Seorang Lelaki tampan dan Gagah terlihat murung di tepi Sungai. Jubah hitam nya membantu menghangatkan tubuh elastisnya.
Kaki nya menyentuh permukaan sungai, permukaan kasar batu batu sungai menyentuh kaki sang Pangeran muda.
Garis wajah tegas, tampan dan berwibawa menyempurnakan dirinya. Siapa yang tak mau menikah dengan nya?
Angin kencang kembali berhembus, Sang Pangeran tetap bergeming ditempat nya.
Kastil kecil dibelakangnya tampak ramai, keluarga nya super sibuk menyiapkan acara makan malam bersama tamu terhormat dari klan Lain.
Bayangan wajah wanita tua cantik yang rapuh hadir dalam benak nya, membuat sakit dihati nya kembali berdenyut nyeri, bagaimana perlakuan jahat sang ayah kepada nya dan sang Bunda tercinta.
Raib memerhatikan sang Pangeran dari ujung halaman Kastil, badan nya kaku, tak bisa bergerak.
"Kamu tidak masuk? Udara dingin, lebih baik kamu duduk di dekat perapian" ucap sang Istri pangeran dari belakang.
Pangeran menoleh lantas tersenyum "tidak perlu, ini menenangkan, Tera"
Tera, sang istri Pangeran mengangguk lantas ikut duduk disebelah suami nya. "Mau Ziy buatkan Teh untuk mu? Dia sudah selesai menata meja makan" tawar Tera.
Pangeran menggeleng.
"AYAAHHHH" pekik seorang gadis bergaun putih. Sang Pangeran merentangkan tangan nya membiarkan sang Putri bungsu memeluk nya.
"Ayah mau coba cake buatan ku? Aku diajari Ziy" tawar anak manis itu. Sang pangeran tersenyum "nanti ya Key? Ayah lagi ngobrol sama Bunda, Key mau ikut ngobrol?"
Key mengangguk.
Raib yang memerhatikan keluarga itu dari ujung terdiam... wajah Key...
Sangat mirip dengan nya!
Inilah sepintas masalalu bahagia sang Pangeran muda yang kehilangan Mahkota nya.
Rah.
🖤🖤🖤
"Ra" Seli mengguncang tangan Raib. Raib tersadar. "Dimana jantung kristal itu?"
Raib menatap sekitar, ia kembali.
Raib menggeleng. "Memang ga ada?"
Ali dan Seli ikut menggeleng "kami sudah periksa, tapi tak ada"
Raib mengusap wajah kasar. "Rumit, tadi saat diluar aku melihat nya disini, tapi kemana sekarang?"
Mereka kembali menyusuri ruangan 15 × 15 m itu.
Tangan Ali tak sengaja menyentuh sebuah tiang batu setinggi 130 cm tepat di tengah ruangan itu
Seli menoleh kearah Ali. Ia ikut menyentuh batu itu, "Raib!" Seru Seli. "Letakkan tangan mu disini" titah nya. Raib menurut dan meletakkan tangan nya.
Tiba tiba keluar 3 cahaya berbeda warna. Raib mengrenyit heran "aku tak mengeluarkan kekuatan apapun?"
Seli tersenyum, ia mengerti.
Suara emas bergemerincing terdengar, ketiga nya membulatkan matanya, jantung berdebar kencang, Dan kebahagiaan tak ternilai.
Diatas tangan mereka ada sebuah Kristal emas berbentuk kristal, indah berkilau.
Sugesti hangat keluar bersama cahaya lembut nya. Mata Raib berair, begitu juga Seli.
"Am-ambil Sel" titah Ali dengan suara bergetar. Seli mengangguk patah patah, tangan nya gemetar meraih jantung Kristal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
29 Day In Sun Clan [TAMAT]
Fanfiction💕harap sudah baca Bumi Series by Tereliye dulu sebelum baca💕 kisah petualangan Raib dan kawan kawan, 29 hari penuh rintangan di klan leluhur Seli. Bertemu musuh musuh baru yang.... dan sekutu tak terduga Kisah tentang perjuangan mereka yang berus...