CHAPTER 3 (2/2)

4.9K 427 8
                                    

NEW DESTINY - CHAPTER 3 (2/2)

....

Seoul, 2015

Mencoba untuk terlelap, Suzy mulai memejamkan matanya. Sesekali Ia berguling ke kanan atau ke kiri, mencari posisi yang lebih nyaman. Satu detik. Dua detik. Tiga detik. Ia kembali membenarkan posisinya. Hingga bermenit-menit Suzy lalui hanya untuk berguling-guling di atas kasur.

"Arghhh!!!" teriak Suzy frustrasi.

Ia pun beranjak duduk dan membuka ponselnya. Pukul dua belas dini hari. Suzy menghela nafas pelan. Kalau bukan karena ada kuliah pagi tak akan Ia paksakan untuk tidur.

Karena benar-benar belum mengantuk, Suzy memutuskan untuk keluar dari kamarnya. Ia terus melangkah hingga kakinya berhenti saat menginjak lantai dapur. Tangannya mulai bekerja mencari gelas dan sekotak susu di kulkas. Ini adalah kebiasaan Suzy jika Ia sedang tak bisa tidur, minum susu.

Sambil meminum susunya, Suzy mendudukkan dirinya di kursi makan.

"Apa yang kau lakukan?"

"Apa?"

"Kau, apa yang kau lakukan? Beraninya kau menyentuhku!"

Suzy mengerjapkan matanya ketika tiba-tiba saja bayangan tadi siang muncul di pikirannya. Tepatnya adalah bayangan saat Ia bertemu seorang pemuda aneh di salah satu bangunan istana.

"Kenapa tiba-tiba aku ingat pemuda itu?" gumam Suzy.

Memang kalau dipikir-pikir, kejadian tadi siang sedikit aneh bagi Suzy. Seorang pemuda yang berpakaian seperti orang pada jaman Joseon tiba-tiba meminta minum padanya lalu saat Ia kembali, pemuda itu sudah pergi.

Eh, tidak.

Entah mengapa Suzy berpikir pemuda itu tidak pergi, melainkan menghilang.

Suzy menggeleng-gelengkan kepalanya, mengusir imajinasi-imajinasi tak jelas yang dihasilkan otaknya. Ia pun segera meneguk habis susunya dan mencuci gelas yang sudah kosong sebelum akhirnya kembali ke kamar.

....

Pagi yang cerah menaungi kota Seoul yang padat. Mentari dengan semangatnya menyinari bumi tanpa takut sinarnya akan membuat orang-orang kepanasan.

Di sebuah rumah seorang kakek tengah asyik membaca surat kabarnya tanpa terganggu oleh suara berisik langkah kaki dari lantai dua rumahnya.

"Harabeoji!"

Laki-laki tua dengan rambut yang hampir semuanya memutih itu sontak memutar kepalanya untuk melihat siapa yang telah memanggilnya. Dilihatnya seorang gadis tengah menuruni anak tangga dengan buru-buru.

"Kenapa?"

Suzy – gadis itu – mendesis pelan mendengar sahutan kakeknya.

"Harabeoji, aku tidak mau dijodohkan!'

Mata Suzy melotot saat melihat kakeknya justru beranjak dan meninggalkannya tanpa membalas sedikitpun perkataan yang Ia ucapkan.

"Ahh.. Harabeoji, jangan membuatku frustrasi!"

....

Tak berhasil membujuk kakeknya tadi pagi, Suzy kembali menemui kakeknya sepulang kuliah. Ia langkahkan kakinya masuk ke rumah dan segera mencari keberadaan sang kakek.

"Ne, Tuan Choi."

Kedua sudut bibir Suzy terangkat membentuk seutas senyuman saat gendang telinganya menangkap suara yang familiar. Ia pun segera mengayunkan kakinya ke sumber suara. Benar saja, kakeknya kini tengah berada di kamarnya dengan sebuah ponsel tertempel di telinga kanannya.

✅ New Destiny |Myungsoo x SuzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang