🌼 C.3 🌼

241 38 6
                                    


Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Hindari plagiat !

Salah satu yang paling buruk di dunia adalah saat kamu tahu kebenaran, tapi kamu justru berpaling darinya.

_____________________________________

Tenang. Itu adalah suasana saat ini. Di dalam ruangan yang luas, didominasi warna putih juga krem. Lantai keramik putih bersih mampu digunakan untuk bercermin. Seorang perempuan sedang duduk dengan lesu di salah satu sofa di sisi dekat jendela ber-tirai putih. Masih siang, tapi cuaca tampak mendung. Awan hitam juga muncul satu persatu.

Perempuan itu adalah Junmyeon. Duduk dengan hening di atas sofa. Meratapi sesuatu yang masih sulit dia terima. Rambutnya yang tergerai berterbangan diterpa angin akibat jendela terbuka. Poninya yang biasa menutupi dahi kini ikut berantakan.

Aku ingin kau membantu ku.

Aku ingin kau menjadi calon tunangan anak ku.

Aku ingin kau membantunya melupakan cintanya yang membuatnya selalu murung. Menjauhkan segala kenangan perempuan bodoh itu dari putra kesayangan ku.

Karena kau adalah putri dari Jun Ji-hyun.

"Sebenarnya apa yang spesial dengan ku ? Dan kenapa dengan bodohnya..." Monolog Junmyeon terhenti saat mendengar suara tempat tidur berbunyi.

Pandangannya langsung mengarah pada pemuda Oh yang berusaha bangkit untuk meraih gelas di atas nakas. Junmyeon segera berlari secepat kilat. Meraih gelas tersebut sebelum Sehun mampu meraihnya. Dia mengarahkan pipet ke mulut si pria yang diterima dengan baik.

Junmyeon meletakkan kembali gelas tersebut setelah memastikan Sehun puas dengan acara minumnya. Dia memperhatikan pemuda tampan itu sedikit canggung. Sambil tersenyum tipis, menampilkan wajahnya yang selembut kapas.

Tatapan mereka beradu beberapa saat sampai Sehun berbicara.

"Dimana keluarga ku yang lain ? Hanya kau yang ada di sini ?" Tanya Sehun.

Junmyeon menganguk kecil.

"Appa mu sedang bekerja sementara Eomma mu sedang beristirahat di rumah. Tadi pagi, dia kelelahan. Lalu eonni Seohyun sedang menyambut suaminya dari China." Jelas Junmyeon.

Sehun mengangguk.

Keduanya tampak canggung. Junmyeon berniat kembali duduk di sofa sampai Sehun kembali membuka mulutnya.

"Tunggu."

Si gadis Kim menoleh.

"Bisakah kau duduk di sebelah ku saja ? Aku ingin punya teman untuk bercerita." Ucap Sehun.

Wanita itu setuju. Segera menarik kursi singel dan duduk di sebelah Sehun.

"Jadi, kau ingin bercerita tentang...apa ?"

Sehun berdehem lalu perlahan mencoba duduk, melihatnya Junmyeon tergerak untuk membantu menyamakan posisi pemuda Oh.

"Aku ingin bertanya."

"Silahkan."

"Apakah kau benar-benar calon tunangan ku ?" Tanya Sehun.

Junmyeon membeku. Tangannya terlipat canggung juga gugup. Dia menarik nafas dan berusaha untuk tenang.

Jika Sehun bertanya, jawab ya. Dan jawab semua pertanyaan nya dengan jawaban yang ada di lembar-lembar ini. Kau harus baca dan mengingatnya.

 A Beautiful Lie ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang