Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Hindari plagiat !
Saat sesuatu yang baru terasa begitu indah, saatnya meninggalkan yang lama. Apalagi jika itu kenangan yang buruk. Pantas untuk di lupakan bukan ?
______________________________________
Pintu mansion Oh terbuka. Menampilkan seorang wanita yang baru saja tiba, datang atas undangan dari tuan muda rumah. Dia adalah Junmyeon, tersenyum ramah pada maid yang membukakan pintu. Menyapa wanita paruh baya tersebut dengan sopan.
"Selamat sore, bibi Lee." Sapa Junmyeon.
"Nona Junmyeon, silahkan masuk."
Junmyeon melangkah kakinya masuk ke dalam mansion megah milik Oh. Mulai membiasakan jantungnya yang terus berdegup kencang. Entah kenapa, rasanya saat dia masuk ke dalam bangunan mewah ini seperti dia berada dalam kisah fiksi atau fantasi. Seorang manusia biasa datang pada pangeran kerajaan.
Langkah gadis Kim dituntun sampai pada ruang tamu besar dalam mansion. Dia dipersilahkan duduk sambil menunggu maid tersebut untuk memanggil Sehun dan Baekhyun yang ada di taman belakang. Sembari menunggu, Junmyeon mencoba untuk menenangkan dirinya. Kenapa setiap berhubungan dengan pemuda Oh itu, gugupnya tidak pernah hilang. Apa mungkin karena dia sedang menjalani sebuah kebohongan ?
Dari jauh, Sehun datang berjalan meninggalkan Baekhyun yang masih sibuk dengan handphonenya di belakang. Dia menatap sosok Kim yang sedang duduk menunggu dengan tenang. Wajahnya begitu lembut ditambah sikapnya begitu santun. Bahkan Junmyeon tidak bersikap lancang dengan mencoba untuk menjelajahi ruangan tanpa ada orang bersamanya.
(Ilustrasi)
Pandangan keduanya bertemu tanpa sengaja. Sehun merasa dirinya terpaku karena tertangkap tengah memandang si wanita dari kejauhan. Dengan canggung dia mengusap tengkuk lehernya sembari berjalan perlahan. Junmyeon bangkit berdiri, berniat membantu Sehun mengingat pemuda Oh mengalami cedera di kaki
KAMU SEDANG MEMBACA
A Beautiful Lie ✓
FanfictionLengkap dengan prolog + 21 part + epilog + Lanjutan Apapun alasannya, kebohongan bukanlah jalan satu-satunya kan ? Karena ketidakbenaran mampu melukai hati siapapun. Tapi, bagaimana jika kebohongan itu terasa indah dan membahagiakan ? Hingga sulit u...