"Bisa Paman?"
"Ini benar dari ketua komite klan Bulan, Selena?" Paman Raf balik bertanya. Selena mengangguk. "Baiklah, besok Aq akan lihat tempat nya"
Selena mengangguk lagi "aku turun dulu paman"
Setelah membantu Bibi Leh merapihkan dapur Selena turun. Hendak menyapa Aq, Bow dan yang lain. Ini pukul 17.20, ia menginap disini semalam. Niat nya sore ini akan pulang.
"Hai Selena, mau kemana?" Sapa Maeh yang sudah pulang mengajar dengan seragam ngajar nya. "Oh hai Maeh. Aku mau menyapa pekerja kontruksi yang batu pulang" jawab Selena. Maeh mengangguk angguk. Lalu Selena kembali turun.
Dulu ia buru buru turun untuk bekerja saat usia nya 15 tahun. Sekarang sudah 40 tahun. –eh jangan salah. 40 tahun di klan Bulan itu terhitung masih Muda–
"Hai Aq!" Sapa Selena.
Semua mata langsung tertuju pada Selena.
"Kau... Siapa?" Aq malah bertanya. Selena menatap julid Aq. "Hei! Aku Selena!"
"SELENA?!" Beo mereka serempak. Selena mengangguk. "Astaga! Apa kabar keriting?!" Bow menepuk Bahu selena lalu memperhatikan nya dari atas sampai bawah.
"Kau tinggi sekali astaga!" Timpal yang lain.
"Apa kabar Selena?" Sapa Aq antusias. Aq mengulurkan tangan nya. Selena balas menjabat tangan Aq. "Aku baik Aq. Kau apa kabar?" Mata Selena berbinar.
"Aku ba-"
"Selena"Ucapan Aq terpotong suara dingin yang memanggil Selena. Selena menoleh.
Wajah Selena terkejut. "Dia siapa Selena?" Tanya Aq. "Hei! Kau siapa nya keriting?!" Bow ikut bertanya
Lelaki itu tetap diam. Mata nya menatap tajam tangan Aq dan Selena.
"Aku mencari mu dari kemarin, Selena. Ternyata kau disini. Siapa dia?" Suara dingin nya terdengar agak menyeramkan.
"i-ini teman lama ku" entah kenapa si Pengintai ini gugup. Selena melepaskan tangan nya lalu medekati lelaki itu.
"Jangan Salah paham Tog" Selena memegang lengan Tog. Wajah Tog melunak. "Kau kemana saja dari kemarin?" Tanya Tog, tangan nya memegang tangan Selena yang di lengan nya.
"Aku disini. Mengurus pembangunan markas yang dibilang Hana kemarin"
Tog menghela napas. "Mau ikut dengan ku?"
Selena mengangguk "aku mau pamitan dulu"
"Aku tunggu"
Selena mengampiri Bow, Aq dan yang lain.
"Aku pamit pulang Bow, Aq" Selena tersenyum tipis. Mereka mengangguk. Selena berlari menuju lantai 5.
Pamitan pada yang lain. Sedangkan panglima Tog menunggu di depan. Fokus dengan layar hologram di tangan nya, mengabaikan tatapan pekerja kontruksi.
10 menit. Selena keluar dengan mata sembab. "Bay semua" Selena melambaikan tangan . Suara nya serak.
🍂🍂🍂
Rooftop gedung Tower sentral selalu menjadi tempat Favorite Tog.
Mereka duduk di pinggir Rooftop. Kaki mereka menjuntai kebawah. Selena bersandar di bahu Tog. Di depan mereka, sunset terlihat indah. Langit jingga favorite sebagian manusia di dunia.
Dilain tempat....
Di atap perpustakaan sentral, Seli dan Ily juga sedang menikmati Sunset terindah itu.
"Faga itu pembunuh bayaran Sel" ujar Ily.
"Kalau benar ini petualangan baru... aku ga siap kejadian dulu terulang" Seli mengusap wajah nya. Ily tersenyum, menambah pesona wajah nya.
"Kalau aku mati. Aku mati terhormat Sel"
"Tapi- tapi kamu ga tau gimana perasaan kami. Vey menangis histeris, Ily" ujung mata Seli berair. Teringat kejadian itu.
Ily tertawa. Memegang bahu Seli erat "Ini petualangan Seli. Semua bisa di lalui dengan ketulusan. Lihat? Aku kembali. Maka tak ada yang tak mungkin untuk terjadi"
"Sunset nya indah Sel. Jangan menangis" Ily mengusap bahu Seli.
"Seli, ayolahh, nikmati senja nyaa"
Seli mengangguk.
Sebenar nya tak 2 pasang couple fav nya fans bumser yang sedang menikmati senja. Ada 1 lagi. Kapal terfavorite kita juga sedang berduaan di pantai dekat rumah peristirahatan Ilo.
...
"Ra, apa kau siap berpetualang lagi?" Tanya Ali. "Siap ga siap ya harus. Mau gimana lagi?"
Ali tertawa. "Ali, kau akan tambahkan apa di ILY sebelum berpetualang lagi?" Tanya Raib.
"Tumben nanya in itu Ra? Biasa nya ga tertarik" tanya Ali. Raib mengangkat bahu nya "jawab saja, Ali"
"Paling kursi tambahan, tameng transparan yang lebih kuat, dan aku akan membawa nya ke ruang padang sampah untuk di modifikasi lebih kuat" jawab Ali.
Raib mengangguk angguk. "Kalau aku masih punya 1 misi dalam hidup ku. Apa kalian akan bantu?"
Ali menoleh. "Tentu saja, memang apa?"
Raib menghela napas. "Mencari ayah ku"
Ali tersenyum tipis "kita akan mencari nya nanti. Kalau Author kita baik, pasti kita akan kembali berpetualang mencari ayah mu. Ini Author nya lagi bikin tema petualangan lain. Entah apa lah isi otak nya"
Milk: //melotot. Gausah jadi berpetualang ya Li? Aku ubah jalan pikir Miss Selena
Ali: aaa iya iya ampunAbaikan. Yg di atas hasil kegabutan Author.
Raib mengangguk.
🍂🍂🍂
Maaf banget, singkat.
Niat nya ga mau bikin ada suasana romance nya. Tapi gara gara pas lagi nulis sambil dengerin lagu galauuu, ehhh, jadi pengen bikin romance nya. Yaudah deh.
Salam dari Miss Selena sama Seli yang lagi galau. Raib mah kagak
Okey, jgn lupa Vote komennn, makasiii
See you next chap...
Aku kasih spoiler nihNext chap akan ada keributan dari si pembuat onar ini.
Okeyy,
Sekian, terima N-ou
Salam, pacar bang Ily😇
KAMU SEDANG MEMBACA
29 Day In Sun Clan [TAMAT]
أدب الهواة💕harap sudah baca Bumi Series by Tereliye dulu sebelum baca💕 kisah petualangan Raib dan kawan kawan, 29 hari penuh rintangan di klan leluhur Seli. Bertemu musuh musuh baru yang.... dan sekutu tak terduga Kisah tentang perjuangan mereka yang berus...