5. Rapat Kedua

642 54 14
                                    

"ALI CEPETANNNN!!!!" Seruan Seli menggema di halaman rumah ku.  Setelah itu, Sambungan di matikan sepihak. Seli kesal setengah mati pada biang kerok itu.

Aku mendengus. Sudah lebih dari setengah jam ditunggu, Ali tak datang datang.

"Ali sudah datang Ra?" Tanya Mama yang baru saja ke halaman belakang rumah. Aku menggeleng.

"Mungkin Nak Ali sedang ada masalah di perjalanan Ra, Sel" mama Tersenyum.

Aku dan Seli mengangguk.

Tak lama suara mendesing pelan terdengar. Aku dan Seli mengedarkan pandangan nya di sekitar halaman rumah.

Munculah sebuah kapsul perak di depan Mama.

"Selamat Pagi Tante, Ra, Sel, maaf terlambat" ujar Ali sambil turun. Cih, sok sopan di depan mamah seperti biasa nya!

"Hmmm" balas ku sambil mengambil tas ransel di bangku. Seli merotasikan matanya Jengah, ia menaruh tas nya di dalam ILY.

"Kami langsung jalan saja ya Tante" pamit Ali. "Yasudah, hati hati ya, jaga Raib dan Seli baik baik, Ali"

"Siap Tan!"

"Ma, Ra pergi dulu ya" aku juga Pamit pada mama, sambil memeluk nya singkat.

"Seli juga ya Tan" Seli mencium punggung tangan Mama. Mama mengusap rambut Seli pelan. "Kalian hati hati ya"

"Siap Ma!"
"Siap Tan!"

"Ra,Sel, ayo"

Kami berdua mengangguk dan loncat ke dalam ILY.

Aku bergegas mengambil buku kehidupan di dalam Ransel. Seperti biasa.

Aku menyebutkan lokasi tujuan, lalu tak lama portal pun tercipta.

•••

Kami keluar dari portal. Lapangan luas menyambut kami. Gedung dengan 200 tingkat itu terlihat sangat besar dan megah

Kami segera turun dan masuk ke tower sentral.

"Maaf, kalian mencari siapa?" Seorang pasukan bayangan yang berjaga di pintu menahan kami. "Kami mau bertemu Av" jawab Ali santai.

"Kalian siapa?"

"Saya Seli, ini Ali dan Raib" Seli memperkenalkan Kami.

"Astaga! Nona Raib? Nona Seli dan Tuan Ali? Astaga maafkan aku, silahkan masuk, Av sudah menunggu kalian di ruang rapat lantai 200" ujar Pasukan bayangan itu.

"Ya, trimakasih"

Kami kembali berjalan menuju lift berdinding transparan. Dari lift itu kami dapat melihat kota Tishri yang luas –walau tak semua nya.

Ya, Av mengundang kami untuk Rapat ke2 kali nya di tower sentral kota tishri, Klan Bulan.

Ting

Pintu Lift kembali terbuka, kami telah sampai di lantai 200. Aku melangkah lebih dulu keluar.

"Ah, Putri Raib rupanya, silahkan Masuk" seorang pasukan bayangan menyapa kami ramah. Ia memadamkan gravitasi pada lorong kaca itu, agar kami bisa masuk.

"Terimakasih Ar" aku tersenyum sopan. Aku mengenalnya, dia salah satu pasukan bayangan yang ikut misi di Kaln Bintang saat itu.

29 Day In Sun Clan [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang