💕harap sudah baca Bumi Series by Tereliye dulu sebelum baca💕
kisah petualangan Raib dan kawan kawan, 29 hari penuh rintangan di klan leluhur Seli. Bertemu musuh musuh baru yang.... dan sekutu tak terduga
Kisah tentang perjuangan mereka yang berus...
"Jadi kalian melihat kehancuran?" Tanya Ali sambil menelan mie rebus nya. Raib dan Seli mengangguk lesu.
"Kurasa ini semacam ikatan persahabatan" Ujar Ily. Seli seperti trauma, ia terdiam dengan wajah pucat.
"Semua itu seperti pengelihatan masa depan Seli, kita masih bisa mengubah nya" Ucap Ily menyemangati. AWWW AUTHOR BAPERRR
"Cahaya didalam Cahaya" gumam an Raib membuat semua menoleh padanya. "Ada yang membisiki ku seperti itu"
"Wah, ini mah teka teki" Ily mengusap wajah nya kasar. "Kita lanjutkan perjalanan, kita harus temuin pasukan itu segera. Untuk urusan Bagian bagian Kristal, serahkan sama Tim nya" tegas Ali.
"Ga bisa" potong Raib cepat. "Aku juga harus turut ikut Mencari Kristal itu"
"Ra, fokus sama tu-" "Aku setuju sama Raib" Seli juga memotong ucapan Ali. "Dua lawan satu" Raib menaikan sebelah Alis nya.
"Aku ikut Seli sama Raib" putus Ily. "Oke, kau kalah li, bantu cari kristal itu" Raib menatap penuh kemenangan ke arah Ali. "Ya ya ya" Ali mengalah lalu membawa mangkuk nya kebelakang, makan malam telah selesai.
"Nanti kalau kita ketemu pasukan itu, kita ngapain ly?" Tanya Seli "Tinggal ringkus pakai jaring perak trus kirim titik kita saat ini ke markas klan Matahari" jawab Ily santai.
Byurrrr
"Adoh, sorry Ly" Raib nyengir tak berdosa, air nya tumpah ke kepala ily. "Ah iya gapapa Ra"
Air itu turun ke rahang kokoh Ily yang sedang mendongak. Seli meneguk saliva nya. Teringat kata Jaemin, Bias nya 'so sexy'
Aduh😭
ADUH AAAAAA ASTAGA,YA AMPUN MAK😭
"So sexy" gumam Seli tak sadar. "Hah? Kenapa Sel?" Tanya Ily. "HAH? Aduh ga papa-"
gubrakkkkk
Seli yang hendak menaruh mangkok malah terjatuh. Malu maluin bgt si ni anak satu.
Raib dan Ali tertawa CIE KOMPAK KIW KIW
🐾🐾🐾
GAIS, DISINI AKU MAU NGASIH SELIPAN NOSTALGIA NYA SELENA MATA TAZK SEBELUM RAIB LAHIR
Aduh, siap kan Mental kalian!
Tazk menatap sebuah rumah berukuran sedang yang dia beli. Netra elangnya menoleh ke arah istrinya Mata—wajahnya pucat pasi, tetapi tidak mengurangi kadar kecantikannya. Tazk tidak tahu bagaimana perasaanya saat ini.
"Tazk, kita akan tinggal di sini?" Selena bertanya sambil membuka kunci pintu rumah itu.
"Iya." Tazk menjawab pendek, perasaan kesal masih hinggap di hatinya. Bagaimana bisa Selena—sosok yang sudah dianggap seperti adiknya sendiri tega mengkhianati dengan mengambil cawan keabadian di Klan Nebula. Akan tetapi, meskipun begitu, Tazk tetap tidak tega jika harus menyuruh Selena pergi dari kehidupannya dengan Mata.
Melihat ekspresi wajah Tazk, Mata bisa menebak apa yang dirasakan suaminya. "Jangan begituِ, Tazk," ujar Mata, tersenyum sambil menyentuh lengan suaminya. Tazk balas menatap netra hijau Mata. Dia benar-benar mencintai Mata. Tazk berharap, ada sebuah keajaiban. Ia tidak ingin kehilangan Mata.
Selena menoleh. Menatap kedua sahabatnya atau lebih tepatnya menatap dua seseorang yang beruntung. Mata mencintai Tazk dan Tazk balas mencintainya. Seharusnya Selena tidak sepolos itu. Kecewa akan perbuatannya. Selena bertekad akan menebus kesalahannya. Dia akan membiarkan hatinya terus merasa sakit dengan tetap tinggal bersama Mata dan Tazk. "Ayo."
Tazk menuntun Mata memasuki rumah tersebut. Tidak terlalu besar, hanya ada ruang tamu, satu kamar mandi, dan dua kamar tidur. "Tidak ada benda terbang di Klan Bumi." Selena mencoba bergurau pada Tazk dan Mata. Netranya masih memonitori ruangan di sekitarnya. Tidak sadar jika kedua sahabatnya sudah masuk ke salah satu kamar.
Senyuman di bibirnya tidak memudar. Justru semakin melebar. Senyuman Selena tidak menyiratkan kebahagiaan, melainkan luka. Akan tetapi, tidak ada niatan sedikit pun untuk memaksakan perasaanya. Selena memasuki kamar yang satunya lagi. Merebahkan tubuhnya dan berusaha memejamkan matanya.
Seharusnya dari awal aku tidak menaruh rasa kepada siapapun.
![29 Day In Sun Clan [TAMAT]](https://img.wattpad.com/cover/268160626-64-k902119.jpg)