U-SIX member
Arya Revano Adnan Member U-SIX dengan posisi sebagai main dancer, visual, center, vocal, dan face of the group. Agama kristen, lahir pada tanggal 18 desember 1999 di Seoul, Korea Selatan. Blasteran Indonesia-Korea.
Adri Gerian member U-SIX dengan posisi sebagai main rapper dan vocal. Agama Kristen, lahir pada tanggal 25 desember 1997 di Jakarta, Indonesia. Blasteran Indonesia-New zealand.
Bayu Anggara member U-SIX dengan posisi sebagai lead rapper, leader, dan vocal. Agama khatolik, lahir pada tanggal 20 maret 1997 di Jakarta, Indonesia.
Bintang Rein Fadli member U-SIX dengan posisi sebagai main vocal. Agama islam, lahir pada tanggal 07 mei 1999 di Taiwan, China. Blasteran Indonesia-China.
Radit Disantro member U-SIX dengan posisi sebagai lead dancer dan vocal. Atheis (tidak memiliki kepercayaan), lahir pada tanggal 10 januari 1998 di Bandung, Indonesia.
Riko Vyandra member U-SIX dengan posisi sebagai lead vocal dan maknae. Agama kristen, lahir pada tanggal 28 oktober 2000 di Bali, Indonesia. Blasteran Indonesia-Amerika.
***
Arya memarkirkan mobil mewahnya di garasi, berderet dengan mobilnya yang lain. Kemudian ia melangkahkan kakinya menuju teras dan mendapati Chika yang sedang mengaji.
"Ngapain masih disini? Udah malem," tanya Arya. Namun Chika tidak menggubrisnya karena masih fokus pada bacaannya. Arya tidak melanjutkan omongannya dan menunggu Chika selesai mengaji.
"Mau kemana?" tanya Arya saat Chika menutup muhsab-nya lalu berdiri. Namun lagi-lagi Chika tidak menggubrisnya dan malah memberi Arya tatapan sinis.
"Kalo ditanya tuh, dijawab!" tegas Arya. Namun Chika tetap pada pendiriannya dan melangkahkan kakinya kedalam rumah.
"Bisa di jawab kan?" tanya Arya menahan lengan Chika geram karena Chika tak urung membalasnya.
"Bisa liat kan? Gue mau masuk," jawab Chika dengan wajah datar dan dingin setelah menghentakkan tangan Arya.
"Jawab kek dari tadi," gumam Arya.
"Makanya nggak usah di besar-besarin," gumam Chika juga.
"Makan! Di meja udah ready," ucap Chika dingin.
Kenapa sih? Kok tiba-tiba dingin dan kalem banget sifanya? Batin Arya.
"Udah makan tadi di luar," jawab Arya santai lalu berlenggang pergi.
"Apa?! Lo gimana sih? Kok lo nggak bilang-bilang mau makan di luar? Harusnya lo tuh nelpon, kasih tau kita, kalo lo makan di luar, biar kita di rumah nggak masak. Lo nggak tau kan perjuangan gue sama bibi masak buat lo? Gue tuh sampe nangis ngupas bawangnya. Tapi lo dengan gampang bilang 'udah makan tadi di luar'. Kalo tau lo bakal makan diluar, gue sama bibi nggak bakalan masak. Kan makanannya sayang jadi mubadzir. Lo nggak tau apa? Di luar sana itu banyak orang yang butuh makanan, tapi lo? Dengan seenak jidat lo campakin makanannya!" seru Chika.
Baru juga tadi dibilang kalem udah ngeraph lagi, batin Arya.
"Lo aja yang makan sama bibi, pak Alif, pak Udin aja. Gue masih kenyang," ucap Arya malas. Pak Alif adalah tukang kebun Arya, sedangkan pak Udin adalah security yang menjaga gerbang.
"Udah pada makan semua!" seru Chika masih kesal.
Arya sekarang senang karena Chika yang beberapa waktu lalu dingin dan cuek padanya kembali marah-marah dan cerewet, membuat Arya tanpa sadar tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
ArKa (End)
RomanceTypo bertebaran! Belum di revisi!!! "Tadi pas gue pegang lo, lo bilang bukan mahrom tuh maksudnya apa?" Mendapat pertanyaan tersebut membuat Chika menoleh dan melihat mata Arya sekilas. Entah mengapa ia tidak kuat jika harus menatap pria itu. "Itu...