CHAPTER 5 (2/2)

3.7K 370 9
                                    

NEW DESTINY - CHAPTER 5 (2/2)

....

Joseon, 1365

Di sebuah tempat di salah satu sudut Joseon, seorang gadis terbaring lemah dengan mata tertutup rapat. Hanbok yang dipakainya terlihat acak-acakan. Rambutnya pun sudah tak serapi sebelumnya. Sedangkan di sampingnya, seorang gadis yang lain juga masih memejamkan matanya tanpa ada tanda-tanda akan terbangun.

Suzy dan Krystal.

Sebuah kejadian aneh yang baru saja mereka alami membawa mereka ke suatu tempat dan juga waktu yang bahkan tak pernah sekalipun mereka mimpikan. Dinasti Joseon.

Perlahan salah satu dari kedua gadis itu menggerakkan jemari tangannya bersamaan dengan kelopak matanya yang terbuka. Manik matanya bergerak ke kanan dan ke kiri, memindai setiap sudut ruangan tempat Ia berada.

"Dimana ini?" gumam Suzy – si gadis yang baru saja membuka matanya – sambil membangunkan tubuhnya. Keningnya mengernyit heran saat melihat benda-benda yang ada di ruangan itu. Benda-benda yang berbeda dengan yang Ia lihat beberapa waktu yang lalu di ruangan yang sama.

Ia kemudian memalingkan pandangannya ke samping begitu menyadari ada orang lain selain dirinya di ruangan itu.

"Omo.. Krystal-ah!" pekik Suzy.

Suzy menggerakkan tubuhnya mendekati Krystal yang masih terbaring dengan mata terpejam rapat. Ditepuknya pelan pipi gadis itu. "Krystal-ah, ireona," ucapnya. Namun yang dibangunkan tak kunjung membuka matanya.

Suzy pun mulai panik. Diguncangkannya lagi tubuh Krystal, namun tak ada gerakan. Tubuh gadis itu tergolek lemah.

"Krystal-ah, ireona... ottokhae?"

....

Howon menatap  kesal para orang tua di hadapannya. Neneknya, ayahnya, juga ibunya. Ia kesal pada neneknya yang dengan semena-mena menyuruh Raja segera mengadakan pemilihan Putri Mahkota yang baru. Ia kesal dengan ayahnya yang tak bisa menolak permintaan neneknya. Ia juga kesal pada ibunya yang merupakan orang tertinggi di istana dalam namun tak dapat melakukan apa-apa.

"Abamama, aku tidak mau Soojung-ku diganti dengan orang lain," kata Howon.

Ibu suri Park yang mendengar perkataan Howon hanya tersenyum sinis. "Soojung-mu itu sudah pergi, Wangseja. Dia tidak akan kembali karena dia tidak mencintaimu."

Howon menahan gejolak panas yang terus memaksa untuk keluar. Tangannya mengepal kuat, tatapannya lurus menatap ibu suri Park dengan tajam, sedangkan rahangnya telah mengeras sedaritadi.

Desisan kesal keluar dari bibir Howon, "dia mencintaiku, Nenek!"

....

Suzy tak tahu harus bagaimana. Krystal tak kunjung bangun. Tubuhnya justru semakin lemah. Ia pun beranjak keluar dari ruangan tempatnya berada itu, berharap dapat menemukan seseorang yang dapat membantunya.

Kosong.

Tak ada satupun orang yang berlalu lalang. Tentu saja membuat Suzy mengernyit heran karena beberapa waktu yang lalu, istana masih dijejali orang-orang yang ingin menonton Joseon's Festival.

"Kemana perginya orang-orang?" gumam Suzy.

Ia terus berjalan kesana-kemari. Istana terlihat begitu sepi sore itu.

"Ottokhae? Aku harus mencari bantuan dimana?"

....

Myungsoo mengayunkan kakinya memasuki istana. Seperti biasa, Ia harus melaporkan hasil dari penyelidikannya tentang menghilangnya Putri Mahkota. Kejadian terbunuhnya dayang istana yang diduganya sebagai salah satu dayang mata-mata tentunya sangat mengejutkan bagi Myungsoo. Dan Ia harus segera melaporkan hal ini pada Putra Mahkota.

✅ New Destiny |Myungsoo x SuzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang