanjutkan pekerjaannya.Chika lanjut kelantai dua, dimana terdapat kamar yang ia tempati.
"Udah bersih? Kayaknya bibi udah bersihin semua deh," gumamnya. Bibi memang sudah membersihkan lantai satu dan dua sebelum ia bangun.Kemudian ia naik lagi ke lantai tiga. Disana ada kamar 3 kamar salah satunya kamar Arya. Di sini juga tampak bersih, meja, sofa, dan dinding kaca juga sudah bersih. Dari dinding kaca tersebut kita bisa melihat sebuah pemandangan alam buatan, kolam renang, dan lain-lain.
Ia membuka pintu yang bercat berbeda. Setelah masuk, Chika yakin bahwa ini adalah kamar Arya. Berantakan dan acak-acakan. Terdapat empat lemari besar di kamar ini. Dan ada pakaian yang masih terbungkus plastik yang tergantung di luar lemari.
Chika mulai membersihkan kamar Arya di mulai dari tempat tidurnya. Kamar laki-laki emang wajib berantakan yah? Batinnya. Kamar ini seperti tidak pernah di bersihkan sebulan. Untung saja tidak ada kecoa.
Setelah membersihkan tempat tidur, ia kembali berjalan dan menatap pigura yang ada di kamar tersebut. Ada foto Arya bersama teman-temannya. Tapi tunggu itu foto U-SIX? Apakah Arya adalah salah satu membernya? Chika tidak tahu. Chika ini bukan gadis yang update tentang dunia entertainment. Dia hanya pernah mendengar nama U-SIX, tapi dia tidak pernah melihat wajah dari member-membernya.
Apakah Arya adalah salah satu member U-SIX? Sepertinya benar karena ada fotonya sedang bersama dengan lima orang lainnya yang berada di atas panggung.
Jadi Chika tinggal bersama seorang artis? Pantas saja Arya kalau keluar rumah memakai masker. Chika meninggalkan pikirannya. Ia melanjutkan pekerjaannya yaitu membereskan kamar ini. Tak ada hal yang aneh dalam kamar pria ini. Hal yang berbau porno misalnya.
Setelah selesai membersihkan kamar Arya, Chika kembali berjalan melihat-lihat isi kamar Arya. Apa gue nggak terlalu lancang? Batinnya.
Arya masuk kedalam kamarnya dan menemukan Chika di dalam. Kamarnya tampak lebih bersih.
"Ngapain lo disini?!" tanyanya dalam dengan pandang yang tajam dan menusuk. Sementara itu Chika tersentak kaget dan ketakutan dengan pandangan mematikan Arya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ArKa (End)
RomanceTypo bertebaran! Belum di revisi!!! "Tadi pas gue pegang lo, lo bilang bukan mahrom tuh maksudnya apa?" Mendapat pertanyaan tersebut membuat Chika menoleh dan melihat mata Arya sekilas. Entah mengapa ia tidak kuat jika harus menatap pria itu. "Itu...